One piece : Worlds Of One Piece | S1! | Op x F!reader [HIATUS]

Chapter 34

Enel tertawa.
"Kalian ingin aku mati?"

"Apakah kalian yakin?" Ujar Enel sombong

Enel tertawa.

"Berbahaya... orang itu berbahaya!" Gumam Nami

"Inilah yang diharapkan dari peserta permainan bertahan hidup!" Ujar Enel.

"Namun, sepertinya kalian tidak menyadari dengan siapa kalian berbicara." Ujar Enel.

"Nimin, sipirtinyi kilin tidik minyidiri dingin sipi kilin birbiciri." Ujar (name) mengejek Enel.

Enel kesal.
"Untung saja kau cantik..' pikir Enel kesal

"Tampaknya kalian masih belum paham tentang keberadaan dewa." Ujar Enel.

"Kakek tua bodoh yang menginginkan kebahagiaan bagi SkyPiea."
"Pejuang yang hanya menginginkan 'tanah airnya...'"

"Serta pencuri dari Blue Sea, yang mengincar Emas..."

"Banyak penderitaan di dunia ini, jadi, aku tidak peduli dengan keinginan dombaku." Ujar Enel

"Ya tuhan... setelah ku combo dirimu, aku sudah tak akan mengenakan payung Kagura ini lagi' pikir (name) ngesad.

Bocah satu ini sokasik😱 👍

"Jika kau punya waktu melontarkan omong kosong seperti itu, beri tahu aku di mana Divine Squad berada!" Ujar Gan fall

"Apa tujuanmu!?" Tanya Gan fall sambil menodongkan tombak.

"Kembalinya yang mulia, Gan Fall." Ujar Enel

"Kembalinya yang mulia?" Bingung Gan Fall.

"Betul. Setelah kunjungannya, dewa kembali ke tempat asalnya." Ujar Enel.

"Kembali? Apakah kau akan meninggalkan Skypiea?" Tanya Gan fall

"Betul. Aku harus kembali ke tempat asalnya." Ujar Enel
"Tempat yang di anggap rumah Dewa."

"Apa yang dia..." Nami bergumam
"Orang-orang memanggil tempat itu 'Endless Vearth" ujar Enel

"Di sana terdapat tanah terbentang sejauh mata memandang!" Ujar Enel
"Itulah dunia impian yang aku cari!" Ujar Enel.

"Eww .. telinga dan wajahmu menjijikan.." ujar (name) yang suara kayak anak kecil.

"Dasar gadis sialan.. karena kau cantik, aku tak bisa membunuhmu.' Pikir Enel
"Endless Vearth ini adalah tempat yang layak untukku!' Ujar Enel..

"Memperebutkan Upper Yard, Vearth yang begitu kecil adalah hal sepele."
Enel memutar tongkat nya dan menghadapkan tongkatnya ke mereka berenam.
"Ika. Akar dari permasalahan kalian berada di tempat yang lebih dalam. Pikirkan baik-baik!" Ujar Enel

"Ia dilahirkan di langit tapi bukan awan. Ia tinggal di langit tapi bukan burung."
"Bangsa yang berakar di langit. Keberadaan bangsa ini sama sekali tidak wajar!" Ujar Enel

"Tanah ada tempat untuk kembali. Begitu juga manusia dan Dewa."

"Dewa kok makan.' Pikir (name).

"Jangan jangan kau..." gan fall

"Bukan Sesuatu yang akan mengejutkanmu." Ujar Enel
"Sebagai dewa, aku hanya mengikuti...
Ya, di mana alam itu berada." Ujar Enel.

"Dewa kok serakah? Dewa kok make Kenbun?' Pikir (name).
"Dewa itu seharusnya bisa baca pikiran.' (name) menatap datar Enel.

"Souda. Aku akan menyeret setiap manusia ke bawah dari langit." Ujar Enel

"Apakah kau berencana untuk menghapus bangsa ini?!" Kesal Gan Fall.