8. dijemput?

1.4K 73 0
                                    

Assalamualaikum sobat fatuzzz, balik lagi niehh hehe hehe hehe hehe hehe

Oke tolong tandai typo yah

Happy reading

"Assalamualaikum fatuzzzzzz!!!"ucap santriwati sebelah memanggil Syafa dengan tergesa-gesa

"Apaan?"

"Itu disuruh ke ndalem, orang tuanya Dateng, yaudah aku permisi ya udah kebelet ini"

"Ah iya makasih ya udah sana ke WC"

"Wiii bunda sama ayah yuhuu tumben? Gatau deh!"ujar Syafa berjalan menuju ndalem

••••

"Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam, eh nak Syafa masuk, itu ada orang tua nya juga"sambut umi dengan sopan Syafa menyalami tangan umi

"Assalamualaikum bunda, ayah"sapa Syafa segera menyalami orang tuanya yang sedang berbincang dengan kiai

"Waalaikumussalam, nak.. apa kabar? "Sahut bunda menarik tangan Syafa pelan agar duduk di antara mereka berdua

"Alhamdulillah zarah baik, bunda sama ayah sendiri gimana?"

"Alhamdulillah sehat"

"Bunda sama ayah kesini ngapain?"

"Emang gaboleh ya?"canda bunda seakan-akan sedang bersedih

"Enggak, maksud nya kenapa? Mau ngasih uang jajan, peralatan atau gimana gituloh"

"Becanda nak, Bunda sama ayah kesini mah jemput kamu"

"Lah kan belum waktunya libur?"

"Emang"

"Terus? Zarah udah ga mondok lagi?"

"Bukan nak, kamu kita jemput karna ada urusan"

"Urusan apa?"

"Liat aja nanti"sahut ayah

"Ishh kepo!"

"Sabar zarah, nanti sampe rumah juga tau sendiri"

"Ckk, yaudah zarah pamit ke asrama lagi ambil barang-barang"

"Hmm iya"

"Assalamualaikum!"

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh "

"Bagaimana bunyai zarah disini gak buat masalah kan? Hafalannya juga bagaimana?"tanya bunda

"Alhamdulillah gak ada bikin masalah sampe masuk kantor, masalah hafalan juga lancar walau kadang kabur-kaburan kata ustadzah nya gapapa namanya anak muda yakan, sekarang dia sudah 29 juz Alhamdulillah pencapaiannya lumayan besar, kalian harus bangga, dia berjuang sendirian, kadang jika demam dia terus mengigau mengatakan harus menjadi Hafidzah biar bisa dipeluk kalian"ujar bunyai membuat kedua orang tua Syafa diam mematung, luka itu masih membekas di hati mungil Syafa

"Alhamdulillah jika dia tidak buat masalah sampai masuk kantor, oh ya, Abyan mana? Daritadi tidak ada melihat anak itu?"tanya bunda

"Dia lagi datang ke acara penyambutan kiai di pesantren teman abahnya, biasa abahnya sudah tua suka sakit pinggang jadi digantikan dia, sedangkan adeknya masih belum pulang dari Mesir"

"Ya Allah ginini calon kiai muda haha"

"Begitulah"

"Ah, jadi selepas pulang nanti mungkin belum diberitahu dulu, biarkan istirahat saja, kasian pasti capek itu"sahut pak Kiai

Kebahagiaan, Untuk Zarah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang