Zahra yang larut dalam suasana hati buruknya. Tidak sempat memikirkan apalagi mempedulikan nasib buruk lain yang bisa saja menimpanya, karena telah berani berjalan kaki seorang diri di tengah malam sekitar jam 12 malam, untuk menuju apartemen yang berjarak lumayan jauh. Yang ada dibenak Zahra adalah ia dapat segera pulang dan mengistirahatkan tubuh, pikiran dan perasaannya. Sehingga seberat apapun, seberbahaya apapun, Zahra akan lalui dengan bismillah dan mengandalkan Allah SWT.
Dibelakang Zahra, Yo Han terpaksa mengikuti langkah perempuan tersebut secara diam-diam. Yo Han tidak ingin mengusulkan diri untuk mengantar Zahra karena gengsi. Namun, Yo Han tidak tega membiarkan gadis lemah dan polos seperti Zahra pulang sendirian, bisa-bisa dirinya yang akan disalahkan nanti jika sampai terjadi hal buruk pada Zahra. Karena Yo Han yang mengajak Zahra untuk ke pesta.
"Dasar gadis bodoh! Keras kepala! Gengsian lagi!! Bagaimana jika saya tidak mengikuti anda dibelakang! Sudah dipastikan anda tewas atau diculik oleh orang jahat. Anda pikir kehidupan malam di Korea sama seperti di Negara anda!! Dasar bloon!" Dumel Yo Han didalam hatinya kepada Zahra. Padahal jauh didalam sana, Yo Han sangat mengawatirkan keadaan Zahra, makanya Yo Han bela-belain berjalan kaki hanya untuk memastikan Zahra selamat diperjalanan pulang.
Ketika Zahra melewati jalan yang minim penerang, dengan segera Zahra mengambil handphonenya untuk menerangi perjalanan kakinya.
Baru beberapa langkah, Zahra dibuat terperanjat kaget saat melihat seorang laki-laki tengah tertidur pulas dengan posisi telentang di aspal jalan tanpa takut terlindas oleh kendaraan yang melintas.
"Bangunin gak ya? Kalau dibangunkan dan dia berbuat aneh-aneh gimana?! Tapi kalau dibiarkan, dia bisa terlindas oleh mobil." Batin Zahra saling berdebat dan adu pendapat.
Setelah berpikir lama, Zahra memutuskan untuk tetap menolong lelaki yang terbaring diaspal tetapi dengan cara, menarik kedua tangan laki-laki, berniat membawa tubuh laki-laki ke sebrang jalan, agar tidak terlindas oleh kendaraan yang akan berlalu-lalang.
"Maaf jika ini membuat tubuh Anda sedikit sakit dan terluka, karena tergores aspal." Ujar Zahra dalam bahasa Indonesia.
Sedikit lagi mencapai posisi tepi jalanan, tiba-tiba lelaki yang Zahra tarik tubuhnya tersebut, tersadar. Dalam pencahayaan yang remang-remang, Zahra dapat melihat tatapan Lelaki yang hendak ditolongnya tersebut, sangat menyeramkan. Laki-laki tersebut segera berdiri dan mencengkeram paksa tangan kiri Zahra, untuk menahan gadis muslimah tersebut agar tidak dapat melarikan diri.
"odi ganeun goya i nappeun nyon non nal yuhokago nae jameul banghaehaesso geuroke hamyon swipkke gal ssu isseul kkot gata. (Mau kemana kau?!! Dasar gadis nakal! Kau menggodaku dan mengganggu tidurku!! Kau pikir, kau dapat pergi dengan mudah setelah melakukan hal itu?!!)" Ujar Lelaki yang tengah mabuk berat tersebut dalam bahasa Korea, sembari menarik tangan Zahra supaya tubuh Zahra lebih mendekat ketubuhnya.
Yo Han yang tidak dapat menahan diri untuk terus bersembunyi dan menyaksikan bagaimana Zahra meringis kesakitan dan ketakutan, langsung berlari dengan cepat kemudian menendang tepat di dada si lelaki bejat.
"non nugu nyago uri dul da naeboryo dwo nae yojachingurang deiteu junginde nega geu sunganeul mangchosso geu jone ganeun ge joeul kkoya nae buhadeureul bulrosso. (Siapa kau?! Jangan ganggu kami berdua!! Aku dan pacarku tengah berkencan tetapi kau merusak momen kami!! Lebih baik kau pergi sebelum Aku memanggil anak buahku!!" Teriak lelaki bejat yang tidak melepaskan cengkramannya pada tangan Zahra, kepada Yo Han, tetapi sukses membuat Bulu kuduk Zahra berdiri walaupun tidak mengerti.
"bulro buhadeureul bulro nan duryopjji ana!! (Panggil! Panggil anak buahmu! Saya tidak takut!)" Yo Han berlagak sok jagoan agar mental lelaki bejat ketakutan. Padahal Yo Han saja tidak bisa olahraga bela diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenapa Harus Korea?! (Hiatus)
Teen FictionBagaimana jika seorang gadis muslimah sederhana direnggut harta berharganya oleh CEO tampan asal Korea Selatan? Bagaimana seorang mantan Idol menemukan setitik cahaya hidayah di penghujung kehendaknya yang ingin segera pergi dari dunia? Fatimah Az-Z...