Bulan sebesar buah semangka itu masih bertengger dilangit. Ia diam tak bergerak, seperti terjebak dalam bingkai jendela kamar seorang perempuan. Dari dalam kamarnya Salsa menatap bulan itu lekat-lekat, seolah menghisap seluruh cahayanya. Suatu kebiasaan yang membuat hatinya tergetar.
Udara juga terasa dingin menyegarkan, bukan hanya raja malam yang bersinar terang menebar cahaya berkilauan ada pula ramainya bintang-bintang yang bertebaran. Kini, bulan seolah-olah menari dimanik matanya, menjelma wajah seorang lelaki yang ia rindukan. Padahal baru saja berpisah beberapa jam yang lalu, Salsa ingin segera bertemu lelakinya guna menumpahkan semua rasa bahagia yang sangat terasa membuncah didadanya. Salsa ingin peluk Zio seerat-eratnya guna bersyukur ternyata realita kali ini seindah ekspetasinya.
Sesuai janji mereka tadi siang, malam ini Salsa akan menemani Zio untuk melakukan kegiatan rutinnya yaitu cuci darah. Ada dua sisi yang berbeda dalam hatinya, ada rasa bahagia juga rasa sedih.
Bahagia karena Zio ternyata bukan saudara kembarnya lalu sedih karena ia harus menemani Zio cuci darah. Bukan tak mau hanya saja Salsa khawatir dengan kondisi lelaki itu, Salsa benar-benar optimis kali ini ia harus membantu Zio melewati fase sulit ini dan membantu kekasihnya untuk segera sembuh. Meskipun katanya mustahil tapi bukankah usaha tidak akan mengkhianati hasil? Tuhan pasti tak akan tega melihat hambanya yang sedang berjuang, Tuhan pasti akan bantu itu semua dan Salsa yakin akan hal itu.
Meskipun masih terbesit rasa sedih dihatinya tapi rasa bahagia kali ini berhasil menggeser sekejap kesedihan itu. Salsa ingin menikmati moment bahagia ini.
Selagi menunggu Zio datang gadis itu bersiap-siap terlebih dahulu. Salsa menutup jendela balkon kamarnya. Baru saja langit terang mengapa sekarang menjadi sedikit berawan? Awan dilangit malam berusaha menutupi indahnya cahaya rembulan seolah memaksa cahaya indah itu untuk redup.
Salsa mengabari Zio untuk mengenakan mobil saja karena Salsa takut cuaca tidak bersahabat malam ini. Tapi sudah terlambat karena Zio sudah sampai menggunakan motornya. Salsa turun cepat setelah berpamitan, Faiza ikut menyambut kedatangan Zio.
Rona bahagia jelas sekali terpancar diwajah Salma saat gadis itu melihat kehadiran kekasihnya. Selalu tampan, ucap Salsa dalam hati.
Setelah mengucapkan salam Zio langsung menyalami tangan Faiza dengan takdzim. Ada rasa yang sulit dideskripsikan dalam hati Faiza, entah mengapa ia yakin sekali jika Zio adalah putranya. Tapi hasil tes itu seolah menghalau pemikirannya. Zio memang bukan putranya dan seharusnya Faiza bahagia akan hal itu karena secara tidak langsung fakta itu menyelamatkan hubungan putrinya dengan lelaki itu. Faiza harus bisa ikhlas dengan semua kenyataan ini, mungkin ini adalah jalan yang terbaik untuk dirinya dan juga Salsa.
Salsa menatap Zio dengan raut bahagianya, tak henti-hentinya Salsa mengucapkan syukur dalam hati kala memandang paras itu.
"Tuhan ternyata mengizinkan kita untuk bersama lebih lama lagi, Ron." bisik Salsa penuh haru dalam hatinya.
"Nak, malam ini jadwalnya kamu cuci darah ya? " Zio mengangguk, "Iya, Bund."
Faiza mengelus bahu tegak Zio dengan lembut dari sorot matanya terpancar rasa iba sekaligus angan-angan yang sudah musnah. Zio menatap sorot mata yang sulit diartikan itu, entah mengapa hatinya tenang dan merasa nyaman didekat wanita itu. Rasanya berbeda bukan berarti Zio jatuh cinta dengan Ibu dari kekasihnya, hanya saja rasa ini sulit Zio deskripsikan lelaki itu hanya bisa menyimpulkan jika ia nyaman didekat wanita setengah baya itu.
"Tetap semangat ya, Nak. Bunda selalu doain yang terbaik buat kamu." tuturnya berusaha menyemangati.
Salsa memandang Ibunya penuh haru, Ibunya benar-benar tulus menyayangi Zio terbukti dengan sorot matanya dan Salsa bersyukur akan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
StructurED [END] revisi
Teen Fiction#Karya 2 [Fanfiction] (Spin-off Izinkan Aku Bercadar) WARNING!!! ⚠⚠⚠ [Harap baca Izinkan Aku Bercadar terlebih dahulu! Apabila terdapat kekeliruan didalam cerita] ___Satu satunya cara TUHAN menunjukan kepada kita bahwa Dia yang MENGENDALIKAN adalah...