TIDAK punya teman untuk bermain. Sejak kecil gadis berambut auburn ini dijauhi oleh anak-anak lain disekitarnya. Mereka menganggap gadis kecil ini aneh, berbicara dengan ular dengan bahasa yang tentu saja aneh menurut mereka, para Muggle. Beruntung atau tidak, saat itu dia tinggal bersama Mattheo Riddle. Anak yang sama seperti dirinya. Seorang penyihir.
Mattheo mengerti bahasa yang selalu dikeluarkan dari bibir Merry ketika dia berbicara dengan seekor ular. Tetapi anehnya, Mattheo tidak pernah menunjukkan bahwa dia bisa berbahasa ular seperti dirinya. Merry tidak pernah tahu, bahwa sebenarnya Mattheo juga bisa berbahasa ular seperti dirinya.
"Lihat dia, lihat." kata seorang anak laki-laki menunjuk ke arah Merry.
"Jauh-jauh darinya, dia aneh sekali." kata anak perempuan berambut keriting.
Beberapa anak mundur kebelakang. Melihat Merry yang memegang seekor ular dengan tatapan jijik.
"Apanya yang aneh? Ular itu jelas-jelas berbicara padaku. Kau yang aneh." kata Merry.
"Apasih kau, berani bicara seperti itu padaku!" kata anak perempuan berambut keriting mendorongnya. Membuat Merry jatuh tersungkur.
Seekor ular yang saat itu berada di samping Merry langsung menghampiri anak perempuan berambut keriting itu atas perintahnya. Dia berteriak, berlari tak tentu arah sehingga membuatnya terperosok kedalam kubangan air sisa hujan yang berlumpur, membuat tubuhnya dipenuhi lumpur. Merry tertawa senang sekali.
"Kau tidak apa-apa, Merry?" kata Mattheo berlari mendekatinya.
"Tenang saja, Matt. Aku sudah membalas perbuatan mereka. Mereka pantas mendapatkannya." kata Merry bangun dan membersihkan tangannya yang kotor.
"Hei, kalian, jangan macam-macam ya!" teriak Mattheo melempar batu ke arah salah satu anak, mengenai pelipis matanya. Anak itu meringis kesakitan menutupi matanya. "Aku bisa membuat wajah kalian penuh dengan bisul!"
"Ayo lari, mereka aneh sekali." kata anak laki-laki berlari. Yang lain juga ikut berlari terbirit-birit menjauhi mereka berdua.
"Mereka pikir mereka itu siapa." kata Mattheo. "Ayo pulang, sebentar lagi pasti mereka akan berlari ke orang tuanya. Menjadi tukang mengadu."
"Orang tua ya?" kata Merry muram.
Kesenangan saat itu tiba-tiba sirna. Kabut tebal bekelebat. Membuat bayangan-bayangan aneh. Tiba-tiba saja tempat itu berganti dengan tempat yang berbeda.
Bunyi gemuruh menggelegar. Seorang pria meletakkan anaknya diatas tempat tidur. Membiarkannya seorang diri. Sementara seorang wanita sibuk dengan anak laki-lakinya.
"Harry! Ayah dan ibu sayang padamu, kau anak yang kuat!" kata seorang wanita kepada anak laki-lakinya.
Sementara anak perempuannya menangis kencang, tetapi ibunya tidak peduli sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SPECIAL ONE (Mattheo Riddle) (Draco Malfoy)
Fanfiction🎃 (DALAM TAHAP REVISI) 🎃 What if? Harry Potter have a Twin Sister. Seorang penyihir muda tumbuh dalam bayang-bayang saudaranya yang terkenal. Namun, dia menyimpan kekuatan gelap yang jauh lebih besar dari yang orang lain bayangkan, terhubung denga...