Chapter 11 - Time Turner

651 53 3
                                    

PELAJARAN Patronus berjalan baik seperti yang diharapkannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PELAJARAN Patronus berjalan baik seperti yang diharapkannya. Harry dan Merry menunjukkan perkembangan yang sangat pesat.

Pelajaran kali ini, Merry sendirian tidak bersama Harry. Setelah lewat beberapa sesi, Merry berhasil memunculkan bayangan keperakan, bentuk Naganya semakin jelas.

"Kau memiliki kemajuan yang sangat pesat, Merry." kata Lupin memujinya. "Untuk penyihir tiga belas tahun, ini sudah keberhasilan yang hebat."

"Terima kasih Professor, kau sudah mengajarkanku mantra Patronus ini." kata Merry.

"Aku percaya sepenuhnya padamu," kata Lupin, tersenyum. "Ini—kau layak mendapat minuman. Sesuatu dari Three Broomsticks, kau pasti sudah pernah mencicipinya..."

Dia mengeluarkan dua botol dari dalam tasnya.

"Butterbeer!" celetuk Merry tanpa berpikir. "Yeah, saya suka minuman itu!"

"Nah— marilah kita minum untuk kemenangan Slytherin tiga kali berturut-turut! Bukan-nya aku memihak, sebagai guru..." buru-buru Lupin menambahkan.

Mereka meminum Butterbeer itu dalam diam, sampai Merry menyuarakan sesuatu yang sudah mengganggu pikirannya selama beberapa waktu ini.

"Apa yang ada di bawah kerudung Dementor?" Lupin menurunkan botolnya sambil merenung.

"Hmmm... yah, orang-orang yang betul-betul tahu, kondisinya tak memungkinkan untuk memberitahu kita. Soalnya begini, Dementor hanya menurunkan kerudungnya untuk menggunakan senjatanya yang paling akhir dan paling mengerikan."

"Apa itu?"

"Mereka menyebutnya Kecupan Dementor," kata Lupin, tersenyum kecut. "Itu yang dilakukan Dementor kepada orang-orang yang ingin mereka hancurkan sepenuhnya. Kurasa mestinya ada semacam mulut di bawah kerudung itu, karena mereka mencengkeramkan cakar mereka ke mulut si korban—lalu menyedot jiwanya."

Apa—mereka membunuh...?"

"Oh, tidak," kata Lupin. "Lebih parah daripada itu. Kau masih bisa ada tanpa jiwamu, asal otak dan jantungmu masih berfungsi. Tetapi kau tak lagi punya perasaan, tak punya ingatan, tak punya... apa pun. Sama sekali tak ada kemungkinan sembuh. Kau cuma—ada, sebagai selongsong kosong. Dan jiwamu lenyap selamanya... sirna."

Lupin meneguk Butterbeer-nya sedikit lagi, kemudian melanjutkan, "Itulah nasib yang menunggu Sirius Black. Ada di Daily Prophet pagi ini. Kementerian sudah memberi izin para Dementor untuk melakukan Kecupan kalau mereka berhasil menemukannya."

Merry untuk sesaat memikirkan tentang Black. Sudah lama sekali dia tidak bertemu dengan Black.

"Apa ada yang kau pikirkan, Merry?"

"Tidak ada, Professor."

Sesungguhnya ingin sekali Merry bertanya tentang Black, tapi takut responnya seperti sebelumnya. Maka dia menghabiskan Butterbeer-nya, mengucapkan terima kasih kepada Lupin, dan meninggalkan kelas Sejarah Sihir.

THE SPECIAL ONE (Mattheo Riddle) (Draco Malfoy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang