Salsa mendekatkan wajahnya pada wajah tampan milik Zio, semakin dekat Salsa melihat bibir pucat itu yang sedikit terbuka.
Sesenti lagi...
Krek!
Pintu terbuka.
"Sal."
"Zi."
Ucap mereka berbarengan.
Nabila menutup wajahnya dengan kedua tangan, Salsa segera menarik wajahnya.
"Mampus, malu banget gue." rutuknya dalam hati.
Zio berdecak dalam hati.
Paul dan Nabila terlihat kikuk apalagi Salsa dan Zio yang kikuk setengah mati.
"Eh, Sal. Ini makanan lo." ucap Paul. Salsa menerima bungkusan berisi makanan itu sambil menunduk. Salsa malu seperti tertangkap warga saat melakukan adegan mesum.
Merasakan suasana yang terasa canggung Nabila mencoba menginterupsi, "Ah, Zio kamu udah siuman?" tanyanya dengan nada biasa seperti tak terjadi apapun. Zio hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Kenapa jadi tegang gini sih? " celetuk Paul mencoba bercanda.
"Gimana gak tegang padahal udah mau... " Salsa mencubit lengan Zio cepat. "Argh...sakit, Ca." keluhnya sambil mengelus tangannya yang terasa panas akibat cubitan gadis itu.
Nabila dan Paul kompak cekikikan, "Sorry, Zi. Gua dateng timingnya gak pas, ya? " ucapnya sembari terkekeh.
"Sialan lo, Powl. Padahal dikit lagi." ucap Zio sebal. Salsa langsung menyambar, "Zio." geramnya, pipi Salsa sudah memerah karena malu.
Zio terkekeh menatap Salsa, "Lain kali kita coba lagi ya, Ca? " godanya. Salsa memukul lengan lelaki itu sedikit keras, "Sekali lagi lo ngomong kaya gitu, gue jait mulut lo."
Zio tertawa begitupun dengan Paul dan Nabila. "Udah, udah ayok makan, Sal. Lo belum makan kan? " lerainya.
"Iya, Sal. Yuk makan bareng." ajak Nabila. Nabila sudah lebih dulu duduk dibangku panjang yang ada disana. Paul dan Nabila membuka makanannya.
"Itu apa, Ca? " tanya Zio pada kresek yang ada digenggaman Salsa.
"Nasi goreng,"
"Mauuu..." ucap Zio manja. Salsa menggeleng, "Gak boleh, ini pedes." Zio memberengut. Lelaki itu merajuk.
"Zi, ah elah kaya bocah aja lu pake ngambek segala. Lo makan makanan rumah sakit aja. Ini pedes gak boleh." Paul ikut membujuk.
Zio diam dengan wajah datarnya, tak lama suster datang membawa makanan juga obat yang sudah diresepkan dokter untuk Zio.
"Permisi." ucap suster itu ramah.
"Mas Zio ini makanannya, ini obatnya juga. Jangan lupa diminum, ya biar cepet sembuh." ucap suster itu lembut sambil menaruh nampan berisi bubur dan segelas air mineral juga beberapa butir obat disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
StructurED [END] revisi
Teen Fiction#Karya 2 [Fanfiction] (Spin-off Izinkan Aku Bercadar) WARNING!!! ⚠⚠⚠ [Harap baca Izinkan Aku Bercadar terlebih dahulu! Apabila terdapat kekeliruan didalam cerita] ___Satu satunya cara TUHAN menunjukan kepada kita bahwa Dia yang MENGENDALIKAN adalah...