YO HAN POV
Setibanya di dalam mansion pribadi, Saya dan Fatimah yang merasa sangat bahagia seakan bebas hanya karena hujan, disambut oleh tatapan kesal Harabeoji.
"sesange nohin orinae gata bireul majeumyo norara! (Astaga! Kalian seperti anak kecil saja! bermain hujan-hujanan!)" Ujar beliau terlihat sangat khawatir jika nanti kami terkena demam, karena basah kuyup.
"bireul majeumyo nolge han gon haraboji myoneuriyosso! (Menantu kakek lah yang memaksaku untuk bermain hujan-hujanan!)" Ujarku pada kakek Dae Jung, sangat tidak ingin disalahkan sedikitpun, dan malah menuduh Fatimah sepenuhnya. Untunglah, Fatimah tidak akan mengerti perkataan Saya barusan pada Harabeoji. Karena menggunakan bahasa Korea Formal.
"Zahra. Bagaimana dengan urusan sekolah kamu di Indonesia? Apa sudah selesai? Ke manakah kerudung kamu?" Ucap Harabeoji bertubi-tubi kepada Fatimah dalam bahasa Indonesia, yang tentunya hanya mereka berdua yang mengerti.
Namun, kejanggalan tertangkap oleh alat-alat Indra Saya. Bukannya membalas perkataan harabeoji sedikitpun, Fatimah malah berucap hal lain.
"Kek. Maafkan Saya karena tidak lagi mengenakan kerudung seperti dahulu. Melepas kerudung adalah keputusan Saya yang tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun. Saya berharap semoga kakek bisa menerimanya. Saya merasa tidak pantas untuk menggunakan atribut keagamaan (kerudung & hijab). Jangan sampai orang-orang non-muslim makin tidak menyukai Islam hanya karena tindakan Saya. Perilaku Saya yang bermudah-mudahan dalam bergaul dengan lawan jenis. Sekamar dan tidur satu ranjang dengan seorang Adam. Digendong oleh Adam lain meskipun mendesak. Mengusap kepala laki-laki sembari menempatkan kepalanya diatas paha sendiri, disaat masih belum halal. Berciuman kilat dengan Ikhwan meskipun sengaja. Dan masih banyak kejadian lain yang Saya lakukan tanpa sengaja, tetapi tindakan tersebut benar-benar merusak citra dari keyakinan Saya. Saya tidak akan membiarkan nama Islam menjadi ternodai lagi." Ujar Fatimah dalam bahasa Korea Formal kepada Harabeoji. Hebat sekali, perempuan itu dapat menguasai bahasa Korea dalam 1 bulan saja. Atau mungkinkah, dari dahulu ia sudah mempelajari bahasa Korea, sebelum melanjutkan studi S-3 nya disini? Bisa jadi!Aku dan Harabeoji merasa sangat sedih dan ikut prihatin atas curahan hati Fatimah barusan. Ia rela melepas kerudungnya demi Agama Islam tidak ternistai. Aku tidak bisa menyalahkan Fatimah sepenuhnya. Apalagi, Saya tahu betul bahwa sebenarnya, tidak ada niat sedikitpun dibatin gadis muslimah tersebut untuk melakukan penistaan agama. Dia sangat besar hati dan rela melakukan apapun untuk Agama yang dipeluknya. meskipun dirinya sendiri yang akan menjadi korban.
🌡️🌡️🌡️🌡️🌡️
Akibat mandi hujan, Saya dan Fatimah terkena flu hampir mendapati sakit demam. Namun, Karena sup hangat yang dibuat oleh Fatimah, tubuh kami menjadi lebih segar khususnya pada bagian hidung. Tidak ada lagi ingus yang menyumbat aliran pernapasan.Sudah dua hari lebih semenjak kedatangan Fatimah Az-Zahra 'tanpa kerudung'. Meski kami tidur dikamar pribadi Saya. Pada hari pertama, Fatimah tidur diatas sofa dan saya diatas kasur. Pada hari kedua Saya tidur diatas sofa dan Fatimah diatas kasur. Begitu seterusnya, bergilir.
Selama dua hari tersebut pun, Saya tidak bekerja dari kantor tetapi memilih work from home, dari mansion Saya.
Sesekali Saya melihat dan mengamati perubahan-perubahan krusial apa saja yang terjadi pada Fatimah.
Fatimah jarang mengerjakan shalat wajib, sekalipun shalat malah lalai dalam melaksanakannya alias mengerjakan di ujung waktu. Tidak seperti dulu, Ia bahkan dapat mencekik leher Saya, jika ibadah yang dilakukan terlambat ia dirikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenapa Harus Korea?! (Hiatus)
أدب المراهقينBagaimana jika seorang gadis muslimah sederhana direnggut harta berharganya oleh CEO tampan asal Korea Selatan? Bagaimana seorang mantan Idol menemukan setitik cahaya hidayah di penghujung kehendaknya yang ingin segera pergi dari dunia? Fatimah Az-Z...