01

1.1K 85 3
                                    

SKANDAL CINTA CEO LANDMARK :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SKANDAL CINTA CEO LANDMARK :

Senin 10 Juni 2017 09:20 WIB

Jakarta - Pimpinan perusahaan Landmark tidak bisa memberikan bantahan soal kedekatannya dengan pengusaha muda sekaligus mantan model terkenal bernama Imelda Yumiko, mereka berdua seringkali tertangkap kamera sedang pergi bersama. Kabar ini cukup menggemparkan publik pasalnya lelaki berusia 27 tahun tersebut sudah memiliki istri, dan berita terakhir mengenai rumah tangganya, mereka dikabarkan akan segera bercerai, Nathan mengatakan istrinya tidak bisa memberikan keturunan untuknya. Jika dia tetap mempertahankan rumah tangganya tanpa kehadiran seorang anak, maka siapa yang akan meneruskan perusahaannya yang sekarang ini sedang menggurita, jika istrinya tersebut tidak bisa hamil.

"Brengsek!"

Nathan menyambar gagang telepon di atas meja, sambil marah-marah dia menyuruh sekretarisnya untuk masuk ke ruang kerjanya.

"Siapa yang sudah bikin berita ini? orang yang tahu keadaan istri saya cuma kamu dan Isaac!" Nathan melotot.

Dengan wajah yang ketakutan, Andy terbata-bata untuk menjelaskan. Dia tidak pernah melihat Nathan semarah ini sebelumnya, "Maaf Pak, saya nggak tahu tapi pembicaraan kita beberapa hari yang lalu nggak sengaja di dengar sama bu Imelda."

Raut wajah Nathan mencerminkan segala bentuk emosi yang terpendam dalam benaknya sekarang, beberapa detik suasana ruangan hening.

Andy terkesiap saat Nathan berbicara dengan nada tinggi dan hampir membuatnya terkena serangan jantung.

"Saya dengan Imelda tidak lebih dari sebatas rekan kerja. Kenapa media bisa selancang itu? Beri tahu kantor media tersebut, suruh mereka untuk menghapus beritanya atau saya akan tuntut siapa jurnalis yang sudah bikin berita itu."

Andy mengangguk paham dan langsung melaksanakan perintah yang diberikan oleh atasannya.

Nathan berdiri dan memakai jas nya, "Batalkan semua jadwal saya hari ini. Saya mau pulang, jangan sampai istri saya baca berita ini."

Nathan tiba di rumahnya pukul 12.00 siang, dia harus memastikan Lauren tidak membaca berita fitnah mengenai dirinya. Ada perasaan gelisah di setiap langkahnya saat memasuki rumah, Lauren tidak pernah absen membaca berita.

"Sayang?"

Suasana rumah tidak pernah berubah, selalu hening sehingga suaranya menggema. Dia begitu heran ketika sampai di ruang tamu, Lauren duduk dengan lesu di sofa, tetapi bukan itu yang membuatnya keheranan, melainkan keberadaan orangtuanya yang seharusnya sedang berada di luar negri membuat pikirannya semakin kacau.

Calista dan Haris mengira rumah tangga anaknya baik-baik saja. Mereka tidak menyangka Nathan tega menghancurkan kehidupan seorang perempuan baik hati seperti Lauren.

Calista menatap kesal Nathan yang berdiri dengan ekspresi wajah seolah tak merasa kalau kekacauan ini berasal darinya, wanita renta berusia 65 tahun itu mengelus-elus punggung tangan menantunya dengan penuh sayang dan rasa sedih.

We Were Once TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang