Trois;

1.6K 127 0
                                    

Ternyata sudah dua minggu lamanya Taeyong menyibukkan diri dengan menerima pelbagai tawaran kolaborasi sembari memikirkan tawaran yang diajukan oleh J's Corporation.

Hari ini adalah penentunya— dan kalau boleh jujur, Taeyong sebenarnya masih berpikir bahwa ide Tuan Jung itu gila. Ya, memang benar tawaran bebas modelling itu sangat menggiurkan, namun setiap perjanjian yang berlaku pasti ada konsekuensinya.

Lagipula, Taeyong masih berpegang pada prinsip untuk hanya menikah pada pria yang benar-benar dia cintai. Bagaimana bisa dia menghianati prinsipnya itu? Dia juga takut sekali jika dia malah jatuh sedalam-dalamnya pada pria berlesung pipi itu dan takut berakhir ditolak.

"Yongie? Kamu gak apa-apa?"Ten menepuk pundaknya; mematikan lamunan Taeyong. Wajahnya yang sendu membuat Ten ikut merasa bersalah. Taeyong tidak akan terdistraksi seperti ini jika dia tidak membujuk pria cantik itu untuk menerima tawaran Tuan Jung.

"Tennie.. Jika aku memilih untuk menjadi istri keempat Tuan Jung, kau yakin kita akan baik-baik saja?"Taeyong bertanya setelah lama mendiamkan dirinya. Matanya menatap kosong ke arah kaca yang menghadap ke arahnya.

"Sejujurnya, aku tidak tau, Yongie. Namun peluang seperti ini hanya muncul sekali di dalam seumur hidup kita..."Ten berbisik pelan. Dia merangkul lengannya di leher Taeyong.

"Setiap perbuatan pasti ada konsekuensinya, Tennie.. Aku takut pilihan aku ini membawa kemusnahan."Taeyong berbisik lirih. Ten hanya mampu terdiam. Dia tidak tau ingin memberikan nasehat yang bagaimana lagi.

"Apapun keputusanmu, Yongie, aku tetap berada di sampingmu. Gak apa-apa kok kita tetap nerima kolaborasi dari C Class Brand. Hidup pas-pasan begini juga bisa bikin bahagia."Ten membujuk lembut. Dia tidak ingin membebankan sahabatnya itu. Taeyong memejamkan matanya erat.

Ah, pusing!

"Kerja yang bagus, Taeyong-ssi!"Direktur memberikan kode yang terakhir pada pria cantik yang menghela napas lega

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kerja yang bagus, Taeyong-ssi!"Direktur memberikan kode yang terakhir pada pria cantik yang menghela napas lega. Pria itu menundukkan tubuhnya sebelum berlalu ke ruang ganti— mengganti pakaiannya.

Seusai cardigan pinknya dipakai, Taeyong sedikit menyemburkan parfum yang beraroma vanilla kesukaannya.

Seusai cardigan pinknya dipakai, Taeyong sedikit menyemburkan parfum yang beraroma vanilla kesukaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Fourth WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang