20

1K 140 19
                                    

Saat Minggu paginya, Junkyu ngeliat ada satu notifikasi telfon ngga terjawab dari Haruto.

Pukul 02.15?

Junkyu cuma membaca notifikasi dan milih buat bangkit dan cuci muka.

"Dek, lari pagi mau ngga?" tanya Junkyu setelah cuci muka dan pergi ke kamar adeknya.

Doyoung yang kebangun karena gedoran brutal dari kakaknya tadi ngeluh, "Apaan sih, gila" misuh Doyoung.

Junkyu bersandar pada daun pintu kamar, "Lari pagi. Budek lo?"

Doyoung mengerjapkan matanya. Narik kesadaran. Orang baru tidur jam 3 malah jam 7 udah dipaksa bangun. Puyeng yang ada.

"Do-"

"BUNDA, KAK JUNKYU NGATAIN ADEK BUDEK!"

Lah si babi?!

Junkyu langsung noleh dan teriak, "NGGA ADA BUKTI. PEMBOHONGAN PUBLIK BUN!" balas Junkyu.

Doyoung cuma natap Junkyu malas, mau nutup pintu tapi,

"Ah ayo napa sih dek" ajak Junkyu.

"Kenapa sih lo kak? Biasanya juga jam segini masih molor"

Junkyu ngendikin bahunya acuh, "Ya pengin aja jalan berdua sama lo"

Respon Doyoung?

Bergidik ngeri.

"Geli kak, jauh-jauh lo"

"Oh jadi lo gitu?"

.       .       .       .        .

Doyoung emang cukup nakal dan bandel kalau sama Junkyu. Ya namanya kakak adek.

Tapi dibalik itu, Doyoung sama sekali ngga berani ngebantah Junkyu. Apalagi kalau Junkyu udah keliatan mulai marah, langsung tunduk sama tuh paduka.

"Lari pagi apaan bawa es kul-kul begini" sindir Doyoung. Yah karena pada akhirnya mereka ngga benar-benar joging.

Junkyu ngajak Doyoung jajan dan berakhir duduk di taman kota yang emang kalau minggu ramai banget.

"Halah, ngga usah banyak ngomong kalo 2 rebu aja minta traktir" sindir balik Junkyu.

Doyoung cuma mendecih dan milih buat makan es kul-kulnya.

Sampai,

"Gue berantem sama Haruto" kata Junkyu memulai.

"Udah tau" kata Doyoung.

Junkyu noleh, "Lo tau?"

Doyoung ngangguk dan nyeritain secara singkat kejadian pas Haruto datang kerumah. Junkyu mengangguk paham sama penjelasan Doyoung.

"Menurut lo gimana?" tanya Junkyu.

Doyong ngebuang tusuk es kul-kulnya ke tempat sampah. Udah habis. Kok cepet? Yaelah, orang cuma beliin satu sama si Junkyu.

Pelit.

"Baikan aja lah udah" kata Doyoung.

"Tapi lo ngga tau masalahnya?"

"Ya emang masalahnya?" 

Dan barulah Junkyu diam. Cowok itu ngga mungkin cerita yang sebenarnya.

Doyoung menghela nafas kemudian selonjorin kedua kakinya. Keduanya duduk diatas rumput. 

Doyoung menyangga tubuhnya dengan kedua tangan yang ia luruskan ke ke belakang untuk tumpuan.

"Disetiap masalah pasti ada yang salah ada yang bener. Emang gitu hukum alamnya, kak"

SweetnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang