Zahra memasuki sebuah kamar rawat inap VIP, sesuai suruhan dari lelaki misterius yang masih menggenggam pistol kearah Zahra.
Mata Zahra melebar karena terkejut dengan pemandangan didalam ruang rawat tersebut. Beberapa dokter dan perawat telah stand by berdiri ditempat masing-masing, seperti menunggu kehadiran seseorang. Yang mencolok bagi penglihatan Zahra adalah ada seorang pria paruh baya yang berpenampilan seperti ustadz tengah tersenyum kepada Zahra dan lelaki misterius.
Rasa heran Zahra semakin bertambah saat menyadari, bahwa diruang rawat VIP tersebut tidak ada pasien. Ke mana pasien? Kenapa hanya ada petugas medis dan seorang imam.
Lelaki misterius berjalan menuju kamar mandi, yang ada diruang inap VIP.
Imam yang sedari tadi hanya diam memandang Zahra, perlahan berjalan menuju Zahra.
"Segera hubungi orang tuamu. Minta lah restu kepada mereka, terlebih dahulu." Ujar sang ustadz yang sangat keren karena dapat berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Zahra seperti orang dungu karena tidak mengerti maksud dari perkataan ustadz yang meminta Zahra menghubungi orang tuanya."Mohon maaf sebelumnya, Imam. Saya tidak memahami maksud ucapan Anda barusan. Bisa diperjelas kembali, ustadz?" Balas Zahra bertanya dalam bahasa Inggris.
"Mintalah izin kepada orang tuamu, sebelum Saya menikahkan kamu dan Yo Han."
"APA!" Ujar Zahra spontan menggunakan bahasa Indonesia.
"Drama macam apa lagi yang lelaki licik itu, ingin mainkan!" Batin Zahra dengan emosi meledak-ledak.
"Saya tidak ingin menikah bersama Kim Yo Han." Ujar Zahra kepada Ustad yang bersahabat dekat dengan Kakek Jeon Dae Jung. Harabeoji.
"Saya mengerti bagaimana perasaanmu, Nak. Kalian tidak saling mengenal dan menyukai, tetapi terjebak dalam kecelakaan yang mengharuskan kalian untuk bersatu. Namun, Yo Han harus tetap bertanggung jawab atas kesalahannya, karena dia tidak dapat mengendalikan dirinya sendiri hingga berujung merenggut kesucianmu. Izinkan Yo Han menikahimu, ya, Nak?, jika tidak, Yo Han akan terus bertengkar dan dihukum oleh Kakeknya. Padahal dahulunya, mereka sangat dekat dan tak terpisahkan. Namun semenjak Kek Dae Jung mengetahui perbuatan Yo Han yang melecehkanmu, Kek Dae Jung menjauhi dan memukul Yo Han saking kecewanya terhadap cucunya tersebut. Dan sekarang, Kek Dae Jung tengah koma didalam ruang ICU akibat ditembak oleh seseorang yang tidak diketahui, dini hari ini. Mungkin, orang yang telah menembak Kek Dae Jung adalah saingan bisnis Yo Han. Oleh karena itulah, Yo Han berniat menculik dan menikahimu di kondisi kritis saat ini. Kami semua, terkhusus Yo Han berharap dengan pernikahan kalian nanti, akan mendatangkan semangat hidup bagi Kek Dae Jung dan dapat segera sadar dari komanya. Karena, pernikahan kalian adalah keinginan pertama dan terakhirnya kepada Yo Han." Ucap Ustad memberikan penjelasan yang detail dan bermaksud membujuk Zahra.
Dahi Zahra berkerut hebat, memikirkan keputusan apa yang akan diambilnya. Situasi yang sangat sulit bagi kehidupan Yo Han, sedikit meluluhkan hati Zahra yang mudah berempati kepada sesama manusia tersebut.
"Kakek Dae Jung sangat menginginkan seorang perempuan yang dapat menjaga dan membawa Yo Han kembali pada Jalan kebenaran. Yo Han memiliki keyakinan yang sama dengan kita. Kek Dae Jung juga berharap, kalian akan terus belajar dan menghidupkan suasana rumah tangga yang diberkahi oleh Allah SWT. Walaupun pernikahan kalian diawali dengan kesalahan dan keburukan. Nak, maukah kamu membantu mewujudkan keinginan Kek Dae Jung tersebut? Bersediakah kamu menjadi tour guide to Jannah bagi Yo Han, calon suamimu?" Tambah Ustad Salman yang terus mempersuasi Zahra. Hati Zahra semakin tergerak, siapa yang tidak ingin menjadi pengaruh dan pembimbing bagi yang lainnya, dalam meraih ridho dan kasih Allah SWT? Sungguh itu, adalah salah satu impian dan cita-cita terbesar Zahra.
"Saat ijab kabul nanti, didekat telinga Kek Dae Jung akan diletakkan perangkat gadget, agar beliau dapat mendengar sendiri ucapan ijab dan kabul pernikahan kalian. Dan harapannya semoga dengan perlakuan seperti itu, Kek Dae Jung terpanggil sehingga dapat sadar dari komanya. Jika kamu bersedia untuk menikah dengan Yo Han, segera hubungi dan minta restu kepada Ayah dan Ibu mu, ya, Nak??" Minta Ustad Salman sedikit memberi ruang untuk Zahra berpikir cepat dan tepat.
Lelaki misterius membuka gagang pintu kamar mandi, setelah mengganti pakaiannya menjadi baju Koko putih dan memakai sorban.
"Saya membatalkan dua buah permintaan yang pernah Saya ucapkan dahulu. Saya akan menggantinya; Permintaan pertama, Anda menikah dengan Saya hari ini juga; Permintaan kedua, Anda tidak akan pernah meminta apalagi menjebak Saya untuk melakukan hubungan suami-istri, intinya adalah Anda tidak boleh menyentuh Saya sedikitpun. Permintaan ketiga, Permintaan tambahan, Anda tidak boleh melarang, menahan dan mengganggu semua kegiatan saya. Termasuk mengacaukan rutinitas yang selalu saya lakukan, yakni membawa seorang perempuan ke mansion pribadi saya. Jika Ada yang ingin Anda inginkan atau menyanggah permintaan saya barusan, silakan?!" Ujar Yo Han sangat datar, dengan wajahnya yang dihiasi luka-luka.
Yo Han berkelahi hebat dengan anak buah saingannya, karena menyelamatkan nyawa Kakek Dae Jung. Sudut bibir, pipi kanan, pelipis kiri dan rahang bawah terdapat memar-memar. Lengan kanan Yo Han pun terasa sangat kaku dan sulit digerakkan, sebab terjatuh lalu terbentur ke aspal.
Zahra yang semula terpana melihat kegagahan Yo Han dalam busana muslim, dengan cepat langsung mengalihkan pandangan ke arah lain sambil mengucapkan istighfar didalam hati.
"Saya bersedia menikah dengan Anda dan akan memenuhi permintaan Anda barusan, hanya jika Surat kepemilikan bisnis JDJway, tertera dengan resmi menjadi nama saya. Fatimah Az-Zahra. Anggap saja, saya meminta mahar." Ujar Zahra enteng, semakin membuat Yo Han terpancing amarah.
"Siapa sangka! Ternyata Anda juga sangat licik dan materialistis! Hanya mempedulikan harta! Anda tahu?! JDJway tidak hanya sebuah perusahaan investasi terbesar, tetapi telah merambah ke ranah hotel, club, dan restoran. Jika saya menjadikan kepemilikan JDJway seratus persen menjadi nama Anda, perusahaan yang saya bangun dari nol akan runtuh sekejap mata! Anda tahu apa perihal dunia bisnis?!!" Bentak Yo Han tepat diwajah Zahra.
"Kamu jangan khawatir! Saya akan menjaga surat kepemilikan tersebut dengan sangat baik. Saya tidak akan mungkin mengambil alih perusahaaan dan semua bisnis Anda. Saya saja tidak mengerti sedikitpun tentang bisnis. Anggap saja, saya hanya membutuhkan kedudukan alias nama. Dan Anda ialah penguasanya." Ujar Zahra sedikit gagap akibat tatapan mematikan dan bentakan keras yang diberikan Yo Han.
Yo Han merasa lebih lega mendengar kejujuran dari mulut Zahra. Lelaki tampan tersebut juga mempercayai bahwa Zahra sangat bodoh dalam dunia bisnis. Terlihat dari tampang dan penampilan.
"Baiklah. Hubungi orang tuamu. Supaya mereka merestui pernikahan kontrak tanpa perkawinan ini. Dan katakan Anda mencintai saya! Jangan katakan bahwa saya telah memperkosa Anda! Karena saya bersumpah, tidak pernah melakukan hal keji tersebut terhadap Anda!" Ucap Yo Han sangat mendominasi dan mengatur orang seenaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenapa Harus Korea?! (Hiatus)
Fiksi RemajaBagaimana jika seorang gadis muslimah sederhana direnggut harta berharganya oleh CEO tampan asal Korea Selatan? Bagaimana seorang mantan Idol menemukan setitik cahaya hidayah di penghujung kehendaknya yang ingin segera pergi dari dunia? Fatimah Az-Z...