Bab 24 ❗

2.5K 63 1
                                    

"Dara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dara." Sebuah bisikan suara di tepi tempat tidur membuatku membuka mataku.

"Ya," Aku menghirup, lalu berkedip beberapa kali melihat bayangan tubuh Alex di tepi tempat tidur. Aku berbaring setelah selesai memasak dan tertidur saat sedang membaca materi perkuliahan untuk semester depan, walaupun perkuliahan baru dimulai minggu depannya lagi.

Alex menaiki tempat tidur lalu masuk ke bawah selimut.

Terkejut dan bingung aku menatapnya yang berbaring dengan sisinya di sampingku. "Jam berapa sekarang?"

"Hampir jam sebelas malam. Hari kedua adalah yang paling padat kegiatannya." Jelasnya.

Telapak tangan Alex meraih pipiku dan aku dapat merasakan hangatnya telapak tangan itu mencairkan tubuhku yang kedinginan. Jika aku di tempat tidur maka aku telanjang, juga sedikit kedinginan.

Alex menyibakkan helaian rambut dari wajahku. "Hari ini sangat melelahkan." Suaranya terdengar lemah.

Aku memejamkan mataku merasakan jari-jarinya yang besar dan padat mengelus pipiku, lalu kemudian menyentuh dan membelai lembut rambutku. Kehadirannya di sampingku sangat menenangkan, meskipun aku lupa menyalakan lampu kamar sebelum tertidur tadi. Untungnya tirai jendela kamar terbuka sehingga cahaya bulan dan cahaya terang kesibukkan kota masih dapat menerangi pandanganku.

"Bagaimana bisa kau terliat sangat seksi bahkan saat tertidur." Katanya.

Aku terkekeh. "Aku sering mendengar orang mengatakan itu, bahwa aku seksi."

Senyum masam tersungging di mulutnya. Lalu dia memalingkan wajahnya dariku dan menatap payudaraku.

"Kemarilah," katanya lalu dengan salah satu tangannya meraih bahuku dan menarikku ke pelukkannya.

Aku tersentak. "Ah," desahan keluar dengan kasar dari mulutku merasakan ereksinya yang keras. Aku memandang ke bawah ke selangkanganku, dan menemukan Alex hanya mengenakan celana boxernya. Aku mengangkat pandanganku sedikit lebih ke atas dan otot perut bawah Alex yang padat terlihat sangat jelas. Aku menyadarinya, bahwa ia tidak mengenakan apapun selain boxer ini.

Aku tersenyum malu lalu menggigit bibir bawahku.

"Apakah kau sedang bersemangat sekarang? Kau bilang harimu melelahkan." Kataku, berusaha terdengar ragu.

"Aku terangsang, tetapi aku tidak melakukannya sekarang jika kau tidak menginginkannya." Sahutnya.

Aku terkekeh geli dengan perkataannya. Seperti dia tidak tahu apa yang sangat diinginkannya.

Aku menyentuh dada bidangnya dengan tanganku, lalu mengelus dengan lembut disitu.

Dia menatap tempat tanganku menyentuhnya "Sebenarnya aku sedikit lapar."

"Apa kau ingin makan dulu?" Aku bertanya dengan sungguh-sungguh.

Dia mencengkram pinggul telanjangku dan menarik pantatku menyesuaikan sampai penisnya berada tepat di antara belahanku.

Rose Thorns: Dara's Love Journey #1 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang