Di posisi Nami..
Besti nya nem Jan di abaikan anjir.
"Luar biasa." Ujar Pagaya
"Nami-san, sugoi desu!" Seru Conis"Ini semua milikmu sekarang!" Ujar Pagaya
"Ya, terimakasih!" Seru Nami
"Aku menyukainya! Ini jauh lebih cepat!" Ujar Nami
"Mungkin (name) juga akan menyukainya." Gumam Nami sambil tersenyum"Iya. Jet Dials sudah punah ratusan tahun yang lalu, jadi, aku terkejut saat aku menemukan Dials itu di Waver yang kau tinggalkan!" Ujar Pagaya menjelaskan.
"Namun, apa yang kita lakukan sekarang?" Bingung pagaya
"Kamu berencana membawa kalian semua ke ujung Skypiea, tapi..."
"Ya. Saat ini, kita perlu membawa kapal ke pantai yang kita sepakati untuk bertemu." Ujar Nami
"Aku rasa mereka akan baik-baik saja." Ujar Nami
"Lagi pula, dengan mereka berlima, tidak ada yang bisa hentikan mereka!" Ujar Nami"Tidak ada kelompok lima orang di pulau itu." Ujar Aisa
"Namun bukan berarti satunya lagi bersama yang satu." Lanjutnya.Yang Aisa maksud nem sama Robin.
"Eh?"
"Paling banyak ada kelompok dua orang." Aisa
"Jika ada lima orang yang bergerak bersama, aku akan tahu!" Jelas Aisa"Itu mantra... benda yang digunakan dewa dan para pendeta itu?" Ujar Nami ke Aisa
Aisa berkaca kaca.
"Aku sejak lahir sudah bisa menggunakan itu!" Ujar Aisa yang bahan tangisannya"Karena itulah, aku takut." Ujar Aisa
"Kau tidak tahu betapa menakutkannya mendengar suara menghilang!"
"Apakah kau akan menangis lagi?" Tanya Nami yang udh capek keknya.
"Aku tidak mengisi, dasar orang blue sea yang bodoh!" Elak Aisa
"Wavernya rusak saat kami kebetulan lewat tepat saat seekor Sora Same hendak menyerangnya..." Conis
"Apa yang kau rencanakan?" Bingung Nami
"Aku tidak tahu! Namun, aku tidak bisa hanya duduk diam tanpa melakukan apa pun!" Ujar Aisa
"Laki... Minna..."
Nami prihatin ke pada Aisa, lalu terdengar suara ledakan.
"Aku harap semua orang baik-baik saja...' ujar Nami dalam pikirannya
Di posisi Robin dan (name).
Ini book untuk mbak nem, bukan oda-sensei:)
"Astaga. Kau hanya omong besar, Missy..." ujar Yama
(Name) hanya diam berusaha menahan rasa sakitnya.
"Stomach mountain!" Yama akan memukul Robin.
(Name) menghindar sambil membawa Robin.
"(N-name)?"Lalu Yama bersiap memukul atau menendang? Robin dan (name) yang jaraknya itu dekat dengan patung rahasia.
"Patung rahasia!" Ujar Robin.
"A-apa?!" Kaget (name)"Veinte Fleurs! Calendula!" Ujar Robin
"Sialan! Aku tidak bis melawan, pedangku di Merry!' Pikir (name).
Robin menggunakan buah iblisnya untuk menahan Yama agar tak menghancurkan patung itu.
"Berapa lama kau akan terus melindungi kita tua yang layu ini?" Tanya Yama dengan suara songong nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One piece : Worlds Of One Piece | S1! | Op x F!reader [HIATUS]
ActionTahap perbaikan ! | menceritakan kamu masuk ke dunia one piece! "Bjir, One Piece x Kimetsu no yaiba? Asik bet nih pasti!" (Name) tersenyum bangga "Nih pedang kok ga pernah kekikis ya? Punya jidor aja kekikis pas lawan Daki." "jadi belis kebal m...