Vingt;

1.2K 90 16
                                    

Kunci cinta yang penting adalah kepercayaan terhadap pasangan hidup. Itu yang sentiasa diingatkan oleh Taeyong. Selain itu, pernikahan juga adalah suatu hal yang sakral. Taeyong mengimpikan cinta yang abadi— seperti cintanya bersama Jaehyun. Memang, pernikahan mereka yang berawal dari kontrak malah membawanya ke dalam jeratan cinta. Namun, bukankah pernikahan akan hancur jika salah seorang darinya menghancurkan kepercayaan itu?

Taeyong coba untuk terus menggenggam kepercayaannya sehingga itu memakan dirinya sendiri. Dia hancur, terlalu hancur karena mencintai orang yang salah.

Jaehyun, suaminya telah memacu rasa ingin bunuh diri dalam dirinya. Taeyong kecewa. Kata-kata kasar suaminya itu tidak semenyakitkan tuduhan dia hamil anak haram. Sebegitu teganya Jaehyun mengatakan hal yang tidak-tidak terhadap benih cinta mereka. Sepertinya suaminya itu lupa bahwa dia-lah yang telah menanam benih cinta ke dalam dirinya.

.

.

.

.

Jaehyun tidak tahu harus merasa bersyukur atau merutuki dirinya yang tidak becus menjaga sang suami. Hanya dalam waktu sedetik, dia bisa melihat suaminya menjatuhkan dirinya ke tangga darurat yang terlalu berbahaya.

Ternyata, Tuhan masih menyayangi suaminya. Jaehyun berlutut dengan air mata yang mengalir turun dari matanya. Dia gemetaran. Syukurlah, Johnny sempat menarik sang sang suami kala Taeyong melempar dirinya.

"Yong, kau tidak apa-apa..."Johnny berbisik lirih. Dia memeluk erat tubuh Taeyong yang gemetaran. Pria cantik itu diselubungi dengan pelbagai ekspresi— ketakutan, kecewa, penyesalan, lega karena Johnny cepat bertindak.

"Hiks—HUWAAA!!"Tangisan Taeyong meledak. Dia menangis dengan sangat keras. Tubuh Johnny dipeluk erat. Taeyong takut— terlalu takut dengan tindakan bodohnya.

"Yong... Tidak apa-apa, kau selamat denganku.."Johnny kembali membujuk. Dia membiarkan Taeyong mencengkram erat pada bajunya— menangis sepuas hatinya.

"Hiks semangka..."Mata Taeyong terpejam. Wajahnya basah dengan air mata. Dia terlalu kelelahan sehingga dia ketiduran pada tubuh pria jangkung itu. Johnny mendesah lega. Dia mendongakkan kepalanya; menahan tangisan. Taeyong, sosok yang dianggap adik itu terlihat ringkih sekali.

"Aku tidak akan membiarkanmu tersiksa lagi, Yong."Johnny berbisik lembut. Dia mengangkat tubuh pria cantik itu ala bridal style— melangkah melepasi sosok Jaehyun yang masih berlutut.

"Kau telah melakukan kesalahan yang fatal, Jaehyun-ah. Permisi."Pria jangkung itu berkata dingin. Dia terus membawa Taeyong ke ruangan istirahat pria cantik itu.

Johnny tidak bisa menahan air matanya melihat betapa polosnya sosok pria cantik yang sedang tertidur dengan air mata yang mengering. Rambut lembut Taeyong diusap pelan.

"Maafkan aku, Yong. Aku tidak bisa menjagamu."Bisik Johnny lirih. Dia menggenggam erat tangan pria cantik itu. Setelahnya, Johnny melaporkan pada sang kekasih.

 Setelahnya, Johnny melaporkan pada sang kekasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Fourth WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang