Onze; mature scene

1.8K 105 5
                                    

TW : still a sexual intercouse content coming ahead so minor please skip I am not responsible for the contents.

"Sayang, setelah ini, kau ingin melakukan aktivitas apa hm?"Jaehyun memandang suami kecilnya yang sedang melamun. Hari ini merupakan hari yang terakhir mereka berada di pulau yang menjadi saksi percintaan mereka. Taeyong tersenyum tipis. Dia sedikit kelelahan karena sedari tadi, mereka mengayuh sepeda mengelilingi pantai karena Taeyong ingin melihat matahari yang terbenam. Tangan mungilnya dengan malas melingkar di pinggang ramping sang suami— mendusel manja.

"Aku kelelahan, husband... Badanku masih terasa remuk karena kau tidak berhenti menerjangku. Apa kita bisa pulang ke kamar?"Taeyong merengek pelan. Seharian ini, mereka berdua hanyalah berjalan-jalan di sekitar resort, mengunjungi shark point, berenang, makan dan melakukan aktivitas yang tidak terlalu berat. Jaehyun menoleh ke arah si kecil— pipi gembul yang menempel di pundaknya membuatnya tertawa pelan. Dengan lembut, sang suami menarik tubuh si manis untuk menempel padanya.

"Baiklah, aku akan memijatmu di kamar, hm?"Jaehyun membiarkan suami kecilnya menyandar padanya. Dia mengayuh sepeda itu dengan kelajuan yang sedikit cepat— dia tidak ingin si kecil semakin kelelahan.

Setelah sampai di villa mereka, Jaehyun dengan lembut mengangkat tubuh ramping suami kecilnya. Dia hanya bisa tersenyum tipis karena suaminya, Jung Taeyong telah tertidur dengan nyenyak di dalam pelukannya. Gerakannya yang membaringkan tubuh si kecil mengagetkan si manis. Taeyong mengerjapkan matanya pelan. Memandang wajah sang suami yang begitu dekat dengannya. Pipinya merona.

"Ah maaf... Aku ketiduran.."Taeyong berujar pelan. Wajahnya terlihat sekali kelelahan. Ya, mau bagaimana lagi. Jaehyun benar-benar tidak mensia-siakan peluang yang didapatnya maka tubuhnya yang menjadi sasaran. Dia menyibak selimutnya namun ditahan sang suami. Jaehyun duduk di sebelah istrinya. Dia mengusap lembut rambut si manis yang kini memandangnya dengan wajah yang lucu. Kaki Taeyong ditarik lembut, kemudian Jaehyun dengan santai memijat kaki yang membengkak itu.

"Kau pasti sangat kelelahan ya. Maafkan aku, cherie."Jaehyun berujar dengan wajah yang bersalah. Dia mengecup paha suami kecilnya lembut. Tanpa nafsu, tentunya. Taeyong hanya terkekeh pelan. Pria cantik itu menyendarkan tubuhnya pada kepala katil — membiarkan sang suami memijatnya.

"Ternyata nafsumu besar juga ya, husband. Kau bahkan tidak memberiku jeda."Taeyong tersenyum usil. Pipinya sedikit merona, mengingat ranjang inilah yang menjadi saksi pergumulan panas mereka. Jaehyun tersenyum tipis.

"Aku sudah menunggumu selama berbulan, cherie. Tentu nafsuku menggila."Jaehyun menyengir tanpa malu. Taeyong menampar pelan pundak sang suami, menyelusupkan wajahnya di balik pundak kekar itu. Sosok suami kecilnya ini hanya mengenakan bathrobe karena tadinya Jaehyun membantu Taeyong membersihkan tubuhnya. Paha yang mulus itu tersingkap, memamerkan bekas lovemark nya. Taeyong mendudukkan tubuhnya, menatap bingung ke arah sang suami yang kini mengusap betisnya sensual.

"Husband? Kau tidak apa-apa?"Seharusnya itu adalah pertanyaan yang innocent, namun pandangan mata yang berbinar dan lidah yang itu membuat Jaehyun mulai berfikiran yang tidak wajar.

"Husband? Kau tidak apa-apa?"Seharusnya itu adalah pertanyaan yang innocent, namun pandangan mata yang berbinar dan lidah yang itu membuat Jaehyun mulai berfikiran yang tidak wajar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Fourth WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang