48. Kado Untuk Mantan = Kenangan

1K 71 2
                                    

_____________

Sesuai kesepakatan kemarin malam, bahwa hari ini Rinjani dan Puspa akan mencari kado dan gaun untuk datang ke nikahannya Fathan. Mereka tentu ke salah satu toko butik yang ada di Suzuya Mall untuk mencari gaun lebih dulu.

"Kamu sukanya yang gimana, Pa?" Tanya Rinjani kemudian.

"Aku lebih suka brukat kebaya gitu, yang pakai bawahan kain batik." Sahut Puspa.

"Ohh, aku bingung nih, pake kebaya atau gaun ini. Soalnya ini cantik banget gaunnya." Sahut Rinjani sambil menunjukkan gaun dusty pink yang sejak tadi sudah menarik perhatian Rinjani. Ada ornamen payet yang kini menghiasi gaun dari pinggang sampai bawah roknya. Sangat cantik.

"Yang ini juga bagus, kamu coba aja dulu gih. Kalau cocok, ambil aja." Sahut Puspa memberi saran.

Yah, setelah Rinjani memutuskan, ia akan mencoba gaun itu lebih dulu. Jika benar-benar cocok dan pas menurut hatinya, ia akan memakai itu nanti saat ke nikahan Fathan.

Tidak lama, setelah mengganti pakaiannya di kamar pas, Rinjani keluar. Sudah ditunggu Puspa yang kini menatapnya takjub dengan binar cerah. Rinjani tersenyum.

"Gimana, Pa? Kelihatan wah banget atau gimana?" Tanya Rinjani kemudian.

"Sumpah, Rin! Kamu pake ini malah kaya Barbie hidup. Cantik, cocok banget. Udah deh, ambil yang ini aja. Mana warnanya juga klop banget sama kulit kamu, Rin... Masya Allah, kali ini aku kaya bener-bener lihat Barbie nyata versi manusia." Serunya dengan heboh memandang keliling tubuh Rinjani yang terbalut gaun cantik itu.

"Beneran? Aku juga ngerasa srek dan cocok banget sih, Pa. Ya udah, kayanya aku emang bener-bener bakal pilih yang ini." Sahut Rinjani senang.

Kemudian Rinjani kembali masuk kamar Pas, melepas kembali gaunnya lalu setelahnya keluar. Rinjani menghampiri Puspa yang kini sudah mantap dengan pilihannya. Ia akan membeli kebaya brukat beserta kain batik bawahannya.

"Loh, ada kemejanya juga, Pa?" Tanya Rinjani bingung.

"Iya dong, aku mau dateng bareng si Abang Pelayaran." Sahut Puspa bangga.

"Ohh, pantes kemejanya sama motifnya kaya kain batik bawahan kebayanya. Cieee, couple-an cieee..." Ledek Rinjani ke Puspa yang sudah mesem-mesem malu-malu kucing.

"Haha, bisa aja kamu, Rin. Eh, kamu nggak juga? Nggak sekalian cari kemeja yang cocok buat Mamas-mu?" Tanya Puspa balik.

"Emm, emang nggak papa, Pa? Ntar malah dia udah bawa setelan dari sana." Sahut Rinjani bingung juga sebenarnya.

"Hmmm, harusnya kemaren kamu kompromi kan sama Mamas mu itu, Rin. Ya udah gini aja, kamu pilih aja satu yang kamu suka buat dia. Habis itu nanti kamu kasih tau dia, biar dia nggak perlu cari setelan Batik lagi. Dia datang tinggal bawa diri aja, jadi nggak ribet." Sahut Puspa menyarankan.

"Mmm, bisa juga sih. Ya udah, aku cari sebentar Kemeja Batiknya." Rinjani kembali lagi memutar bagian Kemeja Batik cowok. Sedang Puspa yang melihat hanya menghela nafas. Ia pikir Rinjani sudah memikirkan ini juga, ternyata tidak.

Banyak pilihan motif juga warna, banyak yang bagus juga. Tapi entah mengapa, Rinjani lebih memilih kemeja batik dengan warna coklat. Menurutnya, akan sangat serasi dengan gaun yang ia pilih tadi. Setelah itu, ia membawanya menuju kasir dimana Puspa sedang menunggunya. Rinjani memberikan barang-barang yang dipilihnya ke kasir dan membayarnya.

"Yang coklat?" Tanya Puspa.

"Iya, kelihatan cocok warnanya sama gaunku." Jawab Rinjani sumringah.

Puspa mengangguk. Setelah pembayaran itu, mereka akhirnya lanjut untuk mencari kado. Tapi Rinjani sendiri bingung, kado apa yang pas untuk mantan ya?

"Kamu udah kepikiran ngasih kado apa, Rin?" Tanya Puspa kemudian.

"Belum, menurut kamu, apa yang cocok buat mantan, Pa?" Tanya Rinjani meminta pendapat Puspa.

"Kalau aku jadi kamu, Rin, segala kenangan yang ada tentang dianya, di kembalikan aja. Hadiah kenangan buat mantan itu bagus. Daripada kamu pusing mikirin soal kado apa yang menguras dompet. Sayang duit mu, Rin. Terbuang sia-sia cuma buat mantan." Saran Puspa.

"Kenangan ya? Banyak sih barang-barang yang dikasih Fathan buat aku. Tapi kayanya ide itu cocok deh, Pa. Daripada nonggok di kamar, dan berujung aku ingat-ingat dia lagi padahal aku udah punya Mas Raksa, emang lebih baik aku jadikan kado kenangan buat Fathan. Selain itu, aku juga mau ngejaga perasaan Mas Raksa kalau dia tau ada barang-barang Fathan masih di kamar ku. Jadi, daripada dia mikir macem-macem, emang lebih baik ku kembalikan ke yang punya. Thanks lah Pa, sarannya sangat bermanfaat." Sahut Rinjani setelah memikirkan semuanya.

"Iya, emang udah harusnya begitu kan. Barang-barang mantan harus balik ke tempatnya. Kalau nggak ke orangnya, mungkin bakalan ngankrak di tempat sampah." Timpal Puspa lagi.

"Iya kan, Pa. Eh tapi kamu, udah ada kadonya?" Tanya Rinjani kemudian.

"Aku sih gampang, Rin. Di rumah sebenernya ada dispenser punya Mama yang nggak pernah di pake padahal udah lama dibeli. Kayanya aku mau kado itu aja deh." Sahut Puspa.

"Ya udah, ini sekarang kita balik, atau kemana lagi?" Tanya Rinjani.

"Cari makan lah, capek milih-milih yang nguras tenaga, sekarang waktunya isi tenaga." Usul Puspa.

"Oke, ada rekomen? Atau mau makan di food court Suzuya?" Tanya Rinjani kemudian.

"Nggak jauh dari sini ada resto baru dibuka. Kita coba ke sana aja yuk. Katanya restonya tuh Instagramable gitu. Banyak yang udah review, dan pengunjungnya lumayan. Gimana?" Usul Puspa.

"Ayo aja deh aku, ngikut kamu." Sahut Rinjani.

Dan akhirnya mereka keluar dari Suzuya Mall, memasuki mobil Rinjani, dan menuju resto yang dimaksud Puspa. Syukur saja pilah-pilih gaun dan kado yang tidak jadi itu akhirnya cepat berakhir. Dengan satu hal yang Rinjani bahkan tak pernah kepikiran untuk memuseumkan kenangan mantan ke gudang belakang rumah. Iya, Rinjani tersadar bahwa banyak barang dari Fathan yang belum ia kumpulkan dan memindahkannya ke tempat yang tepat. Tapi setelah sibuk memilih gaun dan akan memilih kado hari ini, pun atas saran Puspa, akhirnya ia tau gimana caranya membersihkan lingkungan dari kenangan tentang mantan adalah mengembalikan atau bahkan menghadiahkannya sebagai kado pernikahan untuk mantan.

Rinjani sempat tersenyum geli memikirkan saat dimana nanti Fathan membuka kado darinya bersama sang istri tercinta. Pasti akan terkejut dan shock. Rasanya Rinjani tidak sabar untuk hari itu.


_____________

10 November 2023
12 November 2023
Publish 14 Februari 2024

Guyyyysss! Nungguin nggak???? Gimana? Hari ini nyoblos siapa??? Boleh dong di spill kalian nyoblos nomor berapa🤭✌🏻💙

Kapten Laut Untuk RinjaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang