______________
Raksa menggenggam tangan Rinjani erat. Menyusuri kembali jalanan Lorong Negeri Dongeng itu. Kali ini, keduanya menuju ke mobil. Bersiap untuk beranjak dari tempat itu. Rasa takjub dan kagum Rinjani sudah terpuaskan.
Sebagian tempat memang harusnya di kenang. Dan jika ada lain kali, semoga bisa berkunjung ke tempat itu lagi. Dan semoga, bersama dengan orang yang sama. Aamiin... Itu harapan yang diam-diam Rinjani bisikkan dalam hatinya.
"Habis ini mau kemana?" Tanya Rinjani begitu mereka memasuki mobil.
"Makan siang dulu, gimana?" Tanya Raksa.
"Boleh," angguk Rinjani.
Raksa melajukan mobilnya meninggalkan Lorong Negeri Dongeng itu. Dibenaknya saat ini, ia masih tak menyangka bisa memiliki hubungan dengan Rinjani yang baru ditemuinya kemarin.
"Rin, walau kita baru kenal dan ketemu kemarin, belum mengenal satu sama lain lebih jauh. Tapi kita memulai hubungan ini dengan serius. Jadi, kita juga harus saling terbuka dengan kehidupan kita masing-masing ya. Biar kedepannya, tidak ada pemikiran bahwa, 'kita memulai ini terlalu dini, dan harusnya kita belum sampai ke tahap ini, tapi kita memaksa untuk sampai disini'. Saya ingin kita sama-sama saling mengerti, ya." Ucap Raksa tanpa berniat menyinggung Rinjani.
Rinjani mengerti maksud Raksa. Karena memang benar, mereka belum saling mengenal satu sama lain tapi sudah memilih untuk menjatuhkan hati pada perasaan yang sama.
"Iya, Rin ngerti kok maksud, Mas. Kita jalani ini semua sambil saling mengenal satu sama lain, ya." Jawab Rinjani tersenyum hangat.
"Iya... Btw, kamu mau makan apa siang ini?" Tanya Raksa.
"Apa ya? Apa aja deh, terserah Mas. Rin kasih bocoran fakta deh, sebenernya Rin suka banget sama ayam, apalagi hatinya." Jawab Rinjani.
"Oh ya? Sukanya hati ayam aja nih, hati saya nggak?" Goda Raksa.
"Eh? Itu sih maunya, Mas! Emang hatinya Mas bisa dimakan?" Sahut Rinjani mengikuti guyonan Raksa.
"Bisa, dimakan hati kamu!" Sahut Raksa yang langsung disambut tawa oleh Rinjani.
Tuh, ini nih, salah satu hal mengapa Rinjani bisa secepat itu move on dan menjatuhkan hatinya pada sosok disampingnya ini, padahal ia baru patah hati kemarin. Itu karena guyonan lelaki ini yang membuat Rinjani senang. Meski candaannya terdengar garing dan receh, tapi bisa membuat Rinjani tertawa sampai sakit perut.
Percayalah, pacaran sama orang yang hobi bercanda itu menyenangkan. Bikin bahagia dan awet muda.
"Mas, boleh foto, nggak?" Tanya Rinjani kemudian sudah siap dengan ponselnya.
"Mau foto apa?" Tanya Raksa bingung.
"Foto Masnya dong." Sahutnya.
"Kamu, beneran? Disaat seperti ini?" Tanya Raksa.
"Iya, mau Rin buat Instastory." Jujur Rinjani.
"Jadi, maksud kamu, kamu mau Go Publik?" Tanya Raksa.
"Iya, menurut Mas, gimana? Kalau Mas keberatan, Rin nggak masalah kok, nggak akan Rin posting." Ucap Rinjani kemudian. Takutnya, Raksa bukan tipe cowok yang senang jika pacarnya sering posting fotonya di Sosmed, apalagi menandainya.
"Eh, kenapa harus keberatan? Kalau kamu mau posting, saya nggak masalah. Tapi, jangan lupa selalu tandai saya ya. Biar saya juga bisa reply." Ucap Raksa membuat Rinjani senang.
Tanpa bilang-bilang lagi, Rinjani memfoto dan memvideokan Raksa yang sedang menyetir mobil. Barulah, ia mempostingnya di Instastory dengan menandai akun Raksa yang baru di follbacknya kemarin malam.
Usai itu, Rinjani bisa melihat jika mereka akhirnya memasuki jalanan kota Rantau. Entah Raksa akan membawa Rinjani ke tempat makan yang mana.
"Ekhem, berhubung kamu sukanya Ayam, gimana kalau kita makan di McD?" Tanya Raksa kemudian.
"McD? Boleh!" Angguk Rinjani senang. Akhirnya ia makan ayam lagi...
Dan akhirnya Raksa membelokkan mobilnya ke arah McD yang bertempat persis disebelah Suzuya Mall City Rantau Prapat. Rinjani melirik sebentar gedung Suzuya Mall itu, sebelum akhirnya ia mengikuti langkah Raksa memasuki McD. Raksa langsung memesan, sementara Rinjani mencari tempat duduk yang siang itu sudah ada beberapa pengunjung yang makan disana.
Selagi menunggu Raksa, Rinjani membuka ponselnya kembali. Melihat apakah Instastory-nya sudah dilihat teman-temannya atau belum. Dan Rinjani berharap jika mantannya melihat Instastory-nya itu. Bukan apa-apa, Rinjani tidak ingin di anggap lemah, tak berdaya dan tidak baik-baik saja setelah dicampakkan oleh Fathan. Apalagi sejak beberapa hari ini, ia belum ada memposting apapun di laman Instagramnya. Pastinya banyak warganet yang kepo dengan kabar dirinya yang dicampakkan seorang Anggota Polisi seperti Fathan.
Eh, baru saja dilihat, sudah ramai notif DM muncul di Beranda. Ada 10 DM, tapi Rinjani mengabaikan itu dahulu. Karena ia ingin melihat siapa-siapa saja yang sudah melihat Instastory-nya.
Dan ternyata, sudah ada 50 orang yang melihat padahal baru 10 menit lebih di posting. Wow! Rinjani lihat siapa-siapa saja, kebanyakan sih teman-teman dan kenalannya di dunia Wattpad. Eh-eh, ternyata salah satu di antara mereka ada akun bernama @aji.alfathan32. Ternyata mantannya itu sudah melihat postingannya. Huhu, Rinjani senang sekali. Akhirnya ia bisa membuktikan ke Fathan kalau ia bisa move on dan baik-baik aja tanpanya.
Beralih ke DM, dilihat satu persatu, eh ternyata salah satunya ada dari Fathan juga. Wow! Bisa-bisanya ya, si mantan brengsek ini masih punya muka DM Rinjani. Nggak malu udah ninggalin dan mencampakkan Rinjani demi cewek idamannya itu?
Siapa?
Cowok baru kau?
Oh jangan-jangan, selama ini kau udah
selingkuh dari ku? Makanya bisa secepat
itu kau dapet cowok lain.
Kau beneran selingkuh kan?Lihat pemirsah! Dia yang selingkuh! Dia juga yang nuduh-nuduh! Lihat kan, walau udah ninggalin dan mencampakkan seorang Rinjani, sikap otoriter dan ngatur-ngaturnya itu masih dibiasakan ke Rinjani. Seolah-olah Rinjani tuh masih milik dia. Padahal dia yang ninggalin Rinjani gitu aja. Eh giliran Rinjani post bareng cowok lain, dianya marah. Emang kemaren-kemaren Rinjani ada ngehubungi dia buat minta penjelasan? Nggak kan? Karena Rinjani udah menganggap semua ini selesai. Hubungannya dengan Fathan sudah selesai sejak ia menerima Undangan itu.
"Dih! Marah-marah gak jelas! Emang kau itu siapa? Cuma mantan aja, soknya udah kaya nggak pernah nyelingkuhin!" Gerutu Rinjani menatap DM Fathan.
"Kenapa, Rin?" Sebuah suara membuat Rinjani mendongak.
Ternyata Raksa yang datang bersama paket lengkap McD yang ia pesan. Wah, lihat Ayam, yang tadi perasaannya kesal, sekarang jadi senang. Ayam yam-yammm...
Rinjani segera mematikan ponselnya. Lalu menggeleng menjawab tanya Raksa.
"Nggak papa, Mas. Cuma tadi ada lalat aja yang merusak penglihatan, Rin." Sahut Rinjani seperti biasa.
Ekhem, btw, itu mantan disamain sama Lalat loh! Nggak takut dosa ngatain orang, Rin? Nggak lah! Justru dia yang harusnya kena karma udah ninggalin dan mencampakkan seorang Rinjani!
⚓
______________03 Agustus 2023
09 Agustus 2023
Publish 15 September 2023Aisy butuh masukan guys! Makin kesini, ceritanya makin gimana? Awkwrd kah? Atau gimana???🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapten Laut Untuk Rinjani
RomansaFOLLOW SEBELUM MEMBACA!!⚠️⚠️ Update setiap hari Jum'at!!! _________________ "Kalau disuruh memilih antara Laut dan Langit, kamu mau pilih yang mana?" Tanya Raksa kemudian. "Mmm, lautan..." "Kenapa? Bukankah keduanya sama-sama berwarna biru? Bukankah...