Bab 7A

2.5K 216 4
                                    

Happy reading, semoga suka.

Ebook lengkap sudah tersedia di Playstore dan Karyakarsa ya. Yang mau baca bab perbab, adanya di KK.

Enjoy

Enjoy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Luv,

Carmen

________________________________________________________________________________

Reina menghabiskan satu malam di ruang bawah tanah yang mengerikan itu. Setelah pria itu meninggalkannya, ia mengelilingi ruangan kecil itu dan mencari-cari sesuatu untuk menutupi tubuhnya. Saat menemukan selimut tua, ia membungkus tubuhnya lalu merangkak naik ke atas meja batu itu dan menggulung dirinya, mencoba untuk memejamkan mata.

Awalnya ia pikir ia tidak akan bisa tidur tapi ternyata Reina salah. Rasa takutnya begitu juga tubuh yang lelah telah membuat Reina benar-benar menyerah. Setelah berbaring di sana, tersiksa di antara semua pikirannya, bagaimana tubuhnya sendiri mengkhianati Reina, bagaimana ia menikmati semua siksaan nikmat yang diberikan pria itu, merasakan kesenangan di antara rasa sakit yang diberikan pria itu, ia benar-benar mual. Reina tidak mengerti mengapa ini terjadi padanya? Bagaimana bisa ia membiarkan dirinya, walaupun hanya untuk beberapa saat yang singkat, menikmati apa yang dilakukan pria itu padanya? Bagaimana bisa? Karena pria itu, ia telah diculik, lalu Garrick Altreides melecehkannya seakan Reina seorang pelacur tak berharga, mengurungnya, mengambil kebebasannya dan ia masih menikmati sentuhan pria itu ke atas tubuhnya?

You're sick, Reina!

Ia kembali merasa mual! Rasanya air matanya sudah kering. Ia hanya berbaring di sana, merenung dalam keremangan, memikirkan apa yang telah terjadi dalam hidupnya. Padahal ia sudah bertekad untuk hidup di biara itu, tidak pernah ingin kembali lagi ke Szerelam Kingdom ataupun Kastil Arsfalls. Reina sudah berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan tinggal selamanya di biara itu sampai di hari ia meninggal dan kembali ke tanah tapi ternyata janji tinggallah janji. Kini, ia bahkan terlalu kotor untuk bisa kembali. Tak ada lagi tempat untuk Reina di manapun juga.

Sebutir air mata Reina akhirnya jatuh. Ia mengusapnya pelan. Malam ini, ia tahu kalau ia tidak akan bisa memejamkan mata. Tapi rasa letih yang mendera fisik dan pikirannya menginginkan hal yang lain. Tak lama, Reina sudah terlelap dalam ruangan kecil itu. Ia sama sekali tidak sadar ketika pintu itu terbuka dan seseorang melangkah turun. Ia pasti terlelap begitu dalam karena tidak menyadari bahwa pria itu meraupnya dalam pelukan dan membawanya kembali menyusuri lorong kastil menuju ke kamarnya. Ketika ia terbangun pagi itu, Reina menemukan dirinya sudah berada di ranjang di kamar menara tempatnya terkurung.

Siapa yang memindahkannya ke sini? Ia bertanya-tanya. Mengapa ia bisa tidak sadar?

Sebelum Reina bisa memikirkan apapun, pintu kamar terbuka dan ia menegang kembali, bersiap bersembunyi di balik selimut. Tapi ketika melihat pelayan wanita tua yang biasa membawakannya sarapan, ia menghela napas lega.

"Miss? Sarapanmu."

Wanita tua itu meletakkan sarapan Reina di tempat biasa lalu berjalan mendekatinya.

"Aku akan membantumu membersihkan tubuhmu, Miss."

The Devil's RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang