Chapter 18 - The Golbet of Fire

578 39 12
                                    

BADAI telah reda keesokan harinya, meskipun langit-langit Great Hall masih muram, awan-awan abu-abu gelap berpusar di atas ketika Merry dan Draco membaca daftar pelajaran baru mereka saat sarapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BADAI telah reda keesokan harinya, meskipun langit-langit Great Hall masih muram, awan-awan abu-abu gelap berpusar di atas ketika Merry dan Draco membaca daftar pelajaran baru mereka saat sarapan.

"Kupikir kau tidak akan mengambil Pemeliharaan Satwa Liar lagi, Draco." Kata Merry dingin.

"Kupikir kelas akan tetap menyenangkan jika bersamamu." Bibirnya menipis menatap Merry.

"Oh ya?" Merry membalas tatapannya, tampaknya Draco tidak bisa melakukan kontak mata terlalu lama, dia memalingkan pandangannya. Kemudian lanjut menggigit green apple-nya.

Mendadak terdengar bunyi berkeresak ribut di atas mereka, dan seratus burung hantu melesat masuk dari jendela yang terbuka, membawa surat-surat pagi itu. Burung hantu-elang Draco Malfoy telah mendarat di bahunya, membawa persediaan permen dan kue-kue dari rumah.

"Hai Bubobubo." Sapa Merry kepada burung hantu yang gagah itu.

"Kue coklat...?" Kata Draco. "Yang ini sepertinya bukan untukku."

Merry tersenyum menatap bungkusan yang dibuka oleh Draco.

"Untukmu." Draco menyodorkan bungkusan yang berisi kue coklat tadi ke arah Merry.

"Thankyou." Merry tidak bisa menyembunyikan kebahagiannya melihat kue coklat yang terlihat sangat lezat itu. "Ini cukup untuk persediaan seminggu."

"Aku tidak yakin. Tiga hari saja mungkin sudah habis." Kata Draco seraya menghitung isi di dalamnya.

"Aku tidak serakus itu, Draco." Draco terkekeh mendengar jawaban Merry.

"Aku bisa menebak... siapa yang suka mengendap masuk ke dapur untuk mencuri kue coklat tiap malam." kata Draco menyipitkan matanya.

"Sepertinya ada yang suka mencampuri urusan orang."

"Aku punya teman kecil, yang selalu bersedia memberitahuku."

"Jadi sekarang kau bersekongkol dengan Shadow?"

"Aku pikir dia lebih menyukaiku." Draco tertawa lepas.

"Kalian berbicara seperti tidak ada orang disekitar kalian." Kata Blaise yang berada sekitar satu meter dari tempat mereka duduk. Daphne yang tidak jauh dari Blaise tampak menutup mulutnya seperti menahan tawa. Crabbe dan Goyle tampak sibuk dengan makanannya, terlihat tidak keberatan.

...

Hagrid berdiri di depan pondok kayunya, satu tangannya memegangi ban leher anjing pemburu babi hutannya yang besar, Fang. Ada beberapa peti kayu terbuka di tanah di dekat kakinya, dan Fang merengek serta menarik ban lehernya, rupanya ingin menyelidiki isi peti itu lebih dekat. Saat mereka semakin dekat bunyi derak aneh terdengar, diselingi letupan-letupan kecil.

"Pagi!" sapa Hagrid, nyengir kepada Harry, Ron, dan Hermione. "Sebaiknya tunggu anak-anak Slytherin, mereka pasti tak mau ketinggalan ini— Skrewt Ujung-Meletup!"

THE SPECIAL ONE (Mattheo Riddle) (Draco Malfoy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang