Chapter 22 - Valueable Treasure

592 32 29
                                    

SUDAH waktunya sekarang memikirkan PR yang terabaikan selama minggu pertama liburan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SUDAH waktunya sekarang memikirkan PR yang terabaikan selama minggu pertama liburan. Merry berjalan keluar asrama bersama Daphne menuju Ruang Rekreasi, disana sudah ada Draco, Crabbe, Goyle dan Blaise.

"Bagaimana tidurnya semalam? Mimpi indah?" kata Draco. Tangannya bersedekap.

"Wah sepertinya aku mimpi buruk, ternyata aku masih harus bertemu denganmu pagi ini." kata Merry tajam.

Draco mengernyit tidak suka. Blaise menahan tawanya.

"Jangan berani-beraninya kau tertawa, Blaise." kata Draco geram. Berjalan menyusul Merry dan Daphne.

"Aku dengar Hagrid digantikan guru lain hari ini." kata Merry, mereka berjalan berbondong-bondong menuju pondok Hagrid.

"Yeah. Benar." sahut Draco, yang berjalan di belakangnya, "Orang bodoh itu sebaiknya tidak mengajar." Crabbe dan Goyle tertawa.

"Aku harap kita tidak berhadapan lagi dengan Skrewt itu." kata Daphne geli.

Salju masih tebal di halaman. Tak seorang pun menantikan Pemeliharaan Satwa Gaib dalam cuaca seperti ini, meskipun seperti kata Ron, Skrewt mungkin akan menghangatkan mereka, entah dengan cara mengejar mereka, atau meletus begitu keras sehingga pondok Hagrid terbakar.

Mereka tiba di pondok Hagrid, mereka ditunggu penyihir wanita tua dengan rambut beruban yang dipotong sangat pendek dan dagu sangat mencuat yang berdiri di depan pintunya.

"Ayo cepat, bel sudah berbunyi lima menit yang lalu," dia berteriak kepada mereka yang bersusah payah mendekatinya melewati salju.

"Namaku Professor Grubbly-Plank," katanya singkat. "Aku guru pengganti Pemeliharaan Satwa Gaib kalian."

"Di mana Hagrid?" kata Harry keras, yang sejak tadi tidak diperdulikan oleh guru pengganti itu.

"Dia sakit," kata Professor Grubbly-Plank pendek.

Tawa pelan tak menyenangkan mencapai telingi Harry. Dia menoleh. Merry, Draco dan anak-anak Slytherin lainnya telah bergabung. Mereka semua tampak senang dan tak seorang pun heran melihat Professor Grubbly-Plank.

"Ke sini," kata Professor Grubbly-Plank, dan dia melangkah ke arah padang rumput tempat kuda-kuda Beauxbatons gemetar kedinginan.

Professor Grubbly-Plank membawa mereka melewati lapangan rumput tempat kuda-kuda Beauxbatons berdiri berkerumun melawan hawa dingin, menuju sebatang pohon di tepi hutan. Di pohon itu seekor Unicorn besar dan indah ditambatkan. Sebagian besar anak perempuan ber-"oooooh!" melihat Unicorn itu.

"Oh, indah sekali!" bisik Lavender Brown.

"Bagaimana dia mendapatkannya? Unicorn kan sulit sekali ditangkap!" kata Daphne Greengrass.

Si Unicorn sangat putih cemerlang sehingga membuat salju di sekelilingnya tampak abu-abu. Dengan gugup dia mengais-ngais tanah dengan kakinya yang keemasan dan mendongakkan kepalanya yang bertanduk.

THE SPECIAL ONE (Mattheo Riddle) (Draco Malfoy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang