*Jαngαn lupα sholαwαt*🌙
۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞
۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞
۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞
۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞
۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞
Happy reading 🌷
Sore itu setelah Abyan melaksanakan sholat Ashar, ia pulang kembali ke pesantren karna di paksa umi, sebenarnya ia tidak mau pulang sebelum gadisnya ditemukan, sakit,rindu,sedih, itu yang ia rasakan ketika Zarah tak ada, hampir 3 hari ia tak pulang. Jangankan pulang, makan saja jika dipaksa.
Nafsu makannya hilang saat ini, biasanya 1 hari tak bertemu karna kepentingan sesuatu ia tak mengapa, tapi 2 hari tak bertemu karna gadis itu hilang bagai 2 bulan lamanya.
Sampai di dalam ndalem, umi berlari memeluk tubuh Abyan dengan derai air mata. "Nak.. apa Zarah belum ditemukan? Ya Allah.. nak.. istri mu kenapa begini? Umi khawatir, apa kamu sudah makan? Makan dulu yuk, bersih bersih terus kita ke aula buat berdoa bersama supaya Zarah ditemukan" ucap umi menuntun Abyan yang hanya diam dengan pandangan kosong.
Bahkan menatap makanan saja ia enggan. Ia tak berselera, padahal itu makanan favoritnya, ia benar benar hancur, jika malam ini belum ditemukan ia benar-benar tidak akan mampu.
"Makan ya nak? Zarah pasti tak kenapa-kenapa, dia akan pulang dengan selamat kesini lagi, besok yang cari dia biarkan yang lain saja, kamu istirahat ya? Hampir 3 hari kamu tak istirahat Abyan..kamu pulang kerumah mu hanya beberapa saat, lalu kembali mencari, kamu butuh tidur" bujuk umi mengusap pundak sang putra
"Abyan kenapa sedikit saja makannya?" Tanya umi Syifa melihat nasi yang Abyan ambil hanya sedikit jauh dari porsi biasanya
"Abyan tidak nafsu umi, tapi makanan umi enak, memah terbaik" puji Abyan tersenyum tipis
"Umi tinggal ke luar ya? Umi mau ngecek asrama santriwati, assalamualaikum.."
Abyan mengangguk seraya mengunyah makanannya, lalu menjawab salam dari sang ibu.. kemana selama 2 hari ini Zarah pergi? Apa wanita itu sudah makan? Apa dia sudah beristirahat dengan cukup? Apa ia tidur ditempat yang layak saat malam hari? Abyan selalu terfikir pada gadis itu. Kapan Zarah kembali? Apa yang gadis itu alami sampai pergi meninggalkannya?
"Makan bang, jangan melamun, kak Zarah pasti bakal ketemu." ucap Gus Afgan menepuk pundak Abyan dan ikut duduk menyantap makanan ringan dimeja
"Afgan, jujur pada saya, apa yang kalian bicarakan?" Tanya Abyan menatap sang saudara begitu intens
Afgan menghela nafas, "ya apa? Waktu sore itu, saya bertemu istrimu bang, dia lagi ngeluh bilang.. eh gak, bukan bilang, lebih ke berdoa sih, dia bilang kalo amalnya udah cukup minta dijemput aja sama Allah ya saya nasehati setau saya, terus.." potong Afgan
"Yang sebelumnya harus Abang tau, kalo saya dan kak Zarah sudah kenal lama, tapi dia gak panggil saya Afgan melainkan Darren, ya, kak Zarah temen SMA Afgan dulu walau cuma 1 Minggu, Saya panggil dia Yara, dan ada satu temen cewek lagi yang saya sukai, namanya privasi, intinya begitu, Kata panggilan Darren itu terkhusus dipanggil oleh dia dan cewek Yang saya sukai."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kebahagiaan, Untuk Zarah
RomansaGanti judul, Judul awal: Gus Abyan Judul baru: Kebahagiaan untuk Zarah CHAPTER AWAL KEKURANGAN NARASI DAN KELEBIHAN DIALOG TAG, (akan segera diperbaiki!) ________ Syafa Zarah Nireissa, perempuan manis bernasib malang, yang tidak pernah mendapatkan...