Chapter 20 - Nyalakan api shandora!

132 19 0
                                    

"Gan Fall, mantan Dewa pergi ke Upper Yard." Kata wiper

Aisa mengintip.

"Aku ragu Enel akan membiarkannya pergi." Ujar wiper

"Apakah Gan Fall mencoba untuk melawan Enel?"

"Tidak mungkin. Sulit untuk berpikir bahwa dia akan setelah itu."

Secara tiba tiba Aisa menjadi panik dan tak sengaja masuk ke dalam tenda.

Ia melihat wajah seram wiper, Aisa langsung bersembunyi di belakang tubuh Laki itu..

"Ada apa, Aisa?"

"Dua suara menghilang." Ujar Aisa

"Hm? Apa itu mantramu?" Tanya wiper

Aisa mengangguk
"Ya... Barusan..."

"Mantramu bilang demikian, Aisa?" Ujarnya

"Kau tidak dapat mendengar dua suara lagi. Apakah itu benar?" Ujar wiper

"Tidak salah lagi." Ujar laki
"Kalian semua tahu bahwa sejak dia lahir, dia bisa menggunakan mantra, kekuatan misterius, yang membuatnya bisa merasakan seseorang bahkan dari jauh."

"Jadi, kau tidak bisa mendengar suara dua orang lagi?" Tanyanya
"Ya, suara mereka menghilang di waktu yang hampir bersamaan." Ujar Aisa.

"Aku rasa Gan Fall dan salah satu dari pendeta..." Aisa

"Saling membunuh dan mati bersamaan?"

"Bagus sekali, kakek tua."

"Kini hanya ada tiga pendeta yang tersisa"

"Itu menguntungkan kami."
"Sepertinya surga menjawab doa kita." Ujar wiper sambil berdiri dari duduknya.

"Ini kesempatan kita untuk hancurkan para pendeta itu." Ujar wiper

"Kami akan segera meluncurkan serangan skala penuh ke Upper Yard!" Ujar wiper

Aisa masih saja ketakutan sambil memeluk lengan Laki itu.
"Kau tidak pernah merasa nyaman di sekitar wiper, bukan?" Ujarnya
"Sekarang, minggirlah." Ujar laki

"Hei, laki, tunggu!" Ujar aisa

"Nanda?" Tanya Laki

"Pendeta itu bukan dikalahkan oleh Gan Fall." Ujar Aisa
"Ada orang lain di sana, dan mereka yang melakukannya."

"Orang lain?" Beo Laki.

Lalu laki mengerti yang di maksud Aisa.
"Maksudmu orang-orang Blue Sea yang memasuki Skypiea?" Tanyanya

"Aku tidak tahu, tapi mereka pasti menakutkan!" Ujar Aisa

"Dakara..."

"Hati hati." Ujar Aisa

"Oke. Aisa, berikan tasmu." Pinta Laki

Aisa menolaknya.
"Apa? Tidak! Ini tas rahasiaku dan ada harta di dalamnya!" Ujar Aisa

"Aku tahu." Ujar laki.

Laki menempelkan pipi Aisa ke pipinya menggunakan tangannya..
"Aku akan memberimu beberapa juga." Ujar laki sambil tersenyum.

"Benarkah?" Ujar Aisa senang.
"Ya." Jawab laki

--

"Dia akhirnya berhenti mengoceh." Ujar sanji, kakinya berada di perut Satori, seperti menahan lawan atau membuli:D

"Bajingan! Mengolok-olok kami dengan banyak trik bodoh..."

"Ada apa dengan orang ini? Bagaimana dia bisa tahu serangan kita?" Ujar Luffy

One piece : Worlds Of One Piece | S1! | Op x F!reader [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang