IRIS 20

3.3K 490 29
                                    

- I R I S -

;

Orang bilang, kehidupan penuh dengan misteri, ada banyak hal yang tidak dapat di ketahui dengan jelas apa dan bagaimana hal itu bisa terjadi atau apa dan bagaimana masa depan akan tercipta suatu saat nanti. Sekeras apapun kau berusaha mencari tahu, tidak ada jawaban pasti, bahkan seorang peramal pun tidak benar-benar dapat memprediksinya dengan tepat.

Setelah berjuang melawan kutukan yang ada di dalam dirinya, perlahan kesadaran Jeno mulai kembali, tubuh yang kehilangan kendali berangsur-angsur dapat Jeno kendalikan. Entah bagaimana, tapi Jeno merasa bersyukur bahwa sekali lagi ia dapat mengalahkan kutukan yang ada dalam dirinya.

Netra berwarna merah milik Jeno memindai seluruh ruangan yang tampak asing. Perlahan ingatan tentang apa yang terjadi terakhir kali sebelum kutukan menguasai diri Jeno berputar dalam benaknya.

“Renjun!”

Jeno nyaris lupa bahwa tangan dan kakinya terikat belenggu sihir yang bahkan tidak akan mudah di lepas kecuali seseorang yang memasangnya melepas belenggu ini. Rasa khawatir Jeno tentu saja jauh lebih besar pada sosok submisive yang entah bagaimana kini keadaannya, yang Jeno ingat ada begitu banyak darah sebelum kesadarannya hilang.

Samar-samar Jeno mendengar suara seseorang di balik pintu ruangan tempatnya di tahan, suara itu terdengar tak asing.

“Jaemin, apa kau ada di luar?!” Ujar Jeno dengan suara keras, akan tetapi belum ada jawaban dari luar sehingga sekali lagi Jeno berujar dengan suara lebih keras, “Na Jaemin! Apa kau ada di luar?! Masuk dan bantu aku melepaskan diri jika kau memang di luar!!”

Selang beberapa detik setelah teriakan Jeno tersebut, pintu ganda berwarna coklat itu terbuka dengan menampilkan sosok pemuda yang tampak tak percaya menatap Jeno yang telah kembali sadar.

“Kau sudah sadar?! Astaga, akhirnya kau kembali!” Ungkap Jaemin dengan sorot mata yang tak dapat menutupi bagaimana lega perasaannya sekarang.

Sejujurnya, melihat dari bagaimana terakhir kali Jeno memaksakan diri dengan menggunakan kekuatannya secara berlebihan, Jaemin pikir akan memakan waktu kurang lebih satu bulan untuk Jeno kembali sadar. Namun, rupanya itu jauh lebih cepat dibanding dugaan Jaemin. Ya, Jaemin sendiri tidak begitu paham bagaimana cara kerja kutukan Jeno yang di takuti semua orang itu.

“Bisa kau bantu aku lepaskan belenggu ini? Aku harus menemui seseorang.”

“Oh, tentu!”

Orang yang memasangkan belenggu ini pada Jeno ialah Putra Mahkota Jaehyun dengan bantuan orang-orang kuil, jika hanya menggunakan belenggu biasa ditakutkan bahwa Jeno akan mengamuk dan menghancurkan belenggu dengan mudah, sehingga Jaehyun sengaja memasang sihir di dalamnya. Pastilah Jaehyun juga memberitahu Jaemin bagaimana cara melepaskannya lantaran Jaehyun tidak selalu berada di istana atau bisa di temui dengan mudah.

Pergelangan tangan dan kaki Jeno tampak merah akibat jeratan belenggu yang cukup menyesakkan, namun hal itu tak lantas membuat Jeno mengeluh atau membuang waktu hanya untuk menyembuhkannya, sebab yang benar-benar Jeno inginkan saat ini adalah melihat bagaimana keadaan Renjun.

“Aku akan pergi sekarang,” Ujar Jeno yang bahkan tidak peduli dengan bagaimana tampilannya saat ini.

Namun saat hendak keluar, Jaemin menahan lengan Jeno. “Tidak perlu terlalu jauh untuk mencari, dia ada disini.” Ungkap Jaemin yang seolah tahu kemana kiranya Jeno akan pergi.

Kening Jeno membentuk lipatan kecil, akan tetapi sebelum dia mendengar jawaban dari Jaemin, pemuda yang lahir beberapa bulan lebih lambat dari Jeno tersebut menariknya keluar dari dalam ruangan.

I R I STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang