•
•
•
•
•Bunyi terompet menggema keras, lagu baru saja dimulai, memicu sorak sorai dari penonton yang tak sabar menanti penampilan yang ditunggu-tunggu. Semua mata tertuju pada panggung yang ditutupi oleh tirai merah.
Seorang pria berdiri di tengah panggung, tubuhnya terbungkus oleh tirai-tirai merah. Saat tirai itu akhirnya terbuka, seorang pria cantik dengan pakaian ketatnya tampil memperlihatkan lekuk tubuhnya yang memikat.
"BINTANG KITA TELAH HADIR!"
Teriakan penonton meriah saat pria cantik ini memukau mereka dengan kehadirannya di atas panggung.
Musik mulai bergema, dan pria cantik itu mulai bergerak. Tangan-tangannya berada di belakang lehernya, sementara pinggulnya bergerak maju-mundur, penari-penari panggung lainnya ikut mengikuti iramanya.
"Mataku seperti kalajengking, memberi kedipan yang sangat beracun"
"Pinggang menggodaku ini dapat membunuh jutaan dengan satu sentakan"
Suaranya mulai menyanyikan lirik lirik lagu, mata sensualnya memandang penonton yang histeris mendapat kedipan matanya. Pinggangnya bergerak ke kanan dan kiri dengan gerakan memikat. dengan pinggulnya yang bergerak menawan, ia memalingkan diri dari penonton, mengundang selera birahi.
Sementara itu, seseorang baru saja duduk berhadapan dengan pria yang tengah bergoyang membelakangi para penonton di atas panggung. Matanya terpaku pada punggung pria itu dengan ekspresi datar. Apakah inilah hiburan yang dijanjikan oleh temannya? Terasa begitu membosankan baginya.
"Mataku seperti kalajengking, memberi kedipan yang sangat beracun"
"Pinggang menggodaku ini dapat membunuh jutaan dengan satu sentakan"
Ketika pria cantik itu berbalik, Pria itu terpaku, matanya terfokus pada pria cantik yang baru saja mengedipkan mata padanya sambil berbalik menghadap penonton, menggoyangkan pinggulnya dengan gaya yang sangat menggoda. Sepertinya, pikirannya tadi salah.
"Aku telah datang untuk merubah uang kertas ribuan"
Para penonton membalas dengan melemparkan uang ribuan, memberi respon bergairah pada pria yang berlalu di antara mereka.
"Dengan api ditubuhku aku telah datang untuk menyalakan rokok dan cerutu"
"Pria seksi telah datang sendiri sembunyi - sembunyi dan minum seperempat bagian"
Dia memperkuat gerakannya, menghentakkan pinggulnya dengan gerakan seksi. Sembari tersenyum menggoda pada penonton yang tak bisa berhenti memandang.
"Sepertinya kau benar-benar menikmati pertunjukan ini, kawan," ucap Jarel, melihat temannya yang terpaku pada pria di atas panggung tanpa berkedip.
Tapi pria itu hanya terdiam, tak mengalihkan pandangannya dari pria di atas panggung yang sedang mengambil uang yang dilemparkan penonton. Mengacuhkan temannya yang mengajak berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruthless Dominion
De TodoDentuman musik bergema, memenuhi ruangan dengan keharmonisan yang begitu nyaring, disertai sorakan riuh penonton yang memperheboh suasana. Namun, pria yang kejam namanya menjadi terhormat ini hanya duduk santai, mata terfokus pada seorang pria berwa...