20. Udang Di Balik Batu Atau Bakwan?

1.4K 98 0
                                    

_______________

Rinjani baru saja usai sholat Subuh. Lalu kemudian, ia kembali lagi merebahkan dirinya di ranjang dengan masih memakai mukenah. Ia bukan kembali tidur, tapi ia sedang mengecek sosmednya. Melihat apakah novel-novelnya banyak dibaca pembaca online. Apakah ada kabar terbaru mengenai fandomnya. Dan, yang paling nggak diinginkan Rinjani adalah kabar tentang sang mantan. Meski sudah memblokir lelaki itu di akun sosmednya, tetap saja ada saja orang-orang baik hati yang kini menyerbu akunnya menanyakan perihal mengapa bukan Rinjani orang yang berada difoto bersama dengan Fathan dalam kertas undangan yang diberikan pada mereka. Dan, sejujurnya, Rinjani malas menjelaskannya satu persatu. Tapi tak urung, walau bukan ia jelaskan, ia hanya mengatakan bahwa itu artinya mereka tidak berjodoh. Sudah, itu saja.

Selain ucapan Masnya semalam, ucapan Raksa masih juga terngiang-ngiang. Dan akhirnya Rinjani jadi kepo deh dengan akun Instagram pria itu. Kemarin ia sungguh tidak sempat melihatnya. Ia sudah diberi tahu sih apa nama akunnya kemarin. Oke, mari kita mulai pencarian. Atau lebih tepatnya, stalking.

@bhnurksasmdra_

Dibukanya akun itu, dan terlihat jika akunnya tidak di private. Followersnya lumayan banyak, 7 ribu, dan ia hanya mengikuti kurang dari 100 orang. Oke, Rinjani jadi kepo siapa saja yang lelaki itu follow. Dan setelah di klik, ia bisa melihat namanya diurutan pertama, lalu ada banyak orang yang tidak Rinjani kenal. Tapi, Rinjani bisa melihat jika dari profil orang-orang itu, mereka merupakan anggota tentara dan abdi negara lainnya.

Tunggu-tunggu! Kembali lagi ke profil Raksa. Rinjani memandangi foto profil lelaki itu. Sebuah jangkar kapal, dan itu cukup mengagumkan. Ia pikir Raksa akan memajang fotonya disana yang terlihat gagah dan keren, ternyata tidak.

Beralih ke postingan Raksa. Kali ini ia melihat ada beberapa postingan, pun juga beberapa reels. Rata-rata tentang kapal dan lautan, ada juga tentang matahari yang terbenam. Lalu foto Raksa saat dikapal. Please, ini Raksa walaupun kulitnya legam, kenapa pesonanya bisa nggak ada obat gini sih? Candu banget pengen lihat terus. Syukur saja ia tak perlu lama-lama melihat foto lelaki itu, karena ia bisa melihatnya langsung nanti saat Raksa menjemputnya.

Tapi ngomong-ngomong, lelaki itu benar-benar akan menjemputnya kan? Apakah Rinjani harus menanyakan perihal ini pada Raksa? Tapi kok malah malu ya, mau chat duluan lelaki itu? Rinjani bingung sendiri kan jadinya.

Ting!
Ting!
Ting!

Eh, baru saja dipikirkan, si sosok itu malah mengiriminya chat dari WhatsApp.

Raksa
Assalamu'alaikum, Rin.
Sudah bangun? Sudah sholat Subuh?
Hari ini jadi ke Tugu Juang?
✓✓

Anda
Wa'alaikumsalam Mas.
Saya sudah bangun, sudah Subuhan juga.
Kalau Mas Raksa luang dan bisa, ayo aja.
Tapi kalau nggak bisa, nggak papa, saya
mungkin akan ke Suzuya Mall aja.
✓✓

Tak lama, muncul kembali balasan pesan dari Raksa.

Raksa
Saya bisa.
Ke Tugu Juangnya pagi-pagi?
✓✓

Anda
Iya, kalau Mas nggak keberatan.
✓✓

Raksa
Saya nggak keberatan sama sekali.
Tapi sekedar saran, Tugu Juang lebih
bagus dilihat saat sore hari.
Karena sunset disana bagus banget.
✓✓

Anda
Eh, beneran Mas?
✓✓

Raksa
Iya, lebih bagus.
✓✓

Anda
Ya udah deh, sore aja.
Pagi ini, Mas Raksa ada request tempat
yang bisa di datangi, nggak?
✓✓

Raksa
Ada.
Nanti saya jemput kamu jam 9.
✓✓

Anda
Oke, Mas.
✓✓

Tersenyum malu-malu, Rinjani kemudian membuka koper miliknya. Melihat manakah pakaian yang cocok untuk outfit hari ini. Setelah menemukan pilihannya, akhirnya Rinjani mandi lebih awal pagi ini. Baru setelah ini, ia akan cari sarapan diluar hotel, sekalian jalan-jalan sendirian. Tapi outfit untuk sarapan nanti, tidak sama dengan outfit untuk keluar bareng Raksa.

Raksa datang menjemputnya, dan syukurnya Rinjani sudah berada di lobi saat lelaki itu tiba. Jadi langsung saja deh, Rinjani masuk ke mobil Raksa.

"Langsung jalan?" Tanya Raksa.

"Iya, Mas." Angguk Rinjani.

"Pagi ini, kita mau kemana, Mas?" Tanya Rinjani melihat jalanan Kota Rantau.

"Mau ke rel kereta yang lagi viral. Pemandangannya bagus soalnya." Jawab Raksa.

"Oh, jauh nggak?" Tanya Rinjani.

"Nggak kok. Tapi tracknya emang sedikit diluar ekspektasi. Tapi nanti kamu pasti suka sama tempatnya." Ucap Raksa yang membuat Rinjani sangat penasaran.

"Emang kenapa dengan tracknya?" Tanya Rinjani.

"Masuk ke jalan perkampungan, dan itu bukan aspal, tapi tanah. Kalau sore, biasanya suka ada hewan ternak yang lewat di jalan." Jelas Raksa.

"Mmm, tapi itu kan sore. Kita kan perginya pagi, pastinya nggak ada hewan ternak kan." Ucap Rinjani.

"Iya sih, cuma ngasih tau kamu. Takutnya kamu terkejut dengan track yang kita lalui." Sahut Raksa.

"Nggak papa saya mah, asal masih bisa dilalui kendaraan aja. Dan kebetulan, saya suka tantangan, jadi karena Mas bilang tracknya agak gimana, saya jadi merasa tertantang pengen tau tempatnya seperti apa." Jawab Rinjani sama sekali tidak masalah.

"Oke deh, awas aja ntar pas di jalan kamu minta puter balik." Canda Raksa.

"Nggak dong, masa udah separuh jalan minta putar balik. Kasihan Mas Raksa nyetirnya kalau gitu mah." Sahut Rinjani.

"Oh, khawatirin saya juga ternyata." Ekhem, Raksa jadi salah tingkah kan.

"Haha, iya dong. Kan Mas tour guide yang bawa saya ke tempat itu. Kalau Mas kenapa-napa, yang ada saya malah nggak bisa balik ke hotel lagi. Terus, nasib saya gimana? Haha..." Sahut Rinjani terkekeh geli.

"Ohh, kirain beneran khawatir, eh taunya ada yang takut nggak bisa pulang." Celetuk Raksa sedikit gimana.

"Haha, canda Mas. Nggak mungkin dong saya cuma khawatir takut nggak bisa pulang. Saya percaya seratus persen, kalau Mas Raksa bisa jadi tour guide yang bisa di andalkan. Dan, jalan-jalan kali ini pasti bakalan seru dan menyenangkan nantinya." Ucap Rinjani kemudian.

"Ekhem, beneran tuh? Bukan karena ada udang di balik batu, kan?" Tanya Raksa sedikit tak percaya.

"Iya beneran." Angguk Rinjani.

"Ada udang di balik bakwan juga nggak papa." Sahut Raksa cepat.

"Eh? Kok udang di balik bakwan sih? Haha... Mas Raksa ada-ada aja sih!" Rinjani tertawa terpingkal-pingkal karena guyonan Raksa.

Sementara Raksa sendiri, tersenyum ganteng sambil sesekali melihat Rinjani yang tertawa lepas.

Masya Allah, cantiknya bidadari...


_______________

05 Juli 2023
26 Juli 2023
Publish 05 September 2023

Penasaran sama rel kereta yang akan Rinjani dan Raksa kunjungi? Bisa mampir ke Tiktok Aisy ya, nanti Aisy spill disana😚😌👍

Kapten Laut Untuk RinjaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang