15 |Cemburu?🍊

221 37 61
                                    

         Gue sedikit terkejut saat dikelas kami kedatangan murid baru, teman teman jungkook langsung heboh di belakang ketika melihat sosok perempuan cantik berdiri di depan sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

         Gue sedikit terkejut saat dikelas kami kedatangan murid baru, teman teman jungkook langsung heboh di belakang ketika melihat sosok perempuan cantik berdiri di depan sana.

"... Yunna Salmahira salam kenal semuanya"

"Salam kenal juga cantikk!" Pekik Faldo dan teman temannya yang lain tak lupa melirik ke jungkook dengan tampang jahil mereka-- Kayaknya ada maksud terselubung deh dibalik mereka menggoda Yunna.

"Yunna duduk disini aja!" Yunna melihat kearah seseorang yang mengajaknya duduk berdua tadi, dia Cessa cewe yang ada di depan meja gue sama si tengil.

  Gue melirik ke jungkook yang malah asik menggambar sesuatu di belakang bukunya, dia kok biasa aja yah? apa dia udah tau kalau Yunna bakal sekolah disini?

  "Ehem, lihat"

Ighh!!

Gue reflek memukul bahu nya, kenapa? Karena dia udah gambar babi meskipun gak mirip terus di atas gambaran itu dia tulis begini..

'Hai gue ye'en babu nya Jungkook, cantik kan?'

Rasa ingin memaki

"Ngeselin lo coret gak!"

"Jangan dong ini kenang kenangan di buku gue"

Bisa bisanya gambar macam anak paud gitu dia bilang kenang kenangan, dasar sinting!!

Kami yang lagi debat soal gambaran dia tiba-tiba di hentikan oleh suara Yunna

  "H--hai, ternyata kita sekelas ya hehe.."

Jungkook cuma mengangkat kedua alisnya terlihat malas meladeni, dih kemarin perasaan udah sweet kok sekarang jadi gini lagi, tapi gak heran ni cowo kan emang punya sikap yang gak jelas.

Gue yang ngerasa segan banget sama Yunna berusaha untuk menyapa tapi Yunna cuma berdehem singkat sebelum benar benar menjatuhkan bokong nya ke kursi samping Cessa.

  Jam istirahat gue mendapatkan telpon dari kurir, dengan gercep gue keluar dari kelas namun si tengil  malah  menghalangi gue di depan pintu, kebetulan cowo itu lagi nongki disana sama teman temannya dengan masing masing menyesap es tehh jus seribuan, "Kemana?"

"Keluar" jawab gue cuek

"Ngapain? katanya tadi gak mau kekantin?"

"Yang ngatain ke kantin siapa, udah ah awas!"

"Ehh.. kemana dulu?" Karena masih ditahan akhirnya gue menunjukkan layar handphone gue yang masih tersambung dengan kurir.

"Nomor siapa tuh? lo mau ketemu siapa? itu cowok kan? oh atau jangan bill—"

"Ighhh!!, apaan sih lo, ini tu kurir gue mau bayar. Minggir!"

Gue langsung menabrak tubuh tu cowo dan bergegas turun ke lantai bawah, sementara si tengil langsung di godain sama teman-temannya karena bersikap seposesif itu sama gue.

Babu Si Tengil - Proses revisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang