CINDY

2.3K 114 11
                                    


"Jadilah kuat ,Untuk semua hal yg membuatmu patah. Karena pada akhirnya yg harus kamu pelajari dari hidup adalah bagaimana menjadi kuat sendirian"~

. . .

Setelah markas di serang oleh geng kaifa musuh bubuyutannya, Sekarang Queen dan yg lainnya berada di rumah sakit tepatnya di depan ruang operasi, ruang operasi yg dimana disana ada cindy yg tertembak.

Al sedang mengobati luka gores cukup dalam di sebelah tangan Queen wajah Queen lebam hanya sedikit.

Queen tidak meringis sama sekali sewaktu di obati al dia melamun menatap lurus kedepan, semua ini apa knp dia merasa kehilangan di saat cindy tertembak dan ada rasa sakit di dalam hatinya.

"Queenaya lu ga pernah muncul sama sekali walaupun dalam mimpi gue, apa maksud dari semua ini gue sadar gue Nayara bukan Queenaya, gue mohon sama lu Queenaya tolong muncul walaupun itu dalam mimpi sekalipun" Bantin Queen lirih.

Al mendengar batin Queen ia tidak tau Queenaya asli kemana itu di rahasia oleh atasannya, Al selesai mengobati Queen, Membawa Queen kedekapan hangatnya menggusap rambut hitam Queen menenangkan.

entah kenapa ketika di dekapan hangat al air matanya menetes "Perasaan apa ini, Queenaya gue mohon jelasin semua ini" Batin Queen.

Mereka yg melihat Queen yg melamun menatap lurus kedepan membuat mereka merasa apa yg di rasakan Queen, Mereka tau seberapa hebatnya Queen menjaga anggotanya terutama cindy dan rora yg menjadi sahabatnya sedari kecil, Cindy yg selalu mengerti Queen cindy yg selalu ada untuk Queen mereka tau seberapa sayangnya Queen terhadap cindy dan rora.

Queen melepaskan pelukan al mendekati rora yg sama dengan nya, Queen memeluk erat Rora mengusap punggung rora yg mulai bergetar.

"Eva endy bakal baik baik aja kan" Ucap Rora terisak.

"Stttt endy bukan cewe lemah endy kuat endy pasti baik baik aja" Ucap Queen yg meneteskan air mata entah perasaan apa ini Queen tidak tau.

Rora mendongakan kepalanya menatap Queen "iya endy cwe kuat endy ga lemah endy pasti baik baik aja" Ucap rora pada Queen.

Queen mengangguk tersenyum tipis mengusap air mata yg trs turun dari mata Rora " jangan nangis ntar kalo endy tau nanti au di diemin sama endy mau" Ucap Queen menghibur rora.

Rora menggeleng " ga au gamau endy marah sama au" Ucap rora tidak mau cindy marah padanya.

"Yaudah au jangan nagis lagi ya" Ucap Queen menguatkan padahal dirinya juga butuh di kuatkan yg sama hancurnya dngn rora.

Vano yg melihat Queen menguatkan rora padahal ia tau betul bagaimana perasaan Queen sekarang ini.

Vano mendekati mereka melepaskan pelukan rora dan Queen pelan, Vano memeluk Queen erat mengusap punggung Queen.

"It's okay baby jangan di tahan" Ucap vano pada Queen yg sedari tadi menahan air matanya untuk tidak keluar.

Punggung Queen mulai bergetar menandakan bahwa dirinya menangis vano bisa merasakan bajunya basah.

Devan dan arka baru kembali dari mengabari keluarga cindy yg berada di luar negri melihat Queen yg di pelukan vano menangis mereka berdua merasa sakit melihat Queen menangis dan bahkan al yg menatap Queen sendu dirinya sedih melihat Queen seperti ini dirinya merasa gagal untuk tidak membuat Queen menangis.

Naraya our QueenayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang