01 |Babu🍊

445 61 8
                                    

[Alur mundur — Selama ye'en cerita dia akan menggunakan kata non baku, Lo-Gue]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Alur mundur — Selama ye'en cerita dia akan menggunakan kata non baku, Lo-Gue]

●●●

[Senin, 02 Maret 2016]

"Mana papan nama lo!!"

"Ketinggalan"

"Enak banget lo ngomong ya, disini lo sekolah turuti perintah nya bukan mau sok jadi berkuasa!"

Cowok yang masih memakai pakaian SMP itu langsung melirik sinis ke laki laki sebagai wakil osis yang tugasnya membimbing anak baru.

"Brisik lo bangsat!"

"Woww.. berani lo sama kakak kelas!!"

"Gak ada yang gue takuti dari lo anjing!"

Bughhh!!

Dasar cowok gak tau aturan, bisa bisanya dia mukul kakak kelas padahal dia baru aja jadi anak baru.

Pulangnya gue lagi menunggu angkotan karena inilah gue, bukan seorang gadis yang di antar jemput oleh orang tua nya, gue juga hanya tinggal dirumah majikan gue.

Sore ini agak susah mendapatkan angkotan umum menyebalkan padahal nih badan udah gerah banget mau buru buru mandi tapi lihatlah semuanya gak berpihak sama gue.

"Makan gaji buta lo pada!!"

"Udah udah bacot!!"

Cowok itu, iya cowok yang tadi mukulin kakak kelas , gak heran sih dia kan emang suka ngegas-ngegas udah kayak orang kesurupan. Gue aja pertama kali lihat dia langsung istighfar.

"Apa lihat lihat!" Gue terkesiap kaget karena ketahuan udah liahatin dia, mana dia udah di samping gue lagi.

"Cewe kampungan, cih! " gumam nya yang jelas gue dengar, dasar cowok galak!.

Dia tiba tiba melambaikan tangannya ke arah angkot, loh? dia naik angkot? tumben? motornya kemana?

Angkot tadi dengan mudah berhenti gue yang udah lama menunggu akhirnya ikutan masuk namun sayangnya pas giliran gue mau masuk angkot itu penuh.

"Neng maaf ya udah gak muat!" ucap supir angkot membuat raut wajah gue sedih.

"Bang emang saya gak bisa naik lagi yah? badan saya kecil kok bang" ucap gue jujur tapi tetap saja supir angkot tadi tak bisa.

Gue tentunya hampir menangis soalnya kalau gue telat pulang pasti entar gak bisa bantuin ibuk nyiapin makanan.

Gue melihat seluruh isi penumpang dan memang penuh hanya ada sisa sedikit di samping cowok tadi. Yasudah lah gue tunggu angkot berikutnya aja.

Kaki gue yang tadi udah naik sebelah perlahan gue turunkan, namun..

"Bang, ni cewe biar sama gue aja" Gue mendongakkan kepala gue dan si cowok tadi segera menyuruh gue menghampiri nya, "Mau pulang gak lo"

Babu Si Tengil - Proses revisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang