Chapter 26 Kesedihan Naruto (bagian 5)

370 15 6
                                    

Author ganti cover yang author edit sendiri semoga kalian suka cover barunya 😁
Gomen author baru bisa lanjut nulis karena tangan kanan author cedera dan harus istirahat dulu dan sekarang baru bisa nulis lagi. 🙂🙂
Lanjut

Lalu diperlihatkan seminggu setelahnya, saat Naruto sudah selesai belajar Fuinjutsu di tempat latihannya bersama Neji, ia menghela nafas panjang sambil menatap rembulan. Kurama yang dari tadi di luar tubuh Naruto sambil memakan apel menoleh ke arahnya.

“Ada apa? Kau seperti memikirkan sesuatu.” Ucap Kurama.

Naruto menoleh ke arah Kurama.

Kurama bantu aku. Aku bingung dattebayo!!” Ucap Naruto.

“Ceritakan.” Ucap Kurama.

“Aku bingung selama beberapa minggu ini. Kau tau kan aku bisa merasakan perasaan orang lain? Saat sebelum kami kembali ke masa lalu ketika aku dan Teme duduk di danau dekat Distrik Uchiha saat Teme menanyakan tentang Neji dan setiap aku menjawabnya kenapa aku merasakan Teme sangat sedih dan seperti sangat tersakiti ya? Lalu ketika kami kembali ke masa lalu saat teman-teman menjengukku di rumah sakit ketika aku berbicara dengan Neji Teme juga merasa sedih dan terluka, begitupun saat kami di akademi ketika aku dan Neji ingin makan berdua di rooftop gedung akademi. Lalu aku merasakan perasaan sedih yang luar biasa yang Teme rasakan ketika aku mengikat janji dengan Neji di kuil suci. Belum sampai disana, ketika aku bermanja dengan Neji atau sebaliknya dan ketika kami menampilkan kemesraan kami di tempat latihan aku juga merasakan Teme seperti kesal dan sedih. Lalu saat istirahat ketika aku dan Neji memakan bekal bawaanku dan aku menyuapi Neji dan sebaliknya aku juga merasakan Teme merasa sedih. Karena aku bingung dengan sikap Teme, tadi aku membahas ini dengan Neji, saat aku menceritakan semuanya aku merasakan Neji merasa seperti sangat bersalah. Dia mengatakan kita tidak usah mengumbar kemesraan kita di depannya lagi. Lebih baik kita berduaan saja saat malam hari di alam bawah sadar kita atau saat berkencan ketika kita libur latihan. Aku bingung, kenapa kita harus seperti itu? Lalu aku berpikir apa karena Teme kelamaan jomblo makanya Teme sedih saat melihat kita berduaan? Aku mengatakan pikiranku pada Neji, dia menjawab iya, itu alasannya kenapa kita tidak usah menampilkan kemesraan kita di depannya. Tapi aku merasa Neji berbohong, aku merasakan perasaan Neji, Neji benar-benar membohongiku. Logikanya saja jika memang dugaanku benar kenapa dia tidak sedih saat melihat Kiba bermesraan dengan Hinata-chan? Aku jadi sedih Kurama, aku ingin bersikap layaknya seperti sepasang kekasih dengan Neji di depan teman-teman tidak seperti dulu harus berpura-pura menjadi teman biasa padahal kami adalah sepasang kekasih. Tapi sekarang kami harus seperti itu lagi saat ada Teme. Tapi disisi lain aku juga tidak bisa egois, aku tidak mau membuat Teme sedih. Ada apa sebenarnya dengan Teme Kurama?” Ucap Naruto dengan tatapan sendu

(Para penonton menggeleng kecil melihat ini. Mereka tau Naruto memanglah tidak peka tapi mereka tidak menyangka jika Naruto setidak peka itu. Saat melihat ini Sasuke merasa bersalah, Naruto dan Neji harus menderita karena perasaannya pada Naruto, Sasuke merasa sangat sedih karena dia kembali menjadi alasan Naruto bersedih dan kesusahan.)

“Sepertinya panggilan Dobe memang cocok untuknya. Aku tidak mau terlibat lebih banyak dengan urusan mereka. Lebih baik aku berbohong saja.” Gumam Kurama dalam hati.

“Jika itu yang dikatakan bocah Hyuga itu, percaya saja dan turuti dia. Aku juga tidak tau bocah Uchiha itu kenapa. Kau memang tidak peka. Aku heran kenapa kau bisa peka perasaan Hinata dan bocah Inuzuka itu dulu?” Ucap Kurama.

Back to the Past (NejiNaru) (NejiFemNaru)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang