36. Cinta Abyan

903 50 13
                                    

Halloo assalamualaikum, semangat semua, jangan loyo-loyo, haha. Masih setia gak baca Gus Abyan nieh?

*Jαngαn lupα sholαwαt*🌙

۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞

۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞

۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞

۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞

۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞

Happy reading 🌷

*

"Dimana keberadaan pria brengsek tadi?" tanyanya hendak membuka pintu.

*

"Jangan Gus" cekal Zarah meraih tangan Abyan.

Lelaki itu menoleh dengan tatapan yang masih menajam, Zarah sedikit takut melihat tatapan itu, ia menunduk tak berani menatap Abyan dengan tangan bergetar yang masih meraih tangan Zarah.

Melihat Zarah nampak takut, Abyan kembali duduk, ia dekap kembali tubuh itu, Zarah membalas pelukan Abyan dan berlirih, "biarkan saja, tidak papa, Gus, sampean disini saja sama saya nggeh, saya mau disini sama Gus" lirihnya.

"Jangan menangis lagi Zarah." Ucap Abyan ikut meneteskan air mata, sungguh ia tak sanggup melihat cintanya menangis, sungguh banyak hal menyakitkan yang telah gadis itu lewati, Abyan tak mau. Ia tak mau gadis nya kembali menangis pedih.

"Cinta Abyan tidak boleh menangis lagi setelah ini ya? Abyan akan berusaha buat gadis nya tersenyum bahagia." lirih Abyan

"Akhhhhhh makk, mau nikah!!" pekik Mahesa tertahan mengigit jaketnya saat melihat kedua pasangan muda yang berada di dalam ruangan, pintu yang awalnya Abyan buka masih tetap terbuka membuat orang luar bisa melihat mereka dari samping kursi.

"Nikah, nikah, belajar yang bener dulu biar bisa berani jadi imam, lah ini, suara bagus, ditunjuk adzan aja gemetar kayak di kutub Utara" ejek Afgan.

"Namanya juga baru login, wajar lah" bela Mahesa pada dirinya sendiri.

"Baru baru apanya? Udah 1 tahun lebih juga!" geram Afgan melempar botol kosong sisa sahurnya semalam.

Zarah menyernyit bingung mendengar suara ribut dari luar, dengan sesenggukan ia menoleh kearah pintu, ada Mahesa yang melambaikan tangannya.

Ia cukup kaget karena pintu setengah terbuka, namun melihat para pemuda yang menontonnya membuat Zarah menoel Abyan, "Gus mereka liat-liat kita, Zarah kan lagi ga pake cadar! Niqob Zarah ketinggalan dirumah" serunya membuat Abyan menatap sinis kearah pintu.

Abyan berjalan perlahan takut luka punggungnya kembali terasa sakit, sampai didepan pintu, ia tatap satu persatu keempat laki-laki tak laku itu.

Kebahagiaan, Untuk Zarah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang