SUATU senja menjelang malam, beberapa hari setelah Tahun Baru. Akibat dari banyaknya penyerangan-penyerangan secara mendadak yang terjadi, Kementrian telah mengatur koneksi sekali pakai ke Jaringan Floo untuk memulangkan anak-anak dengan cepat dan aman ke sekolah. Sehingga satu-persatu anak bermunculan dari perapian di kantor McGonagall.
Matahari sudah terbenam di atas tanah yang berselimut karpet salju yang tebal. Merry belum melihat Mattheo lagi sejak hari itu; Mattheo harus menunggu selama beberapa hari sebelum bisa mendapatkan kesempatan untuk menemui Merry kembali—kebencian yang dibangkitkan oleh ingatannya benar-benar nyata—Mattheo membutuhkan kepercayaan; dan dia membutuhkannya segera.
Baru sekarang Merry dapat merenungkan pengaruh dari kedekatannya dengan Mattheo. Apakah akan ada lebih banyak kebenaran mengerikan lain yang harus diingatnya? Kebenaran selalu menyakitkan, tapi itulah satu-satunya cara untuk melepaskan diri dari kebohongan yang mengikatnya selama bertahun-tahun.
Draco sudah muncul di Ruang Rekreasi dua hari sebelumnya, bahkan sebelum anak-anak yang lain kembali ke sekolah. Malam itu Ruang Rekreasi masih tampak sepi, hanya ada beberapa anak kelas tujuh dan lima yang mulai sibuk dengan tugas-tugas untuk menghadapi ujian NEWT dan OWL mereka. Draco duduk di kursi berlengan nyaman dekat perapian, tatapannya tertuju pada meja di depannya. Merry meyakini Draco sedang menatap judul berita Daily Prophet yang terpampang di halaman depan, terlihat khawatir. Merry mendekatinya. Lalu cepat-cepat dia memalingkan pandangannya, menatap ke arah perapian.
"Hai, Draco, bagaimana Natalmu?" kata Merry sembari menghangatkan tangannya ke arah perapian.
"Oh, baik." kata Draco. "Tak ada yang istimewa."
Draco tidak bertanya balik, sepertinya tidak ingin mendengar tentang hal-hal yang tidak ingin dia ketahui. Tatapan kali ini terlihat kosong.
"Memang." kata Merry mengerling ke arah surat kabar yang baru saja dilihat Draco. "Benar-benar Natal yang tak terlupakan, penuh dengan teror dan kengerian."
Mereka diam dalam keheningan selama beberapa saat, tak ada satupun dari mereka yang menyadari bahwa Mattheo tengah memperhatikan mereka dari sudut lain Ruang Rekreasi.
Saat ini Merry tak bisa membaca apapun yang sedang dipikirkan oleh Draco. Sekarang otaknya berkecamuk dengan berbagai bertanyaan-pertanyaan seputar berita penyerangan dan kematian-kematian yang terjadi sepanjang liburan akhir tahun. Dalam usahanya memecah keheningan yang mendera, Merry memutuskan bertanya pada akhirnya.
"Fenrir Greyback? Bukankah dia teman keluarga yang sangat menyenangkan, Draco?"
Draco tidak bicara selama beberapa detik, sejauh ini penguasaan dirinya sangat baik, sehingga kepanikan tak sedikitpun terlukis di wajahnya, kemudian dengan suara rendah dia memutuskan untuk berkata, "Oh tentu, Fenrir Greyback, teman keluarga kami yang sangat ramah dan menghibur."
"Tidakkah aku benar-benar hidup dalam gelembung dan tidak mendengar apa pun tentang penyerangan-penyerangan itu." kata Merry, yang mulai mencondongkan tubuhnya ke arah Draco, nampak begitu tertarik.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SPECIAL ONE (Mattheo Riddle) (Draco Malfoy)
Fanfiction🎃 (DALAM TAHAP REVISI) 🎃 What if? Harry Potter have a Twin Sister. Seorang penyihir muda tumbuh dalam bayang-bayang saudaranya yang terkenal. Namun, dia menyimpan kekuatan gelap yang jauh lebih besar dari yang orang lain bayangkan, terhubung denga...