BAB 28

2.7K 228 23
                                    

Jangan lupa komen
and vote manis.

Happy reading

Di sebuah negara yang berada cukup jauh dari Tempat MC berada .

Tepatnya di dalam mansion besar di pusat kota negara itu .

Seorang pemuda dengan tampang bangsawan membungkuk sambil mendorong Stik Billiard menuju Cue Ball di depan nya .

Di samping nya sudah ada seorang pelayan yang memegang keperluan pemuda itu, termasuk Telpon yang memperdengarkan Suara bariton yang agak serak .

" Jadi bos ingin aku kembali dan membunuh orang ? ." Ucap Pemuda yang tak lain adalah Drio .

" Iya ."

" Aku tidak bisa bos . Aku akan di bunuh Pria tua itu sebelum aku bisa masuk ke dalam pesawat." Sahut Drio dengan tatapan intens ke arah bola .

" kamu harus sampai dalam 2 hari . Ha.rus ."

Tut....

Sambungan mati bersamaan dengan stik Drio yang meleset dari bola .

Merasa kesal dengan itu ,Drio melempar kan Stik Billiard nya ke sembarang arah lalu menghempaskan tubuhnya di sofa .

" Sial , kenapa iblis itu pemaksa sekali ." Serkas Drio kesal .

" Kalau begini aku tidak punya pilihan lain selain pergi."
Sang pelayan melirik Drio dengan takut takut .

Jangan sampai Drio membuat masalah lagi ,kalau tidak dia lah yang akan disalah kan Tuan nya . " sebaik nya anda tetap disini , Tuan besar akan Marah jika anda pergi tanpa seizin nya." Ucap Sang pelayan menahan rasa khawatirnya.

Sebaliknya, Drio hanya memandang malas Pelayan itu ." Dia tidak akan tau ,lagi pula Tua bangka itu sedang sibuk dengan selir selir nya . "

Drio tau ,bahwa Ayahnya membutuhkan waktu lama untuk mengetahui kabar terbaru mengenai dirinya . selain karna Ayahnya itu cuek abis dan lebih suka main perempuan, selir selir itu pasti akan menahan semua informasi mengenai dirinya agar tak di ketahui oleh Sang kepala keluarga.

" Lagi pula aku lebih takut pada Eder di banding orang itu ." Batin Drio menggenggam erat bola putih di tangan nya .

Sekilas ingatan buruk yang bersangkutan dengan Eder merambas di otaknya , mendorong keringat dingin untuk keluar dari telapak tangan dan punggung nya .

Kekejaman seorang Eder jauh lebih buruk dari yang nampak di permukaan, lebih sadis dan tak kenal ampun . Apa lagi untuk orang yang berani mengkhianati nya dia akan memberikan orang itu hal yang lebih buruk dari sebuah mimpi buruk .

itulah yang membuat Drio berpikir dua kali jika ingin menyinggung Eder .

" Hah Sial!. bagaimana aku kesana tanpa di ketahui Ayah." memijat pelan pangkal hidung nya ,dia seperti berhadapan dengan persimpangan dimana kedua jalan nya sama sama membawa kesengsaraan untuk nya.

Drio kemudian berbalik pada sang pelayan yang masih berdiri kaku .

" Pelayan ,Beritahu Ayah ku kalau aku akan menginap di rumah Geor nolin untuk beberapa hari kedepan . Selebih nya kamu taukan apa yang harus di lakukan kan ?."

" tapi,Tuan muda.... ."

" 60  ."

" .... Bagaimana kalau tuan besar t-."

" 100."

" Baik ! ,Saya akan berusaha!."

Drio Tersenyum tipis ,dia senang jika semua nya bisa terselesaikan hanya dengan uang . " Nanti ku minta Eder membayar nya ."

New Soul Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang