TEROR

5.6K 177 27
                                    


"Karena kita spesial, kita ngga butuh jadi cantik dengan ukuran standar yang di tetapkan orang lain"~

.         .           .

Queen menatap meja rayan dkk yang tidak jauh dari tempatnya disana sudah ada tasya, rachel yang entah kapan ada di sana.

Sedangkan di meja rayhan dkk.

Byur

Tasya yang sedang menyantap makanan didepannya tiba tiba merasakan dirinya basah kuyup tasya berdiri menatap tajam seseorang "Lo apa apaan bangsat"

Tiana mulai dengan air mata buayanya "Hiks hiks maaf kak a – aku gak se – sengaja" Tiana terbata bata.

Rachel pun kesal ikut berdiri " Drama banget lo bitch "

"Tiana ta – ta – di ke sa – sandung hiks"

"Udalah tiana juga udh minta maaf kali" Kata sasa teman tiana.

Tiana merasa ada yang membela pun berujar " Maaf – in ti – tiana ka – k hiks hiks"

"Balik tk sana belajar ngomong dulu" Celetuk geo.

Tiana menundukan kepalanya takut dengan tatapan tajam milik rayan.

Rayan dkk memandang tiana jengah "Pergi" Kata rayan dingin.

Tiana semakin menundukan kepalanya dalam "Ma – maaf kak ta –pi - "

Rayan memotong ucapan tiana " Pergi atau mati!" Ucap Rayan dingin.

Tasya berjalan menuju tiana dkk yang terdiam membisu, Tasya mengambil jus mangga entah punya siapa dan menumpahkannya ke kepala tiana "Ups sengaja" Tasya dengan tangan pura pura menutup mulutnya.

Tiana mengepalkan tangannya di bawah sana tanpa tiana sadari rayhan mengetahuinya "Kurang natural" Bantin rayhan menyeringai.

"Lo apaan si tiana juga udah minta maaf" seru diandra.

"Jalang club diem aja deh" sinis rachel.

Teman tiana berdesis" Jaga omongan lo " diandra nada tinggi.

Rachel tertawa sinis " Siapa sih yang duduk di pangkuan kakek kakek haha"

Tubuh diandra menegang"Bu – bukan gue itu"

"Kakek kakek ga tuh haha" Nathan tertawa mengejek.

"Siapa yang bilang lu , berarti benar dong " Rachel tertawa sinis.

Balik ke tasya.

Tasya menjambak rambut tiana kuat hingga mendongak "gue udh peringatin lo dari jauh jauh hari" Ucap tasya.

"Ancaman gue ga main main tiana!" lanjut tasya menekan setiap katanya.

"Sa – sakit kak" tiana berderai air mata.

Tasya melepaskan jambakan dengan mendorong tiana hingga terduduk di lantai , lalu pergi di ikuti rachel dan rayhan dkk yang sudah tidak mood lagi, tangan tiana terkepal kuat menatap punggung tasya penuh benci.

Naraya our QueenayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang