- I R I S -
;
Chanyeol bangun dengan sedikit pusing, ia ingat baru saja tertidur setelah meminum obat. Dalam kebingungan, ia menoleh ke kanan dan ke kiri mencari sosok Baekhyun yang sebelumnya ada di sampingnya. Namun, kali ini ia tidak menemukan Baekhyun.
Kecemasan mulai menyelimuti hati Chanyeol. Ia bergegas keluar rumah, mencoba mencari keberadaan sang istri yang tiba-tiba menghilang. Dalam pencariannya, Chanyeol melihat Baekhyun yang tengah duduk di atas dahan pohon besar, tak jauh dari rumah mereka. Baekhyun terlihat menikmati langit senja yang berwarna oranye, keemasan, dan ungu yang begitu indah.
Baekhyun tersentak saat merasakan pelukan erat dari Chanyeol yang tiba-tiba muncul di belakangnya.
Chanyeol mengecup pelipis Baekhyun dengan lembut sebelum bertanya, "Sedang apa di sini, hum?"
Baekhyun tersenyum tipis, "Tidak ada, hanya sedang melihat matahari terbenam. Aku suka melihat langit senja seperti ini, begitu cantik dan menenangkan."
Chanyeol mengangguk dan mencium rambut Baekhyun, lalu bergumam, "Aku tadi cemas ketika tidak menemukanmu di rumah. Jangan pergi tanpa mengatakan apapun, Sayang. Kau tahu aku sangat takut."
Baekhyun merasa bersalah dan membalas pelukan Chanyeol, "Maaf, kau sedang tidur dan aku tak ingin mengganggu tidurmu.. lain kali aku akan lebih berhati-hati da memberitahumu kemana aku pergi."
Suasana di sekitar sini begitu sunyi seolah tak ada kehidupan lain. Selama ini Baekhyun pasti banyak mengalami kesulitan dan harus hidup dengan terus bersembunyi.
"Baekhyun-ah." Panggil Chanyeol dengan suara lembut.
"Hum?"
"Selama ini tak pernah seharipun aku lewatkan untuk memikirkanmu, aku terus menyesali keputusanku yang meninggalkanmu saat itu.. jika saja, jika saja saat itu aku-"
Baekhyun dengan cepat memotong ucapan Chanyeol. "Tidak apa-apa, Chanyeol.. itu buka salahmu dan aku tidak pernah menyalahkanmu."
Baekhyun bersungguh-sungguh saat ia mengatakan bahwa tak pernah sekalipun menyalahkan Chanyeol sebab jauh sebelum bertemu Chanyeol, Baekhyun telah menghadapi begitu banyak kesulitan yang jauh lebih berat dan semua hal yang menimpanya selama ini memang bukan kesalahan Chanyeol. Baekhyun pun tahu bahwa Chanyeol juga memiliki perjuangan dan kesulitan tersendiri, sehingga ia tidak pernah menyalahkan Chanyeol atas keputusannya saat itu.
Chanyeol menatap Baekhyun dengan penuh perasaan, matanya yang tajam menembus jiwa Baekhyun. “Mari kita pulang, Baekhyun, ke tempat dimana seharusnya engkau berada.” ucap Chanyeol tanpa sedikitpun keraguan. Ia ingin meyakinkan Baekhyun bahwa kesalahannya itu tidak akan terulang lagi, dan ia akan selalu ada untuk Baekhyun, menjaganya, melindunginya, dan mencintainya dengan sepenuh hati.
Baekhyun terdiam sejenak, menyerap setiap kata yang diucapkan Chanyeol. Hatinya merasa tergetar, seolah mendapatkan kekuatan untuk melangkah bersama Chanyeol dan menghadapi apapun yang ada di depan. Dalam sekejap, ia berbalik dan memeluk erat tubuh Chanyeol. "Terima kasih untuk tidak menyerah padaku, Chanyeol," bisik Baekhyun lembut di telinga Chanyeol, merasa bersyukur memiliki suami yang mencintainya apa adanya. Chanyeol tersenyum, membalas pelukan Baekhyun dan mengusap punggungnya dengan lembut.
“Ah, sebenarnya aku ingin menjadikan ini kejutan, tapi sepertinya kau akan jauh lebih senang setelah mendengarnya.”
Baekhyun melepaskan pelukannya pada Chanyeol agar dapat melihat wajah sang suami lebih jelas, “Apa itu? Hal apa yang kau maksud?”
Chanyeol tersenyum lebar, menatap Baekhyun yang terlihat gugup dan penuh harap. Dengan lembut, ia menggeser anak rambut yang menutupi wajah Baekhyun ke belakang telinga, membuat wajah Baekhyun terlihat lebih jelas. "Anak kita.. Aku sudah bertemu dengannya," ucap Chanyeol dengan suara lembut namun penuh kebahagiaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I R I S
Romance[NOREN] Faith, Trust, Wisdom, Hope Terlahir dengan berkah yang diberikan oleh Dewa tidak selalu membuat orang itu beruntung dengan dikelilingi kebahagiaan lantaran diri begitu istimewa. Renjun, anak yang lahir dengan berkah Dewa namun memiliki nasi...