22. Gadis malang

1.7K 67 3
                                    

*Jαngαn lupα sholαwαt*🌙

۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞

۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞

۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞

۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞

۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞

happy reading 🌷

Siang hari setelah berjalan jalan bersama Abyan, zarah memilih berdiam diri dirumah sedangkan Abyan pergi, ia juga tak tau kemana? Entahlah hari itu ia merasa sangat senang, ternyata, perkiraan nya kalau menikah dengan Abyan dia tidak akan merasa bahagia, ternyata tidak, itu jauh berbanding terbalik, ini sangat membahagiakan. Ia bersyukur ia bebas dari  rumah neraka yang hanya mengecapnya pembunuh.

Ekspektasi yang terlalu tinggi menjatuhkan diri nya, berharap lebih menyakitinya, ia tak peduli, sekarang Abyan rumahnya.

Ia juga tak menyangka, ibu yang melahirkannya, ayah yang ia anggap rumah, sama sekali tak menganggap nya dan ingin pergi jauh darinya, apa nasibnya memang tak pantas bahagia? Kenapa? Kenapa? Orang orang selalu datang menyakiti saat ia mulai bahagia dengan hal lain..

"jangan salahkan zarah Bun, yah, kalian yang begitu, zarah jauh akan berperilaku dari itu, jangan harap zarah melupakan perbuatan kalian, itu adalah hal yang zarah benci namun akan zarah ingat terus agar zarah Sadar, kalian bukanlah orang yang harus zarah sayangi, Bun, yah, zarah tidak akan datang lagi, jadi jangan datang ke kehidupan zarah, karna zarah tidak mengenal kalian lagi" ujar nya meneteskan air mata

"Ternyata Amiyah benar, kalian hanya berdrama, dan itu drama yang sangat keren, bahkan, film film lain kalah, jika boleh dan halal, zarah akan berdendam Bun.."

"Biarlah.. saat ini zarah tidak akan mengenal kalian lagi."

"Kita adalah orang asing yang hanya pernah bertemu dalam satu atap, kini zarah berada di atap yang tepat"

Zarah hanya diam setelahnya, oh ayolah, kedua manusia itu mengapa sangat jahat? Apa salah gadis malang ini? Ia tak tau apa apa akan takdir, mereka mengecapnya pembunuh, padahal.. itu takdir, apa pemikiran orang tuanya dangkal? Mengapa mereka tak bisa berfikir secara dewasa? Bahkan jika difikirkan lewat logika, orang tua zarah adalah orang tua yang sangat b*doh.

Ah Ghafi... Tak bisa dibayangkan seberapa kecewa dan marahnya dirimu saat tau bagaimana orang tuamu memperlakukannya.. bahkan, untuk sekedar mengatakan 'mereka menuduh ku pembunuh' didepan makam Ghafi saja zarah tak sanggup rasanya.

Zarah sangat bersyukur, ia ditakdirkan berjodoh dengan orang yang tepat dan tidak akan melukainya layaknya orang tua nya, ia bersyukur, ia diberi jodoh yang pasti tidak membiarkannya menangis karna orang tua nya.. "Gus Abyan.. hiduplah lebih lama bersama zarah.. kalo bukan Gus siapa lagi yang akan mengobati luka zarah yang sudah sangat parah sakitnya, Gus, zarah harap, Gus adalah obat dan jawaban dari segala hal yang zarah impikan.. yaitu merasakan bahagia walau bukan bersama orang tua zarah, dan melupakan sakitnya dibenci sampai zarah menikmati sakit bukan maraung kesakitan lagi.."

Kebahagiaan, Untuk Zarah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang