Back to the Past (NejiNaru) (NejiFemNaru)

Chapter 3 Masa Lalu Neji dan Naruto (bagian 3)

Sebelumnya Author mau info, author nambahin dialog dan rubah dialog di chapter 1 pas penjelasan tentang Gaara dari Tenten, Lee, Sakura dan Hinata. Trus author nambah scene di chapter 2 momen Neji-Naru di satu hari sebelum Naruto pergi keluar desa. Jadi buat yang baru baca pas author up chapter 2 di hari itu bisa baca di bagian itu. Gomen haha, karena tiba-tiba kepikiran buat scene Neji sama Naruto buat cincin dari cakra mereka. Nah mari kita lanjut ceritanya, jangan lupa vote ya.

Setelah hari sudah semakin sore Naruto dan Jiraiya sampai di suatu desa untuk beristirahat sebelum menempuh perjalanan keesokan harinya, Jiraiya dan Naruto menginap di sebuah penginapan sederhana dengan 2 kamar dan satu ruang tengah. Setelah membersihkan diri mereka makan di dalam penginapan itu sembari mengobrol.

"Hei, aku ingin bertanya padamu, apa hubunganmu dengan pria Klan Hyuga itu? Dia bukanya orang yang kau lawan saat final ujian Chunin?" Ucap Jiraiya.

"Dia kekasihku Ero-sennin. Ya, dia memang orang yang aku lawan saat final dulu. Tunggu, kenapa kau tau? Bukanya kau tidak menonton pertandinganku?" Ucap Naruto bingung.

"Aku menontonnya. Tidak penting hal itu, aku ingin bertanya, kenapa wajah yang menunjukkan kebencian dan kesombongannya berubah menjadi wajah lembut dan penuh cinta seperti itu padamu? Dan bagaimana ceritanya kalian bisa sampai seperti sekarang?" Ucap Jiraiya.

"Kata dia, kata-kataku di ujian Chunin yang membuatnya berubah dan terlepas dari takdir yang mengikatnya. Awalnya (Naruto pun menceritakan semua dari sudut pandangnya tentang apa yang terjadi seperti awal kedekatan mereka, bagaimana sosok seorang Neji, perasaannya pada Neji, perhatian Neji, kencan mereka berdua, bagaimana Neji menyatakan cinta pada Naruto, percakapan mereka dan yang lainnya tentang mereka berdua). Begitu ceritanya, dia bahkan memberikan ku cincin ini sebagai tanda cintanya padaku. Untuk pertama kalinya aku bisa merasakan seseorang melengkapi diriku sebagai pasangan hidup, kau tau sendiri aku tak pernah bisa mengungkapkan apa yang aku rasa ketika aku merasa sedih, tapi dengannya aku bisa menceritakan apapun, aku tidak pernah merasa ragu mempercayakan hatiku padanya, dia benar-benar tulus mencintaiku Ero-sennin. Dia dan Hinata-chan bahkan memberikan aku 36 kotak salep luka racikan klan Hyuga untuk aku berlatih selama 3 tahun. Dia sangat perhatian dengan ku Ero-sennin, seperti yang aku ceritakan tadi padamu, dia juga sudah tau dengan keadaanku sebagai Jinchuriki tentang persalinan di masa depan dan dia menerima itu. Dia bahkan mengatakan bahwa walaupun aku tidak bisa mempunyai anak, dia tetap akan memilihku. Aku percaya dengannya, kami saling melengkapi satu sama lain, aku tidak pandai, tapi dia jenius, aku orang yang ceroboh, tapi dia orang yang waspada, aku cerewet dia pendiam, dan banyak lagi sifat kami yang saling melengkapi satu sama lain. Aku yakin jika nanti kami menikah, kami bisa membesarkan anak kami dengan baik, dari ceritaku tadi juga kau sudah tau dia adalah sosok yang sangat bertanggung jawab, setia, penyayang, perhatian dan gentleman. Kau bahkan melihatnya sendiri tadi." Ucap Naruto seraya memperlihatkan cincin di jari manisnya.

Jiraiya tersenyum mendengar semua cerita Naruto.

"Minato, Kushina, jika kalian disini kalian pasti bahagia, putri kalian sudah menemukan sosok pria yang sifatnya persis seperti Minato. Persis seperti apa yang kau inginkan Kushina." Gumam Jiraiya dalam hati.

"Lalu bagaimana dengan Sasuke? Apa alasanmu mengejar Sasuke? Aku kira awalnya kau menyukai Sasuke. Aku sangat terkejut melihat kau dengan Neji tadi. Kau memang ninja penuh kejutan nomor 1 Naruto." Ucap Jiraiya.

"Hah, kenapa sih orang-orang selalu menyalahartikan perhatian ku ke Teme? Aku hanya menganggap dia sebagai kakak laki-laki ku tidak lebih dari itu. Neji, Hinata-chan dan Sakura-chan juga tau kalau aku menganggap Teme hanya sebagai kakakku. Oh ya, apakah cincin ini akan hancur jika aku gunakan berlatih?" Ucap Naruto menunjuk cincin di cari manisnya.