PERUSAHAAN YUMIKO TERANCAM BANGKRUT AKIBAT PABRIK DISEGEL PEMERINTAH : HARAPAN WARGA SARANGGAKARA TERKABUL!
Jakarta, 10 Juni 2025
Perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, Yumiko, dilaporkan mengalami kerugian finansial yang signifikan setelah beberapa pabriknya terpaksa disegel oleh pemerintah setempat. Penyegelan ini dilakukan karena perusahaan tersebut terbukti melanggar sejumlah peraturan lingkungan yang ketat, termasuk pembuangan limbah sembarangan ke sungai Saranggara.
Masalah ini bukanlah hal baru, penduduk Saranggakara sudah menyuarakan keresahannya selama bertahun-tahun namun tidak pernah membuahkan hasil. Nathan Pramudya, pengusaha yang sempat menghilang beberapa waktu lalu mengejutkan publik setelah namanya dikait-kaitkan dengan seseorang yang membantu penduduk Saranggakara terbebas dari belenggu limbah.
Investigasi oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) menemukan bahwa Yumiko secara rutin membuang limbah bahayanya ke sungai, yang menyebabkan kerusakan ekosistem air dan berdampak buruk pada kesehatan masyarakat.
Imelda Yumiko, pemilik sekaligus pendiri perusahaan ini, telah dipanggil untuk memberikan keterangan lebih lanjut.
Pemerintah menegaskan bahwa tindakan tegas ini diambil sebagai upaya untuk melindungi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Mereka juga memberikan peringatan keras kepada perusahaan Yumiko untuk mematuhi regulasi yang ada atau kembali menghadapi konsekuensi yang ada.
Nathan melipat koran paginya, sambil menikmati kopi yang Lauren buatkan dia bernapas lega dan bahagia sebab akhirnya penduduk Saranggakara bisa mendapatkan kembali hak mereka sebagai pemilik utuh alam Saranggakara.
Seorang lelaki menyeret koper berwarna hitam miliknya keluar dari bandara, dia memberhentikan taksi lalu memberitahukan alamat tujuannya. Dia berhenti di sebuah toko mainan dulu, membeli beberapa barang sebagai hadiah untuk keponakannya.
We Were Once Together
Nathan dan Lauren tak kuasa menahan tawa, susah payah mereka menutup mulut masing-masing saat memeriksa buku bahasa Indonesia milik putra mereka.
Abraham menatap kedua orangtuanya bingung, "Emang Abam salah ya? Bu guru nya juga tadi ketawain Abam."
"Kenapa Abam nggak tanya Papi dulu?" Nathan tergelak.
"Papi pernah bilang berantem sama zombie, jadi Abam kira pekerjaan Papi pengusir zombie."
Lauren dan Nathan kembali tertawa.
"Nak, zombie itu nggak ada," ucap Lauren.
"Terus Papi kerjanya apa dong?"
Lauren menatap mantan suaminya agar menjelaskan.
"Gini Nak." Nathan membuka buku bahasa indonesia milik Abraham dan menghapus jawaban dari pertanyaan yang sudah Abraham tulis kalau dia adalah seorang pengusir zombie. Dengan lihai dia menggambar dengan ukuran kecil sebuah gedung.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Were Once Together
RomanceLauren Arutala memilih menceraikan suaminya, Nathan Pramudya dan merahasiakan kehamilan keduanya. Hal ini dia lakukan setelah tahu, kalau Nathan suaminya yang sudah menyuruh dokter untuk menggugurkan kandungan pertamanya. Laurent tidak tahu apa moti...