Bab 13 bantuan

52 10 3
                                    

"Maaf, Jaheura. Tidak seharusnya saya mengatakan sesuatu yang menyakitimu." Hyun Ki menyesal telah bersikap dingin dan menyudutkan tanpa meminta penjelasan Zahra. Itu semua karena Hyun Ki sangat frustasi mengetahui kenyataan baru tersebut.

Zahra hanya membalas permintaan maaf Hyun Ki dengan anggukan dan senyuman. Zahra langsung mengubah pemikirannya, Zahra tidak ingin mengingat kondisinya, karena hanya akan membuatnya stres dan tidak bersyukur.

"Park Hyun Ki, bolehkah saya menemui keluarga anda?"

Hyun Ki yang semula hanya diam, langsung kaget mendengar perkataan bak permintaan dari Zahra tersebut.

"Ada perlu apa, sehingga kamu tiba-tiba ingin bertemu dengan keluarga saya?" Ucap Hyun Ki sangat dingin dan nyelekit. Namun, Hyun Ki juga tidak menolak permintaan aneh dari Zahra.

"Saya hanya ingin silaturahim. Di dalam Agama saya, menjalin hubungan yang baik dengan sesama manusia dan juga keluarga, dari seorang Korean buddy yang telah menyelamatkan nyawa saya saat pingsan, merupakan suatu kewajiban." Zahra merencanakan sesuatu, oleh karena itu ia sangat ingin bertemu dengan keluarga terdekat Hyun Ki terutama orang tua dari Korean buddy-nya tersebut.

"Hyun Ki-ssi, joreul byongwone deryoda jusyoso. jongmal gamsahamnida. (Hyun Ki, terimakasih banyak karena telah membawaku ke rumah sakit.)" Tambah Zahra lagi dengan nada anak kecil yang menggemaskan. Namun bukan menggunakan bahasa Inggris, gadis Indonesia itu berucap dalam bahasa Korea yang sempat dipelajarinya secara tidak sengaja, karena sering menonton drakor ataupun mendengar komunikasi antar penduduk asli.

Tidak ada niat untuk bersolek atau menye-menye didepan lawan jenis. Zahra murni hanya ingin menghibur Hyun Ki yang seperti tembok itu. Tanpa diketahui oleh Zahra, dada Hyun Ki menghangat karena tingkah Zahra.

Hyun Ki hanya membalas sikap receh Zahra dengan senyuman tipis. "Kamu mau pergi bertemu keluarga saya? Atau ingin tetap di rumah sakit?!" Hyun Ki secara tersirat mengajak Zahra untuk segera pergi menuju rumah keluarga Hyun Ki.



💒💒💒💒💒💒

Mata Zahra menatap takjub pemandangan rumah megah dan mewah kepunyaannya Keluarga Hyun Ki. Jujur, sebenarnya Zahra tidak ingin ke sana. Zahra merasa sangat insecure, Bukan karena Hyun Ki. Zahra takut keluarga Hyun Ki tidak menghargai dan menghormati keyakinannya, Zahra khawatir mereka akan bersikap rasis.

Zahra terus memberikan energi positif agar tidak minder terhadap jati diri sendiri dan tidak memikirkan bagaimana pemikiran orang lain tentangnya. Setelah, menyampaikan maksud dan tujuannya untuk datang ke rumah Hyun Ki maka Zahra akan pulang. Hanya itu.

Hyun Ki yang tidak habis pikir melihat Zahra melakukan exhale Dan inhale saking groginya, hanya dapat tersenyum sambil menggelengkan kepala.

Hyun Ki mengajak Zahra menuju ruang tamu. Seusai mendudukkan bokongnya diatas sofa super empuk milik keluarga Hyun Ki, tiba-tiba terdengar langkah kaki seseorang yang mengenakan high heels. Zahra langsung mengalihkan pandangan pada sosok wanita cantik berambut coklat kemerahan disanggul dengan blouse berlengan lonceng dan mini skirt abu-abu. Wajah lelahnya terpampang jelas Dimata Zahra. Saat mata mereka bertemu, Zahra langsung tersenyum dan berdiri. Zahra berjalan menuju Wanita berwajah polos namun berpakaian lumayan seksi itu. Zahra mengarahkan telapak tangan kanan berniat menyalami perempuan yang diyakini sebagai kakak Hyun Ki.

Wanita cantik berkerut bingung dengan orang asing didepannya itu, tetapi ia tetap memberikan tangannya. Ia pikir mereka akan berjabat tangan. Namun perempuan berhijab yang tidak dikenalnya, malah menempelkan telapak tangannya, keatas dahi.

"jwesonghamnida nuguseyo? (Maaf sebelumnya. Kamu siapa, ya?)" Tanya Kakak satu-satunya Hyun Ki, Park Hyun Ok, yang berprofesi sebagai sekretaris, dalam bahasa Korea.

"Are you Park Hyun Ki's older sister?" Tanya Zahra memastikan dugaannya apakah benar.

"Yes. Hyun Ki hyong chingueyo?????" Hyun Ok kembali bertanya tidak kalah semangat tetapi dalam bahasa yang tidak dimengerti oleh Zahra. Hyun Ok, sangat lega dan bersyukur akhirnya, adiknya memiliki teman lagi setelah kematian Hong Yeon, Hyun Ok hampir tidak pernah melihat Hyun Ki berperilaku seperti orang normal. Hyun Ki benar-benar mengasingkan diri dan menyiksa dirinya.

"I'm sorry. Do you speak English? My name is Fatimah Az-Zahra. An international student from Indonesia. Hyun Ki is my Korean buddy and we are one major. (Maaf. Apakah kakak bisa berbicara dalam bahasa Inggris? nama saya Fatimah Az-Zahra. mahasiswi internasional yang berasal dari Indonesia. Hyun Ki adalah Korean buddy saya dan kami satu jurusan.)" Zahra memperkenalkan diri pada Hyun Ok yang menatapnya hangat dan tidak mengintimidasi sedikitpun.

"Yes I do. Oh my God. Akhirnya, Hyun Ki memiliki seorang teman setelah sekian lama. Dan kamu adalah perempuan kedua yang dibawanya ke rumah ini! Apakah Aku akan mendengarkan kabar baik??? Apakah kamu pengganti Lee Hong Yeon?? Semoga iya!!!" Hyun Ok sangat heboh saking takjub melihat perkembangan adiknya.

"Bukan Kak. Aku hanya teman sekelas, Hyun Ki. Tidak lebih." Jawab Zahra sambil tersenyum ramah. Hatinya sangat senang. Setelah sekian lama, Zahra dapat berinteraksi sesama perempuan yang positive vibes, benar-benar suatu kebahagiaan yang tidak terbeli.

"Sangat disayangkan sih, kalian tidak memiliki hubungan apa-apa. Tapi, tidak masalah. Kakak yakin, tidak lama lagi kalian pasti akan berpacaran karena... Kakak akan men-comblangi kalian!!" Hyun Ok tidak menyerah terhadap Zahra yang berpotensi menjadi calon adik iparnya.

"Jangan Kak. Hyun Ki pasti tidak suka dan.. Aku juga." Ujar Zahra membawa-bawa Hyun Ki. Zahra tidak tega menolak inisiatif Hyun Ok. Namun Zahra juga tidak menyukai, dirinya didekatkan dengan lawan jenis oleh manusia. Zahra menginginkan Allah SWT yang mencomblangi.

"Kamu tidak perlu khawatir, OK? Hyun Ki pasti menurut kepada kakak. Lagipula, kakak tahu Hyun Ki, diluar terlihat tidak suka dan menolak. Namun Didalam hatinya, dia sangat senang dan bahagia."

"Kak. Sebenarnya, Aku ingin memberitahu sesuatu yang penting mengenai Hyun Ki." Zahra sedikit ragu mengatakan kebenaran tentang Hyun Ki yang berniat bunuh diri.

"Park Hyun Ki hendak mengakhiri hidupnya di rooftop, tempat dimana Lee Hong Yeon pernah bunuh diri. Tadi siang. Zahra tidak mengetahui maksud dari Hyun Ki melakukan hal itu, lebih baik kakak sendiri yang bertanya lebih lanjut, nantinya. Namun yang jelas, Hyun Ki telah didesak oleh dua orang laki-laki tadi pagi, agar segera bertanggung-jawab atas kematian Hong Yeon, dengan cara mengakhiri hidup Hyun Ki sendiri." Sambung Zahra sangat singkat dan padat.

Hyun Ok tidak percaya, adiknya akan berpikir sedangkal itu. Hyun Ok pikir, Hyun Ki adalah adik yang kuat. Namun Hyun Ki yang dikenalnya itu sepertinya telah pergi dan berganti menjadi Hyun Ki yang lemah. Hyun Ki yang memiliki batas kelelahan dalam menghadapi hidupnya.

Zahra merangkul Hyun Ok, berusaha menenangkan dan menyalurkan kekuatan.
"Kakak harus kuat ya, Kak?? Demi Hyun Ki, kak. Hanya kakak, satu-satunya yang dapat menolong dan menyadarkan Hyun Ki agar terus berjuang hidup. Untuk itulah, Zahra datang ke sini, saat ini, untuk memberitahukan kakak. Zahra harap, Hyun Ki dapat kembali menemukan alasannya untuk terus hidup di dunia ini."

"Terima kasih banyak, Zahra. Kamu sudah memberitahukan kakak mengenai keadaan Hyun Ki yang sebenarnya. Kakak tidak sanggup membayangkan, kalau tidak ada kamu. Hyun Ki adalah satu-satunya alasan kakak untuk hidup di dunia ini. Kalau Hyun Ki sudah tidak ada lagi, untuk apa kakak hidup. Selama ini, kakak berpikir Hyun Ki baik-baik saja, maka dari itu kakak lebih leluasa untuk melepasnya dan fokus pada pekerjaan kakak di kantor. Namun, ternyata Kakak sangat egois dan tidak peka terhadap kondisi Hyun Ki. Kakak boleh minta bantuan kamu, Zahra???"

"Pasti boleh kak!"

"Tolong bawa Hyun Ki kemanapun, kamu dapat membawanya. Selama Hyun Ki tidak terpantau oleh Kakak sendiri, Buat Hyun Ki sibuk dengan sesuatu sehingga pikiran untuk bunuh dirinya, tidak terealisasikan. Setidaknya, hingga Hyun Ki kembali menemukan alasannya untuk terus hidup." Hyun Ok membisikkan ke telinga Zahra sehingga tidak ada orang lain yang dapat mendengar, termasuk Hyun Ki. Iya, sedari Hyun Ok datang dan bersalaman dengan Zahra, diam-diam Hyun Ki menguping pembicaraan kedua perempuan yang terpaut 3 tahun tersebut.

Kenapa Harus Korea?! (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang