30

169 27 8
                                    

Jaebeom menatap makam ibunya dengan tatapan menyesalnya

"Ibu maafkan aku, aku anak yang tidak berbakti dan aku juga kakak yang buruk"

Air mata Jaebeom mengalir, hatinya sakit mengingat semua kesalahannya

"Ibu aku janji, aku akan menegakkan keadilan untukmu, aku akan membuat mereka mendapat balasan atas apa yang mereka lakukan padamu dan juga pada Nayeon"

Jaebeom mengusap nisan ibunya

"Ibu bantu aku meminta maaf pada Nayeon, aku menyesal tidak berada di pihaknya, aku menyesal atas semua kelakuanku padanya, bantu aku Ibu"

Jaebeom sudah tak sanggup lagi, bibirnya sudah bergetar, masih banyak kalimat yang harus dia ungkapkan namun dirinya sudah tak sanggup lagi, rasa bersalah menghantam keras hatinya, Jaebeom menangis tersedu di depan makam ibunya

Beberapa meter dari sana nampak seorang pria menatap intens kearah Jaebeom

"Dia sudah mengetahuinya Tuan" Ucap orang itu dengan sebuah ponsel menempel di telinganya.

Pria itu meninggalkan Jaebeom yang masih menangis, tugasnya sudah selesai, dia akan menunggu tugas selanjutnya

*****

Saat ini Sehun berada di ruang kerjanya bersama dengan Chanyeol

Sehun menatap kesal kearah Chanyeol setelah Chanyeol menjelaskan tentang bukti itu dan keterlibatan Minhyuk yang mengakibatkan dia terlambat memberikan bukti itu

"Jadi Jaebeom sudah mengetahuinya?"

"Sudah Presdir, Minhyuk yang memberikannya"

"Kenapa orang itu selalu saja ikut campur urusanku"

"Ekhem maaf Presdir dia hanya ikut campur masalah Nayeon"

"Nayeon tunangan ku jadi urusan Nayeon adalah urusanku juga" Kesal Sehun membuat Chanyeol menahan tawanya

"Lalu kenapa Jaebeom dan Minhyuk diam saja dan tidak segera melaporkannya?"

"Jaebeom menyelidiki kasus ayahnya yang lain Presdir, sedangkan Minhyuk kurasa tujuan dia kali ini mencari perhatian Nayeon, dia sudah bertingkah layaknya pahlawan di depan Jaebeom, jadi jika bukti ini diberikan pada Nayeon kemungkinan Nayeon akan berterima kasih pada Minhyuk dan hubungan mereka menjadi semakin dekat"

"Kenapa kau mengatakan itu, itu tidak akan terjadi, aku yang akan mengurus semua ini, sekarang bantu Jaebeom menemukan semua kesalahan Im Jinhee agar dia bisa segera di proses begitu pun dengan Nara"

"Baik presdir, kalau begitu aku permisi"

Chanyeol keluar dari ruang kerja Sehun dan tersenyum kecil kearah Nayeon yang berjalan kearahnya

"Oppa kau mau kemana?"

"Aku akan pulang Nay, aku masih punya pekerjaan"

"Yah, kenapa cepat sekali? Padahal aku membuat puding coklat aku ingin kau mencobanya oppa"

"Benarkah? Kalau begitu aku akan mencobanya terlebih dulu" Chanyeol dengan antusias berjalan kearah meja makan yang dimana terdapat puding buatan Nayeon disana

Chanyeol yang baru saja ingin menyuapkan kedalam mulutnya harus dia urungkan lantaran tangan Sehun menahan tangan Chanyeol

"Bukankah kau harusnya sudah pergi? Kenapa kau masih disini?" Ucap Sehun ketus

KELINCI NAKALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang