28 |Pamit🍊

301 58 34
                                    

        Duagh!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

        Duagh!

"Aw.."

  Gue menimpuk kepala si tengil yang ada di samping gue. Hari ini ujian dan gue harus belajar tapi ni bocah prik malah terus ngarahin kaca jam tangannya ke arah matahari dan sengaja dia pantulkan ke wajah gue.

"Gue peringatin ya sama lo, Ja.ngan gang.gu" kata gue menekan kalimat jangan ganggu. Tapi ya tengil namanya gak bakal pernah dengerin larangan gue.

Kalau kata di drama drama Korea,

Shiball sekkya!!

"Kalau gue mau ganggu?" tantangnya dengan wajah ngeselin. Gue mengambil buku yang agak tebal di meja perpustakaan dan hampir aja gue tampar pake buku itu kalau bukan karena gue sabar.

"Jahat banget sih bub mau mukul gue pake buku belum puas apa mukul gue tadi"

"Makanya jangan lasak!"

"Yaudah lo belajar gue diem" Gue menghela napas gue kemudian menujuk wajahnya, "Awas lo ganggu"

"Hm"

Si tengil udah menidurkan kepalanya di meja sambil terus memperhatikan gue, gue bukan apa apa ya tapi jujur gak bisa di tatap sama orang, grogi gue bawaannya, apalagi dia yang natap.

"Jangan natap bisa gak sih?"

"Kenapa? salting yaa..?"

"Ck!, gue gak bisa di tatap. Tengil!"

"Karena salting kan, ngaku deh lo"

"Sumpah ya susah ngomong sama anak kecil!"

"Ya gak papa lah itung itung belajar ngomong sama calon anak kita besok— akkhh, sakit njirr!"

"Makanya diam!"

Cowo itu menggosok dadanya yang habis gue cubit, dia melirik ke gue dan dapat gue lihat dia sekarang melihat ke area dada gue, "Gue cubit juga nanti lo"

Gue melotot mendengar penuturan dia barusan,

"TENGIL LO MESUM DEHH!!"

"Terus kalau gue mesum lo apa? dikit dikit mainin susu orang ,giliran di mainin balik berkoar koar sama semua orang seolah terlecehkan padahal dia sendiri yang mulai"

"Karena beda, lo cowo gue cewe!"

"Tapi kan yang di mainin sama sama susu—"

"SSSSHHHHTTT, bisa diam gak kita lagi di perpustakaan!"

"Ya emang kenapa ini perpustakaan milik kakek gue, sekolah ini punya kakek gue, siapa yang mau marah ke gue, hm?"

Adu mulut sama tengil sama aja buang buang suara, ujung ujungnya gue juga yang kalah. Ngeselin!

"Terserah deh tengil, gue mau berlajar lo jangan ganggu" gue mengambil buku mata pelajaran Fisika soalnya nanti jam ke dua ujian mata pelajaran tersebut.

Babu Si Tengil - Proses revisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang