Lauren Arutala memilih menceraikan suaminya, Nathan Pramudya dan merahasiakan kehamilan keduanya. Hal ini dia lakukan setelah tahu, kalau Nathan suaminya yang sudah menyuruh dokter untuk menggugurkan kandungan pertamanya.
Laurent tidak tahu apa moti...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CEO LANDMARK NATHAN PRAMUDYA TERTANGKAP KELUAR DARI SEBUAH BAR DENGAN KEADAAN MABUK DENGAN WANITA MISTERIUS :
Jakarta, 15 Februari 2018 08:00 WIB – Nathan Pramudya baru-baru ini kembali membuat dunia bisnis geger karena perubahan sikap nya setelah bercerai dengan Lauren Arutala. Dia tertangkap kamera dengan keadaan mabuk. Wartawan dari VXZ NEWS berhasil mengabadikan momen saat CEO tersebut keluar dari sebuah mini bar, namun yang lebih mengejutkan adalah wanita yang menemaninya.
Dari foto-foto yang berhasil di abadikan, Nathan yang biasanya tegas dan berwibawa, kini terlihat goyah dan tak berdaya dalam balutan kemeja yang kusut, ia berpegangan pada legan seorang wanita misterius.
Wartawan VXZ NEWS mengikuti mereka hingga ke apartemen milik wanita tersebut, apakah ini hanya pertemuan bisnis atau ada hubungan lebih dari itu?
Identitas wanita misterius tidak begitu membuat banyak orang penasaran, pasalnya sudah banyak yang tahu kalau Nathan sedang dekat dengan salah satu rekan bisnis nya yaitu Imelda Yumiko.
Isaac memasukkan ponsel nya ke saku celana setelah membaca berita, ia berdiri begitu melihat dokter yang menangani adiknya keluar dari ruang rawat Lauren.
"Bapak keluarga pasien?" Dokter berjalan mendekat.
Isaac mengangguk, "Bagaimana keadaan adik dan keponakan saya?"
"Anaknya sehat dan sempurna, jenis kelaminya laki-laki. Tapi kami minta maaf karena sudah melakukan tindakan operasi tanpa persetujuan dari Bapak dulu karena kondisi rahim pasien rusak parah setelah melahirkan."
Isaac mendengarnya khawatir, "Adik saya akan segera pulih kan?"
"Bapak tidak usah khawatir." Dokter tersenyum dan pamit.
Dari kabar pertama perceraian adiknya dengan sahabatnya sendiri, Isaac yang bekerja di London baru bisa kembali ke Indonesia tadi malam. Sesampainya di rumah, ia keheranan sebab Bi Mara lah yang menyambut kedatangannya. Wanita tua itu langsung mengajak Isaac pergi ke rumah sakit.
Isaac berdiri di depan pintu kamar nomor 12. Di dalam, adiknya, Lauren. Belum sadarkan diri setelah berjuang mempertaruhkan hidup dan matinya demi kehadiran malaikat kecil yang sangat ia nantikan. Lelaki itu lalu masuk ke dalam kamar, cahaya lembut dari jendela menyinari wajah Lauren yang pucat. Dia terbaring di tempat tidur dengan selimut yang menutupi tubuhnya. Meskipun kelelahan dan di hantui rasa khawatir, Isaac tersenyum bahagia begitu melihat di samping tempat tidur adiknya terdapat box bayi.
Isaac duduk di samping tempat tidur dan memegang tangan Lauren dengan lembut.
Di tatapnya wajah Lauren. Tak pernah terpikir olehnya kalau adik satu-satunya itu akan mengalami nasib pilu dalam pernikahannya. Dulu, Nathan meminta agar Isaac mengenalkannya kepada Lauren, dia merasakan ketulusan dan cinta yang mendalam dari Nathan kepada adiknya. Isaac pikir memberi restunya untuk Nathan adalah pilihan yang tepat dengan harapan sahabatnya itu bisa menjaga adiknya dengan tulus, nyatanya sang adik selama ini tidak pernah jujur dan menyembunyikan rasa sakitnya sendiri atas perlakuan Nathan yang lebih banyak membuatnya menderita dibandingkan bahagia.
