Joohyun tidak mengerti kenapa tuhan menghukumnya seperti ini. Kenapa dia harus tetap menjadi immortal sampai dia menemukan soulmatenya?
It's been 329 years.
Joohyun harus melihat bagaimana kehidupan di bumi berubah sepanjang waktu. Hell, bahkan dia pernah ikut membantu saat adanya perang.
Joohyun tersenyum miris ketika melihat pantulannya di kaca. Bagaimana bisa dia berakhir menjadi salah satu trainee di perusahaan entertainment besar di Korea? Bahkan dirinya bisa dance sekarang.
"Irene!" Salah satu staff memanggilnya. Bahkan dia mempunyai stage name. Banyak yang memanggilnya dengan stage name supaya terbiasa nantinya.
Irene. Sangat lucu mendengar itu. Joohyun mengenal Irene, sang dewi putri Zeus. Mereka berteman sebelumnya. Sampai Joohyun memutuskan ingin berhenti menjadi immortal dan ingin menjadi manusia biasa.
But it's been 329 years.
Joohyun membalikkan badannya memperhatikan staff yang tidak datang sendiri. Melainkan bersama dengan seseorang yang Joohyun baru lihat hari ini.
Dan Joohyun bersumpah dirinya tidak pernah merasakan ini sebelumnya. Jantungnya tidak pernah berdetak secepat ini setelah ratusan tahun lamanya. Matanya tidak bisa melepaskan pandangannya pada wanita itu. Ada sesuatu di wanita itu yang Joohyun tidak mengerti.
Apa tuhan mengirimkan hukuman yang lain untuknya?
"Irene, perkenalkan ini Wendy. Trainee baru. Tolong bantu perkenalkan gedung ini untuknya. Kedepannya kalian akan lebih banyak punya schedule yang sama."
Wanita itu hanya tersenyum manis dan menundukkan kepalanya malu.
"Okay. Aku akan mengajak Wendy tour keliling gedung."
Joohyun dengan sengaja menyentuh staff itu. Joohyun menahan tawanya ketika membaca pikiran staff di depannya. Banyak sekali kerjaan sepertinya.
Joohyun bisa membaca pikiran orang lain hanya dengan menyentuh orang itu. Satu kemampuan yang tersisa dalam dirinya.
Wanita bernama Wendy itu mengulurkan tangannya. Joohyun membalas uluran tangan itu dan membuat dirinya mengernyit.
How?
Joohyun tidak bisa membaca pikiran apapun dari wanita itu.
"N-Nama aku Son Seungwan. Bisa dipanggil dengan Wendy kalau unnie mau. A-Aku dari Canada. Senang bertemu denganmu, unnie." Kata Seungwan dengan bahasa korea yang tidak begitu lancar.
Joohyun mengerjap beberapa kali mencoba mengerti situasi.
"Aku Bae Joohyun. Stage nameku Irene. Senang bertemu denganmu, Seungwan."
💙
Bahkan setelah bertahun-tahun setelah pertemuan pertama mereka, Joohyun tetap tidak bisa membaca pikiran Seungwan. Joohyun cuma ingin tau apa yang membuat Seungwan kesal padanya hari ini.
Hubungan mereka semakin dekat. Satu hal yang konsisten tentang Seungwan, Seungwan selalu membuat jantungnya berdebar tidak karuan.
"Kau terlihat stress, unnie." Kata Yeri sambil memainkan smartphone nya.
Joohyun memikirkan Seungwan.
"Apa ini karena Seungwan unnie?"
Joohyun menatap Yeri tidak percaya. Apa anak itu bisa membaca pikiran seperti dirinya?