15. Melelahkan

1.8K 88 3
                                    

Assalamualaikum halo halo semuaaa

Tandai typo

Happy reading 🤍🌷


Betul, saja, shafiyyah,Latifa,Zahwa,Amiyah kini sudah berada menghadap Abi, Gus Abyan, serta umi, tak hanya mereka, disana juga ada Fitri, Farida, dan Anisah sebagai saksi yang di percaya, sedari tadi tak ada yang berani menjawab pertanyaan dari Abi, semua terdiam dengan pikiran masing-masing. Entahlah, zarah pun heran dengan keempat sahabatnya, ia juga ikut, namun ia tak memasang wajah sedih sedikit pun! Walau ia sakit hati. Ia harus bersikap tegas membela diri.

Selang beberapa lama, datang ustadzah Anindia dan ustadzah Hafidzah bersama ustadz Usman.

"Jujur! Apa yang terjadi Anisah!" Sentak umi yang sudah kesal

"B-bunyai.. yang salah itu.. emm"ucapan Anisah berhenti lalu menoleh ke arah Farida lalu menunduk ketakutan

"Jawab saja Anisah"

"Yang salah itu fa-tuz bunyai.. awalnya, fatuz sampe ke kelas terus di susul mereka berempat, fatuz ngatain mereka, sampe cekcok, akhirnya fatuz nampar shafiyyah dua kali. Kalo bukan ustadzah Anindia yang melerai mungkin shafiyyah babak belur."ujar Anisah membuat nafas zarah beberapa saat berhenti, apa ini?

"Gak usah fitnah yah Anisah! Gak nyangka saya kamu memutar balikkan fakta!"seru Fitri hendak menonjok wajah Anisah, gadis bercadar itu ikut naik tensi mendengar temannya dituduh.

"Hufh.. menyuruh kalian jujur sangat susah.. sekarang, jika kalian jujur, maka kalian akan mendapatkan hal yang baik, namun jika berbohong kalian terpaksa di hukum seberat beratnya, dan biang fitnah akan di D.O! Saya istri pemilik pesantren ini! Saya berhak menghukum santri santri saya jika melakukan kesalahan!"ucap umi menatap intens mereka satu persatu.

"Maaf nggeh bunyai, tapi yang dibilang Anisah bener..bunyai ngeliat shafiyyah ngatain fatuz pas bagian itu aja, bunyai gak liat gimana fatuz memperlakukan tidak sopan pada mereka berempat.. sebelum bunyai lihat, fatuz sudah mencaci maki mereka!"ujar Farida angkat bicara saat senyap beberapa menit.

"Kau yakin Farida?"tanya Abi

"Yakin kiai!"

"Berani kah kau bersumpah Farida jika yang kau katakan benar?"tantang umi

"berani!"

"Benar begitu Syafa? Jujur! Benar yang mereka sebut?"tanya umi

"enggak!! Ga bener! Ya! Memang Saya duluan sampai kelas, lalu saya tidak dianggap, sampai istirahat mereka mulai mengatai saya! Sampai mereka membawa keluarga, kematian Abang saya, serta rumah tangga saya! Mereka menyebarkan fitnah bahwa saya membunuh Abang saya! Itu semua tidak benar!, Saya bukan pembunuh!! Saya menamparnya karna ingin membela diri! Dia sudah kelewat batas!"tunjuk zarah kepada keempat gadis itu

"Tapi faktanya kamu memang membunuh Abang mu fatuz!"sahut Amiyah, perkataan gadis itu membuat Zarah menggeleng kuat, air mata sudah mengalir dipelupuk matanya, ia tak menyangka sepupunya seperti itu? Dari sekian sepupunya, hanya Amiyah yang ingin dibicara padanya, namun..

"Enggak!! Saya bukan pembunuh.."

"Kamu itu pembunuh fatuz!! Karna mu bang ghafi meninggal! Nyusahin tau!! Kamu mau tau kenapa kamu dijodohkan dengan Gus? Itu karna orang tua mu sudah tak mau bertemu dan mengurus mu! Kamu termakan ucapan manis mereka! Mereka sama sekali tak mau menerima mu! Mereka sama seperti dulu! Mereka masih membencimu!"

Kebahagiaan, Untuk Zarah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang