Chapter 2 - Uncharted Paths

2.2K 120 48
                                    

PAGI itu, kabut tipis masih menggantung di udara saat para murid tahun kedua berkumpul di Greenhouse Three

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PAGI itu, kabut tipis masih menggantung di udara saat para murid tahun kedua berkumpul di Greenhouse Three. Rumah kaca itu berdiri kokoh di antara rerumputan basah, dengan dinding-dinding kaca yang memantulkan sinar matahari pagi. Di dalam, tanaman-tanaman magis dengan berbagai bentuk dan warna tampak bergerak pelan, seolah-olah menari menyambut kehadiran para murid. Beberapa dari mereka sibuk berbisik, membicarakan materi yang akan mereka pelajari hari ini, sementara yang lain memandang ke arah pintu masuk, menanti Profesor Sprout yang biasanya sudah berada di sana.

Namun, alih-alih Profesor Sprout, sosok tinggi dan berjubah ungu tua muncul di kejauhan—Albus Dumbledore. Semua mata langsung tertuju padanya, dan bisik-bisik murid seketika berubah menjadi keheningan penuh rasa ingin tahu. Di belakang Dumbledore, dengan langkah yang tenang namun penuh rasa gugup, tampak Merry Potter, wajahnya terlihat tegang namun penuh tekad. Kehadirannya segera memancing bisikan pelan di antara murid-murid, beberapa dari mereka saling menyenggol dan saling berbisik dengan penuh antusiasme.

Dumbledore melangkah dengan mantap menuju pusat rumah kaca, senyum ramah tergurat di wajahnya, namun tatapannya tetap penuh wibawa. Merry mengikuti di belakangnya, matanya berkeliling, mencoba menangkap pandangan murid-murid yang menatapnya dengan campuran rasa penasaran dan antisipasi.

Setelah sampai di depan kelas, Dumbledore berbalik menghadap para murid dan mengangkat satu tangannya, meminta perhatian.

"Selamat pagi, anak-anak," sapanya dengan suara hangat yang menggema di dalam rumah kaca. "Hari ini, aku ingin memperkenalkan seorang murid baru yang akan bergabung dengan kalian dalam pelajaran Herbologi. Seperti yang mungkin sudah kalian ketahui, ini adalah Merry Potter."

Merry mengangkat sedikit kepalanya, berusaha menunjukkan ketenangan meski hatinya masih berdebar-debar. Para murid terdiam sejenak, beberapa di antaranya terlihat sangat penasaran, sementara yang lain menatap Merry dengan ekspresi campur aduk.

Dumbledore melanjutkan, "Miss Potter akan belajar bersama kalian mulai hari ini. Meskipun dia baru memulai pendidikan formalnya di Hogwarts, aku yakin kalian semua dapat membantunya menyesuaikan diri dan menjadi bagian dari keluarga Hogwarts yang hangat ini."

Merry mencoba tersenyum tipis, meskipun rasa gugup masih menyelimutinya. Dia tahu bahwa hari ini adalah awal dari perjalanan barunya, dan meskipun dia merasa sedikit canggung, dia juga bertekad untuk menunjukkan bahwa dia layak berada di sini. Mata Merry bertemu dengan beberapa wajah yang dikenal, termasuk Harry dan Draco, yang memberinya senyum menyemangati. Namun, ada juga wajah-wajah yang tidak dikenalnya, yang mungkin akan menjadi teman atau bahkan tantangan bagi dirinya.

"Aku percaya, setiap perjalanan memiliki awal yang berbeda, dan Miss Potter ada di sini bukan hanya untuk belajar, tapi juga untuk menunjukkan bahwa perbedaan adalah bagian dari kekuatan kita. Aku harap kalian semua bisa menyambutnya dengan tangan terbuka." kata Dumbledore, mengakhiri dengan senyuman penuh makna.

THE SPECIAL ONE (Mattheo Riddle) (Draco Malfoy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang