IRIS 17

2.7K 483 30
                                    

- I R I S -

;

“Renjun!!” Pekik Jaehyun keras.

Betapa Jaehyun dibuat terkejut dengan apa yang dia lihat saat tiba di lokasi kejadian, air muka seketika berubah panik dengan deru jantung yang berdebar keras seolah bisa meledak kapan saja tatkala melihat bagaimana keadaan Renjun dan Duke Jeno yang tidak bisa di katakan baik-baik saja, ada begitu banyak darah dimana-mana. Di tengah pikirannya yang kacau, Jaehyun meminta pengawal untuk membawa Duke Jeno yang tak sadarkan diri menuju istana guna segera mendapat pertolongan pertama, sedang dirinya membawa Renjun dalam gendongan seraya merapalkan doa, berharap bahwa adiknya akan baik-baik saja.

Disaat seperti ini, Jaehyun tidak boleh goyah!

Jaehyun ingat ucapan sang Ayah bila obat jenis apapun tidak akan bisa menyembuhkan Renjun hal ini disebabkan oleh kondisi tubuh adiknya yang berbeda. Maka dengan segera Jaehyun memerintahkan seorang kesatria untuk pergi ke kuil dan membawa pendeta agung, keadaan Renjun sangat menghawatirkan bahkan Jaehyun ragu apakah adiknya bisa bertahan setelah terjun dari menara tinggi semacam itu, setidaknya Jaehyun masih bisa merasakan denyut nadi Renjun meski sangat lemah.

Para pelayan berlarian keluar masuk ruangan untuk membersihkan darah yang ada di sekujur tubuh Renjun, suasana begitu tegang dengan Jaehyun yang tak bergerak dari posisi serta iris mata yang menatap lurus sang adik.

Kenapa hal seperti ini terjadi disaat sang Ayah tidak ada di tempat? Bagaimana Jaehyun akan menjelaskan pada sang Ayah bila sampai terjadi sesuatu pada Renjun? Tidak, Jaehyun tidak akan pernah bisa memaafkan dirinya sendiri.

“Harus berapa lama lagi aku menunggu?! Apa tabib yang ada di kuil tidak ada satupun yang bisa melakukan teleportasi?!” Marah Jaehyun sebab sang utusan belum juga kembali dari kuil sedang nyawa Renjun berada diujung tanduk.

Para pelayan tak ada yang berani menjawab, mereka takut apabila ucapan yang keluar dari mulut justru menjadi alasan pemecatan atau bahkan nyawa bisa melayang.

Yunjin yang berada di barisan pelayan pun tak dapat menahan tangis, perasaan sesal perlahan menggerogoti hati lantaran lalai dalam menjaga sang tuan hingga hal semacam ini pun terjadi. Sungguh, Yunjin menyesal.

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya sang pendeta agung berhasil sampai di istana. Jaehyun menjelaskan bagaimana kronologi kejadian yang membuat sang adik bisa sampai seperti ini, begitupun kelebihan pada tubuh Renjun.

Sang pendeta menatap Renjun sebelum memulai penyembuhan dengan kekuatan sucinya. “Yang mulia, saya tidak yakin apakah kekuatan saya bisa menyembuhkan anak ini.. Saya memang merasakan kekuatan suci dalam tubuhnya, tapi terasa semakin lemah setiap detiknya.” Ucap sang pendeta. Jika anak ini memang memiliki kekuatan penyembuhan, itu artinya dia bisa memulihkan dirnya sendiri, akan tetapi anehnya proses regenerasi pada tubuh Renjun sangat lambat bahkan beberapa luka tidak dapat pulih. Ada sesuatu pada tubuh Renjun yang terasa janggal.

“Saya mohon pendeta, lakukan apapun yang bisa menyelamatkan adik saya! Sungguh, saya tidak bisa kehilangan dia!” Ucap Jaehyun terdengar putus asa.

“Baik Yang mulia, saya akan melakukan semua yang saya bisa untuk menyelamatkan beliau,” Sang pendeta yang usianya tampak tak jauh berbeda dengan sang Raja mulia mendekat pada Renjun, kemudian tangannya terulur guna menyentuh kening Renjun, mata terpejam dengan mulut yang tampak merapalkan sebuah doa dengan bahasa kuno, selang beberapa menit muncul cahaya berwarna keemasan yang menyelimuti tubuh Renjun dengan sempurna.

Jaehyun dan tiga orang pelayan termasuk Yunjin yang masih tinggal di dalam ruangan tersebut tampak silau dengan cahaya tersebut. Jadi, ini kah cahaya suci yang katanya dapat menyembuhkan segala macam penyakit? Sayangnya, tidak semua orang bisa memiliki kesempatan untuk dapat disembuhkan dengan kekuatan pendeta agung, sebab ada batasan dalam kekuatan sang pendeta. Tentu saja, ini berbeda dengan berkah dewa yang ada di dalam darah Renjun yang tak terbatas pada apapun.

I R I STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang