Selamat pagi semua... semoga kalian suka ya part ini. Karena menurutku part ini ngebosenin banget.. entahlah..
Happy reading...
Marsya pov-
Gue membuka mata perlahan. Lalu memperhatikan seluk beluk ruangan bercat putih ini dengan pandangan lelah. Aroma khas dari ruangan ini menyeruak bebas masuk ke lubang hidung gue dan langsung membuat siapapun kenal dengan aroma khas ini. Gue di Rumah sakit. Tapi, pertanyaanya berapa lama gue udah disini? Terus kenapa gue bisa disini?
Sekali lagi gue memperhatikan seluruh sudut ruangan dan tempat berbaring gue, agar gue dapat menemukan seseorang yang bisa gue tanyain. Naas, ruangan ini cuma ada gue dan prabotan ala rumah sakit. Gue mendengus kasar sambil menatap langit langit. Selang pernafasan dihidung gue memberikan oksigen yang lebih untuk dihirup, membuat gue kembali merefleksikan otot otot tegang gue setelah gue mendengus kasar tadi. Lalu, gue bernafas dengan teratur kembali.
Gue mendengar kenop pintu terbuka perlahan. Lalu melihat siapa yang datang. Syukurlah, dia seorang suster. Bisa gue tanyain.
Gue memiringkan kepala ke arah si suster yang lagi ngecek infus gue "Sus, saya udah berapa lama disini?" Tanya gue to the point.
"Eh sudah sadar non? Hem sekitar 2-3 hari kalau tidak salah" jawab suster itu lalu tersenyum lembut ke arah gue.
2-3 hari? Lama juga. Ya ampun gue kenapa bisa disini coba? Gue ga inget apa pun deh.. Huufft
"Makasih sus" gue urungkan niat bertanya lebih banyak lagi karena si Suster terlihat sudah selesai mengecek infus gue dan bergegas pergi.
Hening sesaat, sampai tak berapa lama kenop pintu terbuka terdengar lagi. Gue udah ga begitu tertarik dengan orang yang datang ke ruangan ini. Jadi gue ga mencari tau siapa orang itu, gue lebih asyik memandang langit langit dengan tatapan kosong.
"Sya, lo udah sadar? Syukurlah" ucap orang dari arah pintu kemudian jalan menuju gue. Suara itu... milik Naufal. Hafal betul gue dengan suaranya, tanpa melihat lekuk tubuhnya pun gue tau dia Naufal.
Gue menengok ke arahnya. Lalu tersenyum lirih.
"Udah baikan?" Tanyanya sambil meneliti wajah gue serius.
Gue tertawa kecil mendengar tanyanya. "hmm" gumam gue menjawab sesimple mungkin. Emang sih gue udah ngerasa baik.
Dia mengangguk angguk mengerti.
"Fal, gue kenapa bisa disini" tanya gue akhirnya.
Dia melihat gue lebih serius dari pada tadi "kata dokter, lo keracunan makanan sya" jawabnya lemas. Seperti ada beban yang hilang beberapa.
"Hmm" gumam gue lagi.
Ohh keracunan makanan. Lebai banget deh gue, keracunan makanan aja sampe nginep lama di rumah sakit.
"Sya, lo tuh dari tadi cuma 'hm' doang sih? Lo ga mau tau siapa yang bikin lo sampe kaya gini? Atau engga, berapa lama lo disini gitu? Atau ga..
Gue memotong kalimatnya "Bawel deh, gue ga perlu tau siapa yang bikin gue kaya gini Fal, ga penting juga, gue udah sekitar 2-3 hari kan disini? Makasih banget Fal lo udah peduli sama gue, lo terlalu baik sama gue" ujar gue lalu tersenyum simpul ke arahnya. "Tapi yang gue mau tau nyokap bokap gue gimana?" Lanjut gue sambil menaikkan ke dua alis mata gue.
"Udah gue urus, paling besok mereka kesini lagi"
"Makaaasih banyak yaaa, lo bener bener orang terbaik yang gue punya saat ini" heboh gue sambil nyinyir kuda.
![](https://img.wattpad.com/cover/30102657-288-k653517.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Benci dan Cinta
Genç KurguCowok ini selalu menggangguku, menjahiliku, bahkan yang lebih parah dia suka sekali ngebully aku. "Sebenernya salah apa sih gue sama lo"itu pertanyaan yang selalu muncul dibenak Marsya dan tak pernah mendapat jawaban. Marsya benar benar membenci cow...