TIBA hari keberangkatan menuju stasiun King's Cross. Ada banyak keributan di dalam rumah. Ginny menutup kopernyanya dengan suara krek pelan, koper itu terlihat usang tetapi tetap bisa digunakan, tentu turun-temurun dari kakak-kakaknya sebelumnya.
"Tetaplah disini, aku sedang mencoba merias wajahku." Merry berkata kepada Ginny sambil mengetuk tongkatnya pelan ke wajahnya.
"Kau tidak perlu riasan." kata suara Harry di belakangnya, sedang berdiri di ambang pintu dengan tatapan serius.
"Oh, WOW!" Merry menatap ke arah Harry dari dalam cermin.
"Kau butuh operasi plastik." Harry berkata dengan segera, kemudian berbalik, Merry merasa sangat yakin Harry sedang bersusah payah mencoba untuk tidak tersenyum di balik punggungnya. Mungkin puas bisa mengejeknya.
Ginny membelalak, tetapi sedetik kemudian terkikik.
"Kau sebaiknya tidak tertawa, Ginevra." kata Merry tanpa merona.
"Aku berusaha." kata Ginny.
Merry menggendong Shadow yang menggeliat di lengannya, berjalan menuruni tangga bersama Ginny. Fred dan George telah menyihir koper-koper mereka untuk terbang menuruni tangga untuk menghindari kerepotan membawanya, dengan hasil mereka meluncur langsung ke arah Merry dan Ginny, menjatuhkannya dua tingkat anak tangga ke aula. Ginny mengalami luka akibat terpaan koper-koper milik Fred dan George, sementara Merry berhasil menghindar dengan berteleport.
"Gred — Forge!" teriak Merry segera, yang sekarang sudah berada di depan mereka berdua.
"Sepertinya kita akan mendapatkan pengurangan poin, George." kata Fred.
"Kurasa kita akan mendapatkan detensi, Fred." kata George.
Mereka telah ber-Apparate menghilang dari hadapan Merry.
"Apa yang kalian katakan?" kata Merry memutar bola matanya, lalu turun melewati tangga menuju tempat Ginny.
"Kau tidak apa-apa, dik?" kata Fred dan George bersamaan yang telah muncul dengan ber-Apparate.
"Tidak masalah." Ginny mencoba tegar.
Mrs Weasley segera mengobati Ginny.
Harry tidak seperti yang lain, dia butuh pengawalan khusus untuk menuju ke King's Cross. Para Auror sudah bersiap-siap untuk misi pengawalan Harry, dan mereka sudah siap untuk berangkat.
"Di mana Tonks?" Harry berkata, melihat sekeliling sewaktu mereka menuruni anak- anak tangga batu dari nomor dua belas, yang menghilang saat mereka mencapai trotoar.
"Dia sedang menunggu kita di atas sana." kata Mrs Weasley dengan kaku, mengalihkan matanya dari anjing besar yang melompat-lompat di sisi Harry. Sirius telah menamai dirinya sendiri Snuffles ketika dirinya telah menjadi anjing pintar yang baik.
Mereka butuh dua puluh menit untuk mencapai King's Cross dengan berjalan kaki dan tidak ada peristiwa menarik yang terjadi selain Sirius menakut-nakuti sepasang kucing untuk menyenangkan Harry. Begitu berada di dalam stasiun mereka berdiri sepintas lalu di samping penghalang antara peron sembilan dan sepuluh sampai keadaan aman, lalu masing-masing bersandar padanya dan jatuh dengan mudah ke peron sembilan tiga perempat, dimana Hogwarts Express berdiri menyemburkan uap penuh jelaga ke peron yang dipenuhi murid-murid yang akan berangkat dan keluarga-keluarga mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SPECIAL ONE (Mattheo Riddle) (Draco Malfoy)
Fanfiction🎃 (DALAM TAHAP REVISI) 🎃 What if? Harry Potter have a Twin Sister. Seorang penyihir muda tumbuh dalam bayang-bayang saudaranya yang terkenal. Namun, dia menyimpan kekuatan gelap yang jauh lebih besar dari yang orang lain bayangkan, terhubung denga...