PENDUDUK desa Little Hangleton masih menyebutnya "Rumah Riddle", meskipun sudah bertahun-tahun lamanya keluarga Riddle tak tinggal di sana lagi. Rumah itu terletak di atas bukit, menghadap ke desa, beberapa di antara jendela-jendelanya ditutup papan, genting- gentingnya hilang di sana-sini, dan sulur tumbuhan menjalar merambat liar di dindingnya. Rumah yang dulunya gedung indah, dan bangunan paling besar dan paling megah di daerah itu, kini lembap, telantar, dan kosong.
Semua penduduk Little Hangleton setuju bahwa rumah tua itu "angker". Setengah abad lalu, sesuatu yang ganjil dan mengerikan terjadi di sana, sesuatu yang masih sering dibicarakan oleh para penduduk usia lanjut, jika tak ada topik menarik untuk bergosip. Peristiwa itu sudah diceritakan berulang kali oleh begitu banyak orang dan disulam di begitu banyak tempat, sehingga tak seorang pun yakin, bagaimana kejadian yang sebenarnya. Meskipun demikian, semua versi kisah itu dimulai di tempat yang sama: Lima puluh tahun yang lalu, pada suatu subuh di musim panas yang cerah, ketika Rumah Riddle masih terpelihara dan sangat mengesankan, seorang pelayan wanita masuk ke ruang keluarga dan menemukan ketiga anggota keluarga Riddle meninggal.
Frank Bryce adalah tukang kebun keluarga Riddle. Dia tinggal sendirian di pondok tak terurus di lahan Rumah Riddle. Frank kembali dari peperangan dengan kaki yang sangat kaku dan sangat tidak suka kerumunan orang serta kebisingan. Sejak itu dia bekerja pada keluarga Riddle.
Sebelumnya Frank sempat ditangkap oleh polisi dan dijadikan tersangka atas kematian keluarga Riddle. Karena tak ada bukti bahwa keluarga Riddle dibunuh orang, polisi terpaksa melepaskan Frank. Keluarga Riddle dimakamkan di halaman gereja Little Hangleton, dan makam mereka menjadi objek keingintahuan selama beberapa waktu. Betapa herannya semua orang, juga diwarnai kecurigaan, ketika Frank Bryce kembali ke pondoknya di lahan Rumah Riddle.
Pemuda kaya pemilik Rumah Riddle yang sekarang tak pernah tinggal di situ ataupun menggunakan rumah itu untuk sesuatu. Orang-orang di desa mengatakan bahwa dia adalah pewaris keluarga Riddle. Tidak ada yang tahu persis apa alasannya rumah itu tidak pernah ditempati. Meskipun demikian, si pemilik rumah itu terus menggaji Frank untuk mengurus kebun. Frank sudah hampir mencapai ulang tahunnya yang ketujuh puluh tujuh sekarang, kakinya yang sakit lebih kaku dari sebelumnya, tapi dia masih tampak berkebun di dekat petak-petak bunga saat udara cerah, meskipun alang-alang mulai tumbuh subur di mana-mana, betapapun usaha Frank untuk menahannya. Alang-alang bukan satu-satunya masalah Frank. Anak-anak lelaki dari desa punya kebiasaan melemparkan batu ke jendela-jendela Rumah Riddle.
Frank tahu persis siapa pemuda kaya itu. Bahkan usianya belum genap tujuh belas tahun. Suatu hari Frank mendapatkan sebuah surat yang dikirimkan lewat burung hantu. Tetapi Frank tidak pernah tahu bahwa yang membawa surat itu adalah seekor burung hantu. Surat itu berisi bahwa Rumah Riddle akan segera ditempati dalam waktu dekat. Tentu saja sejak datangnya surat itu Frank menjadi lebih giat dalam perkerjaannya, semuanya dia lakukan demi abdinya kepada keluarga Riddle.
"Mattheo, anak kebanggaanku, kemarilah!" kata suara dingin yang duduk di sebuah sofa usang yang kulitnya sudah tampak terkelupas.
"Yes, father."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SPECIAL ONE (Mattheo Riddle) (Draco Malfoy)
Fanfiction🎃 (DALAM TAHAP REVISI) 🎃 What if? Harry Potter have a Twin Sister. Seorang penyihir muda tumbuh dalam bayang-bayang saudaranya yang terkenal. Namun, dia menyimpan kekuatan gelap yang jauh lebih besar dari yang orang lain bayangkan, terhubung denga...