Author POV
Yo Han tidak akan mau kecolongan lagi, apalagi hal yang menyangkut Surat kepemilikan bisnis-bisnisnya, satu-satunya dokumen penting yang menjadi bukti resmi bahwa JDJWAY adalah miliknya seutuhnya. Yo Han tidak akan membiarkan perjuangan kerasnya seorang diri merintis JDJWAY dari nol, harus berakhir dalam waktu dekat. Yo Han tidak akan tinggal diam kali ini, dia akan bertarung sekalipun mempertaruhkan nyawanya, asalkan JDJWAY tidak hancur ditangan saingannya yang licik luar biasa tersebut.
Yo Han menghampiri Zahra non-hijab yang tengah asyik bercengkrama dengan Istri-istri rekan bisnisnya.
"Ikut dengan Saya." Ujar Yo Han dalam bahasa Inggris, lalu menarik Zahra menuju ruang yang lebih sepi.
"Apa ada hal buruk tengah terjadi? Kenapa Anda sangat panik?" Tanya Zahra sangat lapang dada dan memilih untuk mengabaikan pergelangan tangannya yang kesakitan, akibat pegangan tangan oleh Yo Han yang sedang emosi.
"Dimana Surat kepemilikan bisnis JDJWAY?!!" Tanya Yo Han menekan setiap kata karena mati-matian menahan amarahnya.
"Ma. Ma. Maafkan Saya. Sebab telah lalai dan tidak bertanggung jawab dalam menjaga Surat kepemilikan bisnis Anda. Itu karena, Saya hampir dibunuh oleh komplotan mafia yang mengincar surat penting Itu, kemudian Saya hanya bisa membiarkan mereka mengambil tanpa perlawanan. Saya siap untuk membantu Anda, dalam mendapatkan kembali dokumen tersebut!" Jujur Zahra, sangat menyesal dan berinisiatif mengajukan dirinya sendiri dalam membantu Yo Han.
"Thanks. Kejujuran Anda, sudah sangat membantu. Lebih baik, Anda menjaga diri Anda di mansion. Dan saya mohon tolong jaga Harabeoji, selama saya tidak ada disisi beliau. Harabeoji lebih berharga daripada Surat kepemilikan bisnis JDJWAY. Anda mengerti?."
Baru hendak melangkah setelah berpamitan dan memberikan amanah pada Zahra, kepergian Yo Han dengan cepat dihentikan oleh Zahra.
"Anda pikir, Anda hebat?!! Apakah Anda bisa menang dalam melawan musuh, hanya bersenjatakan amarah bodoh Anda itu! Saya akan ikut dan harus ikut bersama Anda! Jika Anda masih belum mengizinkan, maka Anda harus melangkahi jasad Saya terlebih dahulu!" Sungut Zahra, mendesak Yo Han agar bersedia mengajaknya. Bahkan Zahra ancang-ancang melakukan adegan bela diri untuk membuktikan, bahwa dirinya tidak lah lemah seperti persepsi Yo Han mengenainya.
"Baiklah. Anda boleh pergi bersama Saya." Ujar Yo Han sambil diam-diam tersenyum bahagia, ia berjalan duluan menuju parkiran mobil, meninggalkan Zahra. Tanpa Zahra ketahui, Yo Han sangat senang karena Zahra bersedia untuk menemaninya, apalagi karena tanpa diperintah dan dipaksa, Zahra yang berinisiatif sendiri.
🏢🏢🏢🏢🏢🏢
Sesampainya di koridor Apartemen Zahra berada, mata Yo Han melebar kaget, ketika melihat pintu Apartemen Zahra telah terbuka lebar.
Yo Han sudah menduga bahwa gadis muslimah cantik bersari tersebut adalah antek dari saingan bisnisnya. Massimo Kang. Gadis yang mengenakan sari tersebut, pasti sengaja memancing Yo Han supaya bertemu. Tetapi mengapa harus di sebuah Apartemen kecil, apalagi di dalam Apartemen Zahra?
Untunglah, Zahra telah memindahkan barang-barang penting ke mansion pribadi Yo Han.
Saat Yo Han dan Zahra tiba didepan pintu Apartemen Zahra, mereka di sambut oleh Massimo dan tawa sepuluh orang anak buahnya.
Massimo memegang map yang berisi Surat kepemilikan bisnis JDJWAY. Sedikit janggal, mulut dari gadis bersari tersebut malah ditutupi dengan lakban hitam berukuran besar, kedua pergelangan tangannya diikat erat dengan tali, hijab buatan si gadis muslimah tersebut juga sudah sangat berantakan, matanya sembab seperti habis menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenapa Harus Korea?! (Hiatus)
Novela JuvenilBagaimana jika seorang gadis muslimah sederhana direnggut harta berharganya oleh CEO tampan asal Korea Selatan? Bagaimana seorang mantan Idol menemukan setitik cahaya hidayah di penghujung kehendaknya yang ingin segera pergi dari dunia? Fatimah Az-Z...